Geliat Liberalisasi Mengancam Generasi


Oleh: Nursiyati, A.Md.Kom 

(Praktisi Pendidikan)


Lagi dan lagi kita dikejutkan oleh berita terkait Mantan kepala sekolah di Kabupaten Soppeng, Sulsel, MT ditangkap polisi. MT yang kini bekerja di Dinas Pendidikan Soppeng, diduga telah mencabuli 14 anak.

"Dari hasil Laporan yang kami terima, sudah 14 anak berstatus pelajar diduga dilecehkan oleh Oknum Kepala Sekolah di sekolah tempat pelaku menjabat sebagai Kepala Sekolah. Namun kini MT bertugas di Dinas Pendidikan Kabupaten Soppeng," Kata Kasat Reskrim Polres Soppeng, AKP Rujiyanto Dwi Poernama, kepada detikcom, Minggu (14/4/2019). 

Saat ditangkap Oknum Kepala sekolah dasar yang diduga melakukan pencabulan terhadap 14 siswinya tidak melakukan perlawanan. Team Kalong Polres Soppeng dipimpin Ipda Bagas menangkap MT saat lagi bertugas di kantornya. 

Selain itu ada lagi berita yang berhubungan dengan akibat bercokol nya paham liberalisasi di Indonesia, pekan lalu polisi menyelidiki kasus belasan bocah di Garut yang diduga ketagihan seks menyimpang karena nonton video porno. Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Garut, Jawa Barat, dikerahkan untuk mengungkap kasusnya.

Kapolres Garut AKBP Budi Satria Wiguna mengatakan, sudah ada orangtua anak yang menjadi korban melapor ke Polres Garut. Hingga saat ini, Polres Garut masih terus meminta keterangan sejumlah saksi.

"Sudah ada yang laporan ke kami, kami sedang bergerak mengusut kasus ini. Mudah-mudahan tidak lama lagi kasusnya terbongkar," ujarnya, di Mapolres Garut, Minggu 14 April 2019.

Belasan anak di bawah umur asal Kampung Cipeuteuy, Kelurahan Margawati, Kecamatan Garut Kota, mengalami ketagihan seks tak lazim. Mereka melakukan adegan syur layaknya penyuka sesama jenis setelah menonton video porno.(viva.co.id 14/09/2019).

Inilah output  dari paham sekularisme yang memisahkan agama dari kehidupan dan melahirkan  liberalisme (kebebasan), menyuburkan kerusakan mental dan menghancurkan generasi secara massif, hal ini dapat di lihat dari giatnya para pengusung ide ini untuk menerapkan sistem ini di negara tercinta dengan memakai media yang tumbuh subur di negara ini, dengan metode menarik perhatian remaja yang mempunyai rasa ingin tahu lebih, sehingga dengan mudahnya mereka mengakses konten-konten porno yang bertebaran di media sosial dan internet. hal ini membuat miris jika melihat berita akhir-akhir yang makin hari makin tidak sesuai dengan fitrah sebagai seorang manusia yang di berikan oleh Allah kesempurnaan untuk bisa membedakan mana yang salah dan mana yang benar.

Tanpa adanya pengawasan dan pengontrolan dari negara dalam membatasi dan menghapus konten-konten pornografi, baik di mediastream yaitu siaran televisi kabel maupun melalui media sosial, dapat di pastikan bahwa secara langsung hal ini dapat merusak generasi muda Islam, selain itu sikap abai dari masyarakat juga dapat membuat hal seperti ini bebas dari perhatian masyarakat.

Selain itu akibat dari kehidupan serba bebas buah dari demokrasi yang berasaskan sekuler dan liberasisai (Kebebasan) yang tanpa memandang agama tersebut telah menciptakan gaya hidup pemuda yang bablas. Besarnya potensi generasi yang mampu mengguncang dunia kini telah ‘mati’ karena demokrasi yang menjauhkan generasi dari Ilahi.

Jadi tidak salah ketika ada anjuran bahwa kita harus kembali kepada sistem Islam yang berasal dari sang pencipta manusia itu sendiri yang lebih mengetahui terkait manusia selain itu sistem Islam terbukti melindungi generasi dari kerusakan media dan pergaulan bebas secara komprehensif dengan cara memfilter semua konten-konten yang dapat merusak remaja dan masyarakat secara umum dan menerapkan hukuman yang tegas bagi siapapun yang melanggar aturan-aturan yang telah di berikan oleh Allah dan yang pastinya segala perbuatan harus mengikuti petunjuk Allah subhanahu wa ta'ala itulah yang disebut ibadah. Sebagaimana firman Allah,


“Dan tidaklah Aku menciptakan jin dan manusia melainkan untuk beribadah kepadaKu” (QS. Adz-Dzariyat:56).


Selanjutnya ketika mati, kita akan kembali kepada Allah subhanahu wa ta'ala untuk mempertanggungjawabkan perbuatan kita di dunia. Semua amal perbuatan akan dihisab oleh Allah. Jika kita benar-benar beriman kepada Allah, menjalankan semua aturan dari Allah, maka balasannya adalah surga serta berusaha untuk dapat menggantikan sistem sekuler-demokrasi yang menjauhkan manusia dari agama dengan sistem yang membuat manusia senantiasa tunduk pada agama. Sistem itu adalah sistem Islam, yang diterapkan melalui khilafah Islamiyyah. 

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak