Demokrasi, Pesta Yang Membunuh


Hasil gambar untuk gambar ilustrasi kartun petugas kpps yang sakit dan meninggal
Oleh : Nurmala Sari (Pemerhati Politik Tebing Tinggi)

Belum lama ini rakyat Indonesia merayakan pesta Demokrasi. Dimana antara kubu 01 dan 02 bersaing untuk dapat bersinggahsana di kursi istana negara. Berbagai macam cara ditempuh demi meraup kemenangan untuk berkuasa. Partisipan dari masing-masing kubu pun turut serta ambil andil dalam mensukseskan pesta demokrasi ini, bahkan nyawapun menjadi taruhannya.

Ditayangkan dalam beberapa stasiun televisi berupa video para pejuang demokrasi seperti polisi, polwan, dan masyarakat yang ditugaskan sebagai Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) yang dengan gigihnya mereka rela menyebrangi sungai, tidur di samping kotak suara, dan berbagai aksi heroik mereka menjaga kotak suara. Sampai para KPPS di berbagai daerah pun mengalami jatuh sakit, bahkan meninggal dunia.

Jakarta - Jumlah anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) yang meninggal dunia telah bertambah. Setelah Sabtu (27/4) kemarin jumlah anggota KPPS yang meninggal sebanyak 272 orang, kini KPU mengumumkan jumlahnya sudah mencapai 287 orang.

Berdasarkan data dari KPU yang disampaikan Komisioner Evi Novida Ginting Manik, Minggu (28/4/2019), total ada 287 anggota KPPS dari 34 provinsi yang wafat. Angka itu dikumpulkan hingga pukul 13.00 WIB. Dilansir oleh DetikNews.
Semakin jelas  bahwa demokrasi adalah sistem yang membahayakan. Bukan hanya bagi masyarakat, tapi juga negara, bahkan dunia. Untuk menjalankan pesta demokrasi dana milyaran sudah dihabiskan, nyawa sudah dipertaruhkan, namun kecurangan pun tak bisa dikendalikan. Ya, itulah efek dari sistem rusak, demokrasi.

Sudah saatnya masyarakat sadar untuk mencampakkan sistem yang busuk ini, dan kembali menerapkan sistem yang sesuai dengan aturan hidup manusia, sistem Islam. Sebab dalam sistem Islam, tidak  perlu menghabiskan dana hingga milyaran, tidak ada kecurangan, dan tidak ada nyawa yang harus dipertaruhkan.



Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak