Oleh : Aubi Atmarini Aiza
(Novelis Fiksi)
Katanya kasta sudah terkubur di bawah bumi.
Nyatanya masih menjulang sombong, bermil-mil di atas permukaan bumi.
Katanya zaman sudah semakin maju.
Nyatanya hanya teknologinya saja yang maju, manusianya mengalami kemunduran akal sehat.
Kaya, satu kata yang menggambarkan eksistensi dimana semua orang membutuhkannya. Uangnya adalah mercusuar yang bisa membuatnya bersinar menjadi pusat cahaya. Tentu semua orang ingin menjadi mercusuar dan melakukan berbagai cara untuk tampil bersinar sebagai orang kaya. Bukan hal baru jika pandangan itu sudah mendarah daging di tubuh penduduk bumi. Kapitalisme, adalah ideologi yang mengagungkan materi karena tolok ukur kebahagiaan adalah terpenuhinya kebutuhan dengan mendapatkan materi sebanyak-banyaknya.
Dilansir oleh wikipedia.com, Kapitalisme atau kapital adalah sistem ekonomi di mana perdagangan, industri dan alat-alat produksi dikendalikan oleh pemilik modal dengan tujuan memperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya tanpa memperhatikan haram dan halal. Merupakan bencana di berbagai segi kehidupan ketika sistem ini diterapkan, karena asasnya sekulerisme yang memisahkan agama dengan kehidupan. Sistem kapitalis sekuler, digunakan oleh hampir seluruh negara di dunia ini. Sistem ekonomi liberal sangat mempengaruhi perpolitikan suatu negara. Kebijakan negara bertumpu pada akal manusia dan disetir oleh pemilik modal yang berkolaborasi dengan penguasa.
Jika kita cermati sesungguhnya segala bencana problematika umat disebabkan karena diterapkannya sistem kapitalis sekuler yang rusak dan merusak di segala sendi kehidupan.
Dampaknya terlihat nyata, ada kesenjangan yang luar biasa antara si kaya dan si miskin. Jumlah kemiskinan semakin hari bertambah banyak. Bencana dekadensi atau kemunduran moral generasi semakin memprihatinkan, seks bebas yang menimbulkan bencana lain, seperti hamil di luar nikah, keluarga cerai-berai, aborsi terus merambah tak tercegah. Belum lagi maraknya minuman keras dan narkoba menjadi life style di tengah-tengah kehidupan remaja masa kini. Fashion yang mengeksploitasi diri sendiri seperti berpakaian yang mengumbar lekuk tubuh, baik laki-laki dan perempuan yang dapat mendorong pemerkosaan dan kekerasan seksual.
Tidak dipungkiri bahwa kemajuan teknologi semakin baik dan maju, namun sayangnya tidak diikuti dengan tatanan kehidupan yang berasal dari Tuhan Pencipta manusia dan alam. HAM yang selama ini dijadikan slogan untuk melindungi hak-hak manusia di muka bumi, sejatinya hanya untuk kepentingan mereka sendiri yakni kafir penjajah (imperalis). Justru HAM hanyalah sebagai alat barat untuk menyerang dan menindas kaum yang mereka benci, yaitu umat muslim sedunia.
Lihatlah bukti nyatanya, Palestina, Irak, Suriah, Uyghur, Mali, Rohingya, Pattani, Srilanka, Afganistan dan negeri muslim lainnya. Mereka diserang dengan terang-terangan, dibantai dengan membabi-buta, dimana peran HAM? Terlihat nyata menjadi bukti tentang kejahatan HAM yang tak bisa dipertanggungjawabkan.
Sementara negeri muslim diserang melalui moral dan akalnya, dengan dicekoki paham-paham yang bukan dari Islam, seperti demokrasi, sekulerisme, pluralisme, liberalisme, nasionalisme dan kapitalisme. Lagi-lagi kapitalisme inilah dengan menggunakan pengaruh uang sebagai alat bius untuk merayu dan mengokohkan penjajahannya di negeri-negeri muslim.
Adakah yang bisa menghentikannya? Ada, yaitu khilafah. Namun sayang sekali banyak umat Islam yang tidak mengenal khilafah. Di sisi lain khilafah oleh kafir penjajah dan antek-anteknya dimonsterisasikan agar umat Islam ketakutan. Ini sengaja diopinikan supaya umat Islam takut dengan ajaran Islam (Islamophobia). Semua itu dimaksudkan untuk membendung dan menghadang tegaknya khilafah. Wajar jika orang-orang kafir penjajah dan antek-anteknya takut akan tegaknya khilafah karena akan mengubur eksistensi mereka di muka bumi.
Mereka para munafik dan kafir penjajah tidak henti-hentinya membenci dan memusuhi umat Islam. Menuding khilafah jahat dan membahayakan negara-negara di dunia termasuk di Indonesia. Sesungguhnya apa yang mereka lakukan hanya mengulur waktu saja, ibaratnya mereka hanya bisa menutupi sorot matahari bukan berarti mampu memadamkan sinarnya. Karena khilafah janji Allah dan bisyarah Rasulullah pasti tegak di muka bumi. Dihalangi ataupun ditolak khilafah tetap akan tegak.
Hanya Islam yang bisa menyelesaikan segala problematika umat, yaitu diterapkannya Islam kaffah di seluruh segi kehidupan dalam bingkai khilafah.
Khilafah adalah sistem pemerintahan Islam yang dipimpin oleh seorang khalifah yang menerapkan Islam secara menyeluruh yang bersumber pada Alquran dan Sunah, dan mengemban dakwah serta jihad ke seluruh penjuru dunia. Dengan demikian rahmatan lil alamin akan terwujud. Khilafah inilah yang menjaga harkat dan martabat seluruh umat manusia, tak hanya yang tinggal dalam Daulah Islamiyah namun seluruh dunia. khilafah menjadi perisai umat yang akan menjadi pelindung, sekaligus pembela umat Islam dimanapun berada.
Wallahu a'lam bishshawab.[]