Oleh : Lilik Yani
Saudaraku, pernahkah kalian jatuh cinta? Apa yang kalian rasakan? Ingin selalu bersama dengan orang atau apapun yang dicintai. Cinta pada binatang misalnya, maka kita akan merelakan waktu istirahat untuk berbagi dengannya. Memandikan, memberi makan, merawat, bahkan rela mengeluarkan uang banyak untuk membuat binatang itu lebih menarik. Termasuk menjaga kesehatannya dengan vaksin yang mahal.
Bahkan ada teman yang cemburu, karena suaminya lebih cinta pada binatang kesayangan, hingga perhatian untuk anak istrinya berkurang. Waktu, tenaga, uang, banyak yang teralihkan untuk binatang tersebut. Hingga tidur pun kalau boleh akan membawa serta binatang yang dicintai itu.
Ada pula orang yang mencintai motornya lebih dari istrinya. Sedikit-sedikit yang diperhatikan motor kesayangan. Waktu luang, tenaga sisa sepulang kerja, dana yang seharusnya untuk belanja keluarga, bisa teralihkan untuk perawatan motor. Belum lagi membeli pernik-pernik yang bisa menambah macho si motor. Itu terjadi karena cintanya pada barang kesayangan.
Apalagi jika jatuh cinta pada manusia. Maka pasti ada keinginan untuk segera menghalalkannya agar bisa interaksi setiap saat. Hingga bekerja pun ingin segera pulang ke rumah untuk menemui istri tercintanya. Dipenuhi semua kebutuhannya, diberikan hal-hal yang disukainya, diajaknya jalan-jalan agar semakin menambah kwalitas cintanya.
Saudaraku, bagaimana jika Allah yang mencintai kita? Pasti Allah akan memberikan semua yang kita butuhkan, tanpa harus meminta. Bagaimana tidak? Kita lahir di tempat yang sudah tersedia semua kebutuhan. Udara sejuk bebas dihirup tanpa harus membayar. Air jernih siap dikonsumsi dan untuk memenuhi hajat hidup sehari-hari, sudah tersedia tanpa membeli. Segala bentuk sayur dan buah bisa tumbuh subur di negeri kita. Dan segala keperluan manusia sudah terhidang lengkap, jamuan Sang Pencipta.
Termasuk diturunkannya panduan hidup berupa ayat-ayat suci al-Qur'an yang terhidang untuk menjadi cahaya kehidupan. Disinilah bentuk cinta Allah yang terdalam buat hamba yang lemah ini. Allah sangat tahu, manusia yang suka mengeluh ini akan kebingungan dalam menjalani hidup, jika tidak diberikan buku panduan.
Manusia yang suka membantah ini akan protes jika perjalanan hidupnya tak tahu arah. Maka Allah menurunkan kitab suci al-Qur'an untuk menjadi petunjuk hidupnya. Dengan tujuan agar hamba yang dicintai-Nya itu tidak tersesat atau salah jalur. Di dalam kitab suci itu berisi kalamullah yang terdiri dari ribuan ayat. Allah ingin berdialog dengan hamba yang dicintai-Nya, melalui ayat-ayat cinta itu.
Maka sambutlah cinta Allah itu dengan memperhatikan apa yang hendak Dia sampaikan. Yang pasti semua berisi tentang kebaikan. Tak ada satupun ayat yang bermaksud mendzalimi manusia. Karena Allah hanya ingin hamba-Nya selamat di dunia hingga akherat kelak.
Ribuan ayat-ayat suci itu berisi tentang pesan-pesan cinta. Cinta dari Sang Pemilik Kehidupan untuk hamba yang dicintai-Nya. Ayat-ayat yang berisi perintah dan larangan dari Sang Pencipta dan Pengatur Kehidupan itu semuanya bernada cinta.
Saudaraku, jangan salah paham. Ayat-ayat suci itu berisi aturan hidup yang harus dijalankan dan diikuti sesuai petunjuk. Semua bernuansa cinta. Tak satupun yang merugikan manusia. Dan Allah tak ada maksud sedikitpun untuk membebani kita. Allah sudah mengukur kekuatan hamba-Nya. Maka janganlah kalian menganggap ayat-ayat itu sebagai beban yang memberatkan.
"Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai kesanggupannya. " (TQS al-Baqarah : 286)
Duhai saudara muslimku, tahu tidak kalau cinta Allah kepada makhluk yang bernama manusia itu, menjadikan penduduk langit cemburu? Malaikat yang begitu taat kepada Allah, tak sedetikpun waktu yang dibuat maksiat oleh malaikat. Yang ada hanyalah ketaatan demi ketaatan yang dilakukan oleh malaikat. Tetapi Allah lebih mencintai manusia yang menjalankan ketaatan.
Allah juga mencintai hamba-hamba-Nya yang maksiat kemudian bersegera taubat dan kembali ke jalan Allah. Allah mencintai hamba-Nya yang lemah ini ketika merintih membutuhkan pertolongan-Nya.
Duhai saudara muslimku, mari kita sambut cinta Allah yang begitu besar itu dengan bukti ketaatan kita. Kita evaluasi setiap langkah kehidupan kita, apakah sudah sesuai aturan Allah yang disampaikan lewat ayat-ayat cinta-Nya?
Bersyukurlah atas karunia Allah, jika kalian sudah menjalankan ketaatan sesuai kehendak-Nya. Tetapi jika masih banyak ayat-ayat cinta yang kalian abaikan, saatnya berbenah untuk memperbaiki diri dan bersegera kembali ke jalan Allah.
Saudara muslimku, tanamkan pemahaman dalam hati kalian, bahwa Allah sangat mencintai kita. Diturunkannya aturan hidup melalui ayat-ayat cinta-Nya itu adalah bukti cinta Allah kepada kita. Bukan sesuatu yang membebani kita.
Wallahu a'lam bisshawab
Surabaya, 20 April 2019
#AyatAyatCintaDariAllah
#AlQuranBuktiCintaAllah
SaatnyaKembaliKeJalanAllah