Oleh : Lilik Yani
Setiap yang bernyawa pasti akan mengalami kematian, jika ajalnya telah tiba. Ketika manusia meninggal maka semua harta dan apapun yang dimilikinya akan
ditinggalkan di dunia. Termasuk orang-orang yang dicintainya, tidak satu pun yang rela menemaninya di alam kubur.
Teman setia yang akan menemani kita adalah amal sholih yang kita lakukan selama hidup di dunia. Maka sudah seharusnya kita memperbanyak amalan kebaikan yang bisa menjadi bekal untuk menghadapi kehidupan sesungguhnya yaitu akherat.
*******
Saudaraku, jika ajal sudah menjemput, maka semua yang ada dan kita miliki di dunia tidak memiliki arti dan tak dapat menolong kita sama sekali, kecuali amal sholih dan perbuatan yang harus dipertanggungjawabkan di hadapan Allah kelak.
Salah satu amal kebaikan yang dapat menolong kita di akhirat kelak adalah membaca dan mempelajari al-Qur'an.
Al-Qur'an merupakan kitab suci yang diwahyukan kepada nabi kita Rasulullah SAW dengan perantara Malaikat Jibril untuk dijadikan pegangan atau pedoman hidup bagi umat manusia di seluruh penjuru dunia.
Orang yang suka membaca Al Qur'an hatinya selalu merasa tenteram dan damai karena ia selalu merasa dekat dengan sang khalik. Mereka akan mendapat keberkahan dari jerih payahnya menjalin kedekatan dengan al-Qur'an.
Al-Qur'an akan menjadi penolong dan pendamping setiap orang yang senang membaca dan mengamalkan isinya, ketika tak ada satu pun saudara yang menemani kita di alam kubur.
Al-Qur'an akan menjadi penerang kubur dan selalu mendampingi kita di alam kubur hingga menuju ke akherat dan dipersilahkan masuk ke dalan surga.
Seperti sabda Rasulullah:
"Tiada penolong yang lebih utama derajatnya di sisi Allah pada hari kiamat daripada al-Qur'an. Bukan Nabi, bukan malaikat dan bukan pula yang lainnya."
(Abdul Malik bin Habib-Syarah Ihya).
Itulah betapa tingginya derajat orang yang suka membaca al-Qur'an, mempelajari dan mengamalkannya. Menjadikan al-Qur'an sebagai pedoman hidup dan petunjuk arah ketika menapaki perjalanan hidup di dunia.
Keberkahan al-Qur'an tidak hanya untuk orang yang membacanya, bahkan orang yang mendengarkannya pun akan mendapatkan kebaikan dan rahmat dari Allah Taala.
Ada banyak riwayat yang menerangkan bahwa Al Qur'an itu memberikan syafaat pada orang yang membacanya maupun orang yang mendengarkannya dengan hati yang khusyuk.
Seperti diriwayatkan oleh Al Bazzar dalam kitab La'aali Masnunah bahwa jika seseorang meninggal dunia, ketika orang-orang sibuk dengan kain kafan dan melakukan segala persiapan untuk penguburannya di rumah, tiba-tiba datang seorang yang sangat tampan berdiri di kepala mayat.
Ketika kain kafan mulai dipakaikan, dia berada di antara dada dan kain kafan.
Setelah dikuburkan dan orang-orang mulai meninggalkannya, maka datang dua malaikat yakni Malaikat Munkar dan Nakir untuk menanyakan amal perbuatan si mayat.
Kedua malaikat tersebut berusaha memisahkan orang tampan tersebut dari si mayit agar memudahkan tanya jawab.
Tetap si tampan itu berkata: "Ia adalah sahabat karibku. Dalam keadaan bagaimanapun aku tidak akan meninggalkannya. Jika kalian ditugaskan untuk bertanya kepadanya, lakukanlah pekerjaan kalian. Aku tidak akan berpisah dari orang ini sehingga ia dimasukkan ke dalam surga."
Kemudian si tampan itu berkata: "Aku adalah al-Qur'an yang terkadang kamu baca dengan suara yang keras dan terkadang kamu baca dengan suara yang perlahan.
Jangan khawatir setelah menghadapi pertanyaan Munkar dan Nakir ini, engkau tidak akan mengalami kesulitan,"
Kepada si Mayit, ia menghamparkan tempat tidur dan permadani sutera yang penuh dengan kasturi dari Mala'il A'la.
Saudaraku, begitu besarnya berkah yang diberikan Allah melalui al-Qur'an yang kita baca dan amalkan. Al-Qur'an diberikan ijin untuk memberikan safaat kepada orang yang suka membacanya, mempelajari dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Saudaraku, masihkah ada alasan untuk menunda mempelajarinya, atau membaca sekedarnya saja di waktu sisa setelah penat bekerja? Atau cukup membaca berulang-ulang tanpa mau mempelajari makna dan kandungannya, sehingga tak ada perubahan perbaikan dari amal kita? Atau mau membaca dan mempelajari tapi tak mau menerapkan dalam aktivitas sehari-hari karena membatasi langkah gerak?
Ahh, semua itu hanya alasan yang kalian buat-buat sendiri. Padahal kalian sudah tahu, konsekuensi seorang muslim itu adalah taat kepada semua aturan Allah. Taat tanpa banyak alasan, karena Allah yang paling tahu apa yang terbaik untuk hamba-Nya.
Saudaraku, mari kita paksakan diri untuk menjalankannya. Karena kita tahu, betapa besar peran al-Qur'an untuk kita. Mari kita jalin hubungan baik dengan al-Qur'an, dengan cara mau membacanya, mempelajarinya dan mengamalkan isinya sebagai pedoman hidup kita.
Saudaraku, mari kita berdoa memohon pertolongan Allah. Semoga kita semua dimudahkan untuk membaca al-Qur'an dan mengamalkan isi yang terkandung didalamnya hingga kita mendapatkan syafaatnya kelak ketika sudah tiada.
Wallahu a'lam bisshawab
Surabaya, 13 April 2019
#AlQuranPenerangAlamKubur
#AlQuranTemanSetiaPemberiSyafaat