Al-Qur'an, Syafaat yang Dirindukan


Oleh : Lilik Yani


Ketika terjadi hari kiamat, Allah swt menghancurkan seluruh apapun yang ada di muka bumi ini.  Gunung-gunung yang menjulang tinggi,  gedung-gedung bertingkat pencakar langit, pohon-pohon yang rindang,  semua musnah tak berbekas sedikitpun. 


Kemudian Allah swt mengganti bumi ini dengan bumi lain yang berbeda. 

"Pada hari ketika bumi diganti dengan bumi yang lain,  demikian pula langit.  Saat itu mereka (para makhluk) berkumpul (di Padang Mahsyar) untuk menghadap Allah Yang Maha Esa,  Maha Perkasa."

(TQS Ibrahim : 48)


Bumi yang baru, keadaannya berbeda sama sekali dengan sebelumnya. Bumi yang rata, serata-ratanya. Tidak ada tempat berteduh dari panasnya matahari.  Tidak ada tempat bersembunyi apalagi untuk bisa berlari. 


Di tempat itulah Allah akan mengumpulkan seluruh makhluk mulai dari Nabi Adam beserta umatnya, hingga umat yang terakhir. Semua makhluk berkumpul,  baik manusia, jin,  malaikat. Semua berkumpul di padang datar yang sangat luas yang disebut Padang Mahsyar. 


Ketika itu matahari yang saat ini jaraknya 94 juta mil di atas kita.  Maka nanti akan didekatkan semakin dekat di atas kita atas perintah Allah. Jaraknya hanya sekitar 1 mil di atas kepala para penghuni Padang Mahsyar. 


Kondisinya sangat panas, dengan kepanasan maha dahsyat, hingga para hamba mengalami banjir keringat. Bahkan sebagian ada yang tenggelam dalam keringatnya sendiri. Mereka tidak bisa berlari, bersembunyi ataupun mencari tempat berteduh. Karena bumi sudah rata dengan tanah dan tidak ada satupun tempat yang bisa dipergunakan untuk berteduh. 


Saudara muslimku, dalam kondisi yang sangat mengerikan itu, ternyata ada manusia yang mendapat keistimewaan dan perhatian spesial dari Allah swt. Di saat kebanyakan manusia tersengat panasnya matahari yang maha dahsyat panasnya, justru ada manusia pilihan yang diistimewakan Allah. Mereka mendapat naungan awan yang melindungi mereka dari sengatan sang mentari. Hingga merasa nyaman, tenang dan tentram di bawah naungan tersebut.


Duhai saudaraku,  siapa gerangan yang digolongkan mendapat karunia istimewa itu? 

Mereka adalah golongan yang memiliki amal sholih yang berbeda-beda. Salah satunya adalah ahlul Qur'an. 


Rasulullah saw bersabda,

"Bacalah al-Qur'an! Sungguh, ia akan datang pada hari kiamat memberikan syafa'at kepada orang yang rajin membacanya. 

Bacalah dua surat yang bersinar terang yaitu al-Baqarah dan Ali Imron! Sungguh keduanya kelak di hari kiamat akan datang bagaikan dua awan yang menaungi...  membela orang yang rajin membacanya." ( HR. Muslim dari Abu Umamah al-Bahiliy ra).


Saudara muslimku, untuk mendapatkan keberkahan al-Qur'an di dunia dan syafa'at al-Qur'an di akherat, cukupkah hanya dengan membacanya?


Menurut dalil-dalil al-Qur'an dan hadist Rasulullah saw, untuk mendapatkan syafaat al-Qur'an perlu ditempuh setidaknya dengan empat langkah yaitu


1. Membaca al-Qur'an dengan benar. 


Kita harus berlatih membaca al-Qur'an dengan benar.  Mulai dari makhorijul huruf (cara mengucapkan huruf hijaiyah) hingga memahami ilmu tajwid (aturan membaca al-Qur'an) 


2. Rajin membacanya. Syukur kalau bisa menghafalkannya. 


Ketika bulan Ramadhan, hampir semua umat Islam berlomba-lomba untuk menghatamkan al-Qur'an. 

Maka kebiasaan baik ini hendaknya diaplikasikan di bulan-bulan lain. 


Rasulullah saw pernah berpesan, 

"Khatamkanal-Qur'an setiap satu bulan." (HR Bukhari dari Abdullah bin Amr ra) 


3. Memahami Isi al-Qur'an


Al Quran sebagai panduan hidup. Maka tidak akan bermanfaat jika tidak mengetahui maknanya dan memahami isinya. 


Untuk itu setelah kita rajin membaca maka hendaknya kita juga membaca terjemahnya,  kemudian tafsirnya. Jika kurang paham bisa ditanyakan pada  ustadz yang kompeten menjelaskan. Guna menghindari kekeliruan pemahaman. 


4. Mengamalkan Isi al-Qur'an


Inilah langkah terpenting untuk meraih syafaat al-Qur'an yaitu dengan mengamalkan isi atau

 kandungan al-Qur'an dalam setiap aktivitas kita sehari-hari. 


Beruntunglah para manusia ciptaan Allah yang menjadikan al-Qur'an sebagai panduan hidupnya,  baik saat beribadah mahdoh, bermuamalah,  berakhlak dan seluruh aspek kehidupan ini. 


Baiklah saudara muslimku, itulah yang harus kita terapkan jika kita ingin mendapat syafaat dari al-Qur'an atas ijin dan karunia Allah semata. Mari saling mendoakan,semoga Allah melembutkan hati kita agar selalu tergerak untuk menerapkannya. Karena kita ingin menjadi kelompok jamaah manusia yang merindukan syafaat Allah. 


Wallahu a'lam bisshawab


Surabaya,  11 April 2019


#AlQuranSyafaatYangDirindukan

#SelamatDuniaAkheratDenganAlQur'an. 




Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak