Oleh : Lilik Yani
Subhanallah mukjizat al-Qur'an, keberkahannya semakin banyak saja. Semakin banyak dipelajari, semakin banyak ditemukan kebaikan dan manfaat yang dirasakan, karena interaksi dengan al-Qur'an. Apalagi jika ada ilmuwan yang melakukan penelitian, maka semakin ditemukan keajaiban-keajaiban yang membuat kita semakin takjub akan kebesaran Allah.
Seorang dokter yang bernama dr Al Qadhi melalui penelitiannya yang panjang dan serius di Klinik Besar Florida, Amerika Serikat, berhasil membuktikan, hanya dengan mendengarkan bacaan ayat-ayat al-Qur'an dapat merasakan perubahan fisiologis yang sangat besar.
Penurunan depresi, kesedihan, memperoleh ketenangan jiwa, menangkal berbagai macam penyakit merupakan pengaruh umum yang dirasakan orang-orang yang menjadi obyek penelitiannya.
Dari hasil penelitiannya, beliau menyimpulkan bahwa bacaan al-Qur'an berpengaruh besar hingga 97 persen dalam melahirkan
ketenangan jiwa dan penyembuhan penyakit.
Hasil penelitian tersebut diperkuat oleh penelitian Muhammad Salim yang dipublikasikan Universitas Boston. Objek penelitiaannya terhadap 5 orang sukarelawan, terdiri dari 3 laki-laki dan 2 perempuan. Kelima orang tersebut sama sekali tidak mengerti bahasa Arab dan mereka pun tidak diberitahu bahwa yang
akan diperdengarkannya adalah al-Qur'an.
Penelitian dilakukan sebanyak 210 kali, terbagi dua sesi yakni membacakan al-Qur'an dengan tartil dan membacakan bahasa Arab yang bukan dari al-Qur'an. Akhirnya memperoleh kesimpulan bahwa responden mendapatkan ketenangan hingga 65 persen ketika mendengarkan bacaan al-Qur'an dan mendapat ketenangan hanya 35 persen ketika mendengarkan bahasa Arab yang bukan dari al-Qur'an.
Sedangkan pengaruh bacaan al-Qur'an terhadap bayi diungkapkan oleh dr Nurhayati dari Malaysia dalam Seminar Konseling dan Psikoterapi Islam di Malaysia. Menurut penelitian beliau, bayi yang berusia 48 jam diperdengarkan ayat-ayat al-Qur'an dari tape recorder menunjukkan respon bisa tersenyum dan menjadi lebih tenang.
Sungguh suatu kebahagiaan dan merupakan karunia yang sangat besar, kita memiliki al-Qur'an yang mulia. Suatu kenikmatan yang hanya Allah berikan kepada Rasulullah saw untuk disampaikan kepada seluruh umatnya. Ini adalah bukti cinta Allah kepada kita, manusia yang dipilih Allah sebagai khalifah di muka bumi ini.
Saudaraku, jika al-Qur'an kitab suci ini kita baca dengan tartil dan penuh kekhusyukan, maka akan bernilai ibadah dan mendatangkan banyak pahala. Sementara jika kita membaca buku apapun, walau dalam bentuk bahasa Arab dan kita membaca dengan tartil dan khusyuk pula, maka tak akan mendatangkan pahala. Karena hanya bernilai sebuah buku bahasa arab biasa.
Bahkan dengan membaca al-Qur'an yang dilakukan dengan khusyuk dan tartil maka akan mendatangkan berkah yang lain yaitu memberikan pengaruh besar bagi kehidupan jasmani dan rohani kita. Kalau mendengarkan musik klasik dapat meningkatkan kecerdasan intelektual (IQ) dan kecerdasan emosi (EQ) seseorang. Maka bacaan al-Qur'an bisa lebih dari itu.
Pengaruh bacaan al-Qur'an yang dibaca dengan tartil dan khusyuk akan memberi pengaruh sangat bagus bagi pembacanya dan orang-orang sekitar yang mendengarnya. Yaitu meningkatkan kecerdasan intelektual (IQ), kecerdasan emosional (EQ) dan kecerdasan spiritual (SQ).
Di dalam Islam, kecerdasan itu bukan sekedar diukur dari sisi intektual semata, seperti tuntutan zaman kapitalis. Anak dituntut pandai di semua mata pelajaran, nilai harus seratus semua, anak dituntut les mata pelajaran agar nilai tinggi, dan lain sebagainya yang berkaitan dengan materi atau fisik.
Kemudian ada tambahan tentang pentingnya sosialisasi terhadap sesama umat manusia. Harus ada saling menolong, bekerjasama dalam kebaikan dan taqwa. Ada empati, saling perhatian, peduli sesama, maka perlu memiliki kecerdasan emosional. Dengan begitu maka hidup menjadi lebih menyenangkan dan penuh semangat.
Menurut ajaran Islam ada tambahan kecerdasan spiritual. Dalam hal ini kita sebagai makhluk yang mendapat amanah untuk menjadi khalifah di muka bumi harus memiliki kecerdasan lebih. Hidup tidak hanya di dunia ini. Di dunia hanyalah permainan dan kehidupan yang melenakan. Ada kehidupan sesungguhnya yaitu di akherat.
Maka diperlukan kecerdasan spiritual untuk menjalankan aktivitas selama di dunia ini. Menggunakan setiap detiknya untuk menambah amal sholeh seperti membaca al-Qur'an, sholat wajib lima waktu ditambah sholat-sholat sunah lain, menuntut ilmu untuk menambah tsaqafah Islam agar beramal ada dasar ilmu. Dan berbagai bentuk amal kebaikan yang lain dengan harapan setiap detik hidupnya bernilai kebaikan sebagai bekal menghadapi kehidupan akherat.
Maka dari itu, jalin kedekatan secara baik dengan al-Qur'an, dan memperhatikannya agar mendapat banyak kebaikan dan rahmat.
"Dan apabila dibacakan al-Qur'an simaklah dengan baik dan perhatikanlah dengan tenang agar kamu mendapat rahmat." (TQS al-A'raf : 204)
Saudaraku, bukankah hal ini menjadi sebuah karunia yang sayang untuk ditolak? Apalagi ditunda-tunda dalam mengerjakannya. Karena kesibukan itu tidak ada hentinya. Kita senantiasa disibukkan dengan tugas-tugas hidup. Walaupun begitu, harus diupayakan meluangkan waktu untuk membaca al-Qur'an, kemudian mempelajari maknanya, mentadabburi isinya kemudian menerapkan al-Qur'an dalam kehidupan sehari-hari.
Memulainya dari awal yang berat, jika sudah terbiasa akan membentuk habits. Bukan hanya mendapatkan pahala berlimpah dari perjuangan kita mempelajari al-Qur'an, tetapi ada keberkahan lain yang kita peroleh yaitu ketenangan hati dan peningkatan kecerdasan.
Wallahu a'lam bisshowab
Surabaya, 23 April 2019
#AlQuranMeningkatkanKecerdasan
#AlQuranMukjizatUmatMuslim
#IndahnyaHidupBersamaAlQuran
#MesraBersamaAlQuran23