Oleh : Vivin Indriani
(Anggota Komunitas Revowriter)
Tahukah kita bahwa jauh sebelum Isaac Newton menemukan teori Gravitasi, banyak ilmuwan muslim yang sudah memikirkan dan mengkaji tentang teori itu. Diantara ilmuwan muslim itu ada nama Abu Fatah Abdurrahman Al-Khazin atau dikenal sebagai Al-Khazani. Para sejarawan sains memberinya gelar sebagai ‘Fisikawan terbesar sepanjang sejarah.
Al-Khazani merupakan saintis Muslim serba bisa yang menguasai astronomi, fisika, biologi, kimia, matematika serta filsafat. Diantara temuannya dalam bidang astronomi adalah Tabel Sinjaric. Tabel itu dituliskannya dalam sebuah risalah astronomi bertajuk az-Zij as-Sanjari. Dalam manuskrip itu, dia menjelaskan jam air yang dibagi menjadi 24 jam dan didesain untuk penelitian astronomi. Jam ini adalah salah satu jam astronomi pertama yang dikenal di dunia Islam kala itu.
Al-Khazani merupakan ilmuwan yang mencetuskan beragam teori penting dalam sains seperti: metode ilmiah eksperimental dalam mekanik; energi potensial gravitasi; perbedaan daya, masa dan berat; serta jarak gravitasi. Juga teori keseimbangan hidrostatis, konstruksi dan kegunaan, teori statika atau ilmu keseimbangan dan hidrostatika yang merupakan sebuah karya mendasar tentang keseimbangan hidrostatik. Corak ragamnya telah diklasifikasikan menurut jumlah angka skala sehingga dari sini berhasil mendorong penemuan aneka peralatan ilmiah.
Menurut penyelidikan Komisi Nasional Mesir untuk UNESCO (Sumbangan Islam Kepada Ilmu dan Kebudayaan, 1986), al-Khazani juga menentukan kepadatan banyak unsur dan senyawa dengan ketepatan yang tinggi. Berkat prestasi ini, al-Khazani sebagai fisikawan mendapat julukan “Among The Greatest of Anytime” (Salah Seorang Fisikawan Terbesar Sepanjang Sejarah) dari Charles C. Jillispe, editor Dictionary of Scientyfic Bibliography (1970).
Tesis al-Biruni-yang merupakan guru dan pendahulu Al-Khazani dalam fisika-bahwa seluruh benda memiliki berat dikembangkan lebih lanjut oleh al-Khazani. Ia menunjukkan bahwa udara mempunyai berat, dan juga mempunyai gaya dorong ke atas, sama halnya dengan zat cair. Dalam hal ini, al-Khazani telah mendahului Torricelli, Pascal, dan Boyle dalam riset dan penemuan bahwa udara mempunyai tekanan ke segala arah karena memiliki berat; fakta inilah yang kemudian disebut sebagai tekanan udara (tekanan udara normal = 1 atm).
Dalam bukunya berjudul Mizan Al-Hikmah(Balance of Wisdom), al-Khazani juga memaparkan suatu teori tentang gravitasi serta tabel-tabel kerapatan sejumlah besar zat cair dan zat padat. Al-Khazani juga mempunyai gagasan mengenai pengaruh temperatur terhadap kerapatan, dan tabel-tabel berat spesifik umumnya tersusun dengan cermat. Sebelum Roger Bacon menemukan dan membuktikan suatu hipotesis tentang kerapatan air saat ia berada dekat pusat bumi, al-Khazani telah terlebih dahulu mendalami hal tersebut.
Pendekatan non-Archimedes dalam studi hidrostatika yang dilakukan oleh al-Khazani tejadi melalui penekanan pada studi dinamika dan pusat gravitasi. Ia menekuni secara mendalam mengenai gravtasi yang sebelumnya telah diajukan oleh al-Biruni. Namun, ia telah mengembangkan konsep itu sedemikian rupa sehingga ia menemukan bahwa kuat gravitasi berubah sesuai dengan jarak antara benda yang jatuh dengan benda yang menariknya. Dengan penemuan ini berarti al-Khazani telah melihat variabel baru yang terlibat dalam kekuatan gravitasi, yaitu jarak antara dua benda.
Demikian sumbangan besar khilafah bagi peradaban dunia. Kekayaan intelektual yang lahir dari peradaban Islam sesungguhnya menjadi tonggak awal teknologi dan kemajuan dunia modern hari ini. Meski ditutupi oleh narasi barat dengan segala pencitraburukan Islam, namun sejatinya barat tak akan menuai kemajuan saat ini jika tak ada kemajuan khilafah di masa lalu. Jadi untuk apa kita begitu bersemangat menolak khilafah, sementara kejayaan dan kemajuan justru bisa kita raih di dalam naungan sistem agung nan mulia ini.
#SeriKeagunganAbadKhilafah
#part5
#Peradabanliterat
#peradabanislam
#miladrevowriter
#revowriter
Cc Ragil Rahayu