Ada Surga Melalui Keduanya

Oleh: Tri Rahayu [Remaja Peduli Umat]


Jasa orang tua, apalagi seorang ibu begitu besar. Mulai dari mengandung sang buah hati selama 9 bulan. Lalu bersusah payah melahirkan hingga nyawa menjadi taruhannya. Ibu lalu menyusui anaknya selama 2 tahun. Dilanjutkan dengan merawat, mendidik dan membesarkan buah hati dengan penuh perjuangan.


Perjuangan ayah tak kalah mulia. Beliau harus bercucuran keringat saat mencari nafkah halal. Semua dilakukan semata untuk memenuhi aneka kebutuhan. Semua karena cinta dan kasih sayang pada keluarga. 


Karenanya, jasa orang tua tak kan terbalas. Walau sang anak membalas dengan harta dan aneka kemewahan. Bahkan hingga memikulnya untuk berhaji dan memutari ka'bah.


Dari Abi Burdah, ia melihat Ibnu ‘Umar dan seorang penduduk Yaman yang sedang thawaf di sekitar Ka’bah sambil menggendong sang ibu di punggungnya. Orang itu bersenandung,


إِنِّي لَهَا بَعِيْرُهَا الْمُـذِلَّلُ – إِنْ أُذْعِرْتُ رِكَابُهَا لَمْ أُذْعَرُ


"Sesungguhnya diriku adalah tunggangan ibu yang sangat patuh. Apabila tunggangan yang lain lari, maka aku tidak akan lari."


ثُمَّ قَالَ : ياَ ابْنَ عُمَرَ أَتَرَانِى جَزَيْتُهَا ؟ قَالَ : لاَ وَلاَ بِزَفْرَةٍ وَاحِدَةٍ


Orang itu lalu berkata, “Wahai Ibnu Umar apakah aku telah membalas budi kepadanya?” Ibnu Umar menjawab, “Engkau belum membalas budinya, walaupun setarik napas yang ia keluarkan ketika melahirkan.”


Berbakti kepada orang tua adalah kewajiban seorang anak. Tiada alasan untuk tidak berbakti pada keduanya. Orangtua wajib ditaati, kecuali terhadap perkara yang diharamkan.


Allah SWT berfirman,


وَقَضَى رَبُّكَ أَلَّا تَعْبُدُوا إِلَّا إِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا


“Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya.” (QS. Al Isra’: 23)


Dari ayat di atas, jelaslah bahwa birrul walidain atau berbuat baik kepada orangtua harus ditunaikan. Keharusannya pada urutan kedua setelah ketaatan pada Allah SWT. Bahkan ridha-Nya tergantung keridhaan orangtua. 


Syariat Islam menempatkan berbakti terhadap orang tua pada posisi kedua, setelah beribadah kepada Allah SWT. Ridha-Nya pun tergantung ridha orang tua.


Dari Abdullah bin ’Umar, ia berkata,


رِضَا الرَّبِّ فِي رِضَا الْوَالِدِ وَ سَخَطُ الرَّبِّ فِي سَخَطِ الْوَالِدِ


“Ridha Allah tergantung pada ridha orang tua dan murka Allah tergantung pada murka orang tua."


Sayangnya, saat ini banyak anak yang durhaka kepada orangtua. Tidak mengurus mereka dengan baik. Membiarkan mereka hidup sendiri di masa tuanya. Memperlakukan orangtua tanpa hormat. Juga kerap membebankan mereka dengan kerepotan mengurus rumah dan menjaga anak. Seolah mereka asisten rumah tangga.


Miris melihat kondisi tersebut. Penyebabnya karena minimnya aqidah dan rendahnya moral. Padahal membantah orangtua dengan perkataan "ah" saja tidak boleh. Apalagi sampai berkata kasar, menelantarkan dan mendurhakai mereka. 


Realita tersebut adalah buah dari sistem sekuler. Sistem yang memisahkan agama dari kehidupan. Sistem yang juga liberal atau bebas, yang menjangkiti pikiran manusia melalui gaya hidup, pergaulan, pendidikan, sosial, dll. Padahal seharusnya orangtua dapat hidup tenang di masa tua mereka. Dapat beribadah secara maksimal, beristirahat dan berkumpul dengan keluarga. Hidup bahagia dalam kasih sayang anak dan cucu.


Lalu apa yang harus dilakukan? Kembalilah pada aturan Allah SWT. Perlakukan orangtua penuh hormat dan sayang. Berbuat baiklah pada keduanya. Selalu berusaha mendapat ridha mereka, agar ridha Allah pun dapat diraih. Karena ada surga melalui keduanya. 


Wallahua'lam.


---

[Like and share, semoga menjadi amal sholih]

---

Join Komunitas Muslimah Cinta Islam Lampung di:

⬇️⬇️⬇️

Facebook: fb.com/DakwahMCI

Telegram: t.me/MuslimahCintaIslam

Instagram: @muslimah.cintaislam 

---

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak