#KomunitasRemajaCintaIslam-(Ahad, 24/3). Remaja muslimah tampak antusias mengikuti thalk show yang bertempat di sebuah aula pertemuan di Kandangan, HSS. Acara kali ini mengangkat tema "Virus Dilan Melanda, Siapa Idolamu?"
Kak Maryam selaku nara sumber, memaparkan bahwa suatu karya menggambarkan keadaan yang terjadi di kehidupan nyata. Begitupun kondisi pemuda saat ini yang hidup di zaman sekuler yang tidak menerapkan hukum Islam. Di dalam industri hiburan dan film ada tujuan Kapitalis, yang sekadar mengambil keuntungan dan mengkerdilkan potensi pemuda. Masa muda yang punya energi, waktu luang, punya kecerdasan daya ingat, dan kekuatan fisik tersia-siakan. Malah mudah terikut segalanya yang viral, dan bangga jadi bad boy. Tanpa disadari atau tidak, tontonan telah menjadi tuntunannya. Tidak terpikir kontribusi apa yang bisa diberikan untuk kemaslahatan umat Islam.
"Sebenarnya, mengidolakan sesuatu adalah hal yang wajar, karena naluri pada setiap manusia. Tapi, bagaimana agar terpenuhi dengan cara yang benar? Kriteria yang diidolakan itu, harusnya yang mampu memotivasi menjadi lebih baik. Sosok yang bisa menginspirasi kita. Jangan sampai, kita sebagai Muslim menyukai apalagi mengidolakan yang salah. Sebab, Rasulullah sudah mengingatkan bahwa, 'nanti (di akhirat) kamu akan bersama dikumpulkan dengan yang kamu cintai," terang Ka Maryam.
Idola itu bakal menentukan posisi kelak ke surga atau neraka. Jadi, perlu mencari idola yang memang layak diidolakan. Tentu, saja sebagai Muslim yang pertama yaitu meningkatkan Rasulullah Saw, para sahabat dan shahabiyah, serta para ulama dan ilmuan Muslim yang hebat. Setelah itu, bisa pula memilih sosok se-akidah yang bisa menginspirasi, biar semangat dalam ketakwaan untuk meraih pahala di sisi Allah SWT.
Dulu, saat kehidupan Islam menaungi dalam Khilafah Islamiyah, banyak sosok nyata pemuda Muslim hebat yang bisa dijadikan idola para remaja. Saat sistem pendidikan, pergaulan, sosial, hukum dan sebagainya menerapkan hukum Allah SWT. Sistem ideal itulah yang mengkondisikan lahirnya generasi Muslim terbaik.
Maka, sebagai pemuda yang hidup saat ini harus ada upaya untuk generasi terbaik. Pertama, membentengi diri agar tidak terikat arus dengan cara ngaji Islam, secara mendalam dan keseluruhan (kaffah). Agar tahu mana yang benar untuk menjalani kehidupan. Kedua, perlu menjaga teman-teman, keluarga, dan masyarakat dengan melakukan aktivitas dakwah. Para pemuda harus berperan mengembalikan kepemimpinan Islam ke tengah kehidupan. Agar Islam tetap eksis, dan remajanya bisa kembali menjadi para pemimpin masa depan.[] nor aniyah
=============================