(Source: matamatapolitik.com)
Oleh: Melda Ummu Ghaisan
(Pembina Majlis Ta'lim Dan Remaja)
Uighur adalah kelompok etnis Turki yang mempraktikkan Islam yang tinggal di China Barat dan sebagian asia tengah. Beijing menuduh minoritas di wilayah Xinjiang barat itu mendukung terorisme sehingga harus diawasi dengan ketat.
Kedatangan seorang Pangeran Putra Mahkota Arab Saudi, menaruh harapan besar bagi saudara muslim kita di Xinjiang. Besar harapan berharap Putra Mahkota Muhammad Bin Salman bisa membebaskan dan melihat keadaan mereka (muslim Uighur) dari rezim tirani bengis komunis China.
Muslim Uighur telah meminta Pangeran muda Saudi yang kuat untuk mengangkat perjuangan mereka melalui kerajaan ultrakonservatif secara tradisional menjadi pembela hak-hak Muslim di seluruh dunia.
Sayangnya, kedatangan pangeran Muhammad Bin Salman ke negeri bambu China ternyata menuai sakit hati seluruh kaum muslim di dunia, terlebih saudara kita di Xinjiang. Pengkhianatan Arab Saudi dengan mendukung pembangunan kamp konsentrasi untuk Muslim Uighur. Dia mengatakan bahwa tindakan China itu dapat dibenarkan.
Dan pada saat bersamaan Pangeran Muhammad Bin Salman pun mengatakan saat menandatangani banyak kesepakatan dagang bahwa China memiliki hak untuk melakukan pekerjaan anti-terorisme dan ekstremisme untuk keamanan nasionalnya (kiblat.net, 22/02/2019).
Sungguh hal tersebut telah mencabik hati muslim Uighur dan seluruh muslim di dunia. Saat ini mereka terpenjara hak-hak kebebasan dalam masalah keimanan Islam yang mereka yakini.
Presiden China Xi Jinping mengatakan kepada putra mahkota bahwa kedua negara harus memperkuat kerja sama internasional tentang deradikalisasi guna mencegah infiltrasi dan penyebaran pemikiran yang di anggap ekstrem.
Berharap banyak kepada pemimpin-pemimpin muslim di negeri-negeri muslim saat ini, seperti halnya punduk merindukan bulan, mereka tidak banyak berbuat apapun, bahkan untuk mengecam saja mereka sangat lemah.
Adanya sekat Nasionalisme dan kepentingan Nasional nampaknya menjadikan pemimpin negeri muslim termasuk Arab Saudi yang merupakan pemegang kunci kota suci Mekkah dan Madinah tunduk terhadap kafir yang menumpahkan darah dan kehormatan kaum muslim Uighur dan seluruh muslim di belahan dunia halnya Suriah, Yaman, Kashmir, Rohingya, Palestine dan sebagainya.
Saatnya umat sadar akan urgensi suatu negara adidaya yang kuat, yang dapat menolong saudara-saudara muslim kita yang mengalami ketertindasan dan kedzaliman dengan adanya Khilafah.
Khilafahlah suatu bentuk negara yang menyatukan negeri-negeri muslim seluruh dunia di bawah kepemimpinan seorang Khalifah yang akan menjaga kemuliaan dan kehormatan kaum muslimin di dunia.
Wallahu'alam bish shawab