Teroris Brutal di New Zealand Bukti Kemunafikan HAM

 

Oleh Netri Dani astuti spd 

(Aktivis dakwah batang kuis)

Lagi, darah muslim tertumpah. Sekitar 49 darah warga muslim New Zealand di kawasan Christchurch yang sedang bersiap beribadah sholat jumat, menjadi korban penembakan oleh seorang teroris Kristen. Seperti dilansir Reuters, jumat (15/3/2019),komisioner kepolisian Selandia baru, Mike Bush, dalam konferensi pers menyebut korban tewas dalam serangan teroris itu mencapai 49 orang. Perdana Menteri (PM) jacinda Ardern telah menyebutkan penembakan brutal ini sebagai "serangan teroris" dan mengecamnya. Bush menyebut penembakan brutal Ini direncanakan dengan sangat matang oleh pelaku.

Empat orang yang terdiri dari tiga pria dan satu wanita, telah di tangkap otoritas setempat terkait pembantaian ini. Identitas keempat nya belum di ungkap ke publik. Dalam konferensi pers, Bush menyatakan baru satu orang yang di jerat dakwaan pembunuhan terkait penembakan brutal ini.

Persoalan nya, mengapa begitu mudah darah umat muslim di belahan dunia manapun tertumpah? Di Suriah, Irak, Rohingya, Kashmir, India dan Uighur. Nyawa kaum muslim begitu mudah di cabut, tanpa ada pembelaan sama sekali.Islam adalah satu-satunya agama yang memberikan penghargaan pada darah dan jiwa manusia. Allah SWT menetapkan pembunuhan satu nyawa tak berdosa sama dengan menghilangkan seluruh nyawa umat manusia.

"Siapa saja yang membunuh seorang manusia, bukan karena orang itu (membunuh) orang lain, atau bukan karena membuat kerusakan di muka bumi, seakan akan dia telah membunuh seluruh manusia (TQS al-Maidah (5):32).Adakah agama yang begitu memuliakan dan menjaga nyawa seorang hamba melebihi ajaran islam? Tidak ada! Karena itulah, sepanjang sejarah penerapan syariah Islam, tidak ada darah seorang muslim pun ditumpahkan, melainkan akan diberikan pembelaan yang besar dari umat dan Daulah Islam. Sampai hari ini pun, kaum muslim Rohingya yang masih hidup masih terlunta lunta. Tak bisa kembali ke kampung halaman mereka. Sekitar satu juta muslim Uighur juga masih mendekam di kamp konsentrasi pemerintah komunis Cina tanpa ada yang mau menolong mereka. Tragis nya, Raja Saudi Muhammad bin Salman justru mendukung pemerintah komunis Cina melanjutkan program 'Deradikalisasi Islam' terhadap muslim Uighur.

Bagaimana bisa para pemimpin Dunia Islam malah bermesraan dengan penguasa Timur dan Barat yang nyata-nyata menganiaya kaum Muslim seperti Cina, Rusia, AS atau Israel? Tak ada satu pun pemimpin Dunia Islam yang merespon penderitaan Umat. Para pemimpin umat hanya menjadi macan kertas. Hanya melakukan gertak sambal berisi kecaman kosong. Apakah mereka tidak malu pada remaja ingusan yang berani menghinakan senator Australia yang fasis membenci Islam? Padahal remaja itu non muslim dan dia tidak punya kekuasaan sebagai mana para penguasa Muslim itu?

Jelas kaum Muslim membutuhkan pemimpin yang sanggup melindungi dan membela mereka. Bukan pemimpin yang hanya menonton dan berkoar-koar di belakang meja, sementara tangannya tak pernah terulur menyelamatkan kaum Muslim. Kita membutuhkan Khilafah yang dipimpin seorang Imam/khalifah, yang akan menjadi perisai yang melindungi kita. Khilafah lah yang akan menghukum siapa saja yang berani menganiaya kita. Wallohu A'lam


Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak