Oleh : Sujilah
(Ibu Rumah Tangga dan Pengemban Dakwah)
Sembilan puluh lima tahun lalu tepatnya tanggal 3 Maret 1924, dunia tanpa Khilafah. Peristiwa di bulan inilah yang menyebabkan malapetaka menimpa umat Islam di seluruh dunia, yaitu penghapusan Khilafah dan pemisahan agama dari negara. Khilafah Islamiyah_institusi politik pelindung umat Islam, wadah pelaksanaan hukum Allah SWT secara sempurna, sumber perundang-undangan serta pedoman hidup_dilenyapkan oleh seorang etnis Yahudi Dumamah, Mustafa Kemal Ataturk. Kemal merupakan seorang agen Inggris. Ia disusupkan ke dalam militer Turki. Ia lalu menjadi seorang jenderal, menusuk Kekhilafahan dari dalam, lewat konspirasi Yahudi Internasional. Dengan malapetaka ini Kekhilafahan Turki Ustmani akhirnya hancur.
Jatuhnya sistem Khilafah oleh Mustafa Kemal Ataturk adalah sebuah penghianatan total terhadap Islam. Islam tegak secara sempurna bahkan disebut sebagai "Taj al-Furudh"(mahkota kewajiban).
Tanpa Khilafah, syariah Islam tak bisa diterapkan secara kaffah, bahkan penyebaran risalah Islam ke seluruh dunia dengan dakwah dan jihad fi sabilillah akhirnya terhenti.
Berikut beberapa akibat yang menimpa umat Islam di seluruh dunia akibat ketiadaan Imam atau Khalifah sebagai penjaga bagi umat Islam :
Pertama, umat Islam terpecah terpecah belah. Umat Islam terpecah lebih dari 50 negara. Perpecahan mereka menjadikan mereka lemah dan tidak memiliki kekuatan. Keberadaannya bagaikan buih di lautan, banyak namun terombang-ambing tanpa kekuatan. Umat Islam bagaikan hidangan yang diperebutkan oleh anjing-anjing rakus Kapitalisme.
Kedua, Terjadi ragam penindasan. Sampai sekarang umat Islam Uighur di Cina, Rohingnya di Myanmar, masih mengalami penindasan. Para pemimpin negeri Muslim hanya bisa mengutuk tanpa melakukan usaha untuk membebaskan umat Islam disana. Padahal Rasulullah Saw menggambarkan eratnya persatuan umat seperti halnya anggota tubuh.
"Perumpamaan kaum Mukmin dalam berkasih-sayang itu bagaikan satu tubuh. Jika satu anggota badan merintih kesakitan maka sekujur badan akan merasakan panas dan demam". (HR Muslim).
Ketiga, Kekayaan alam negeri-negeri muslim dirampok. Allah telah menganugerahkan kekayaan alam di negeri Muslim. Negeri-negeri Muslim adalah negeri yang kaya akan sumberdaya alam (SDA). Namun sayang, kekayaan alam tersebut tidak dinikmati oleh umat Islam sebagai pemilik kekayaan itu. Sabda Rasulullah : "Kaum Muslim bersekutu dalam tiga perkara: padang rumput, air dan api" (HR.Abu Dawud).
Jika ada Khilafah, kekayaan sumber daya alam hasilnya akan dikembalikan kepada rakyat, baik untuk fasilitas pendidikan, kesehatan, keamanan serta hal lainnya yang menjadi kebutuhan pokok rakyat.
Keempat, Munculnya penguasa Ruwaybidhah dan sufaha' (dungu). Rasul Saw telah menggambarkan bahwa yang dimaksud pemimpin bodoh/dungu yaitu, "Mereka adalah para pemimpin sesudahku yang tidak mengikuti petunjukku dan tidak pula berjalan dengan sunnahku" (HR. Ahmad).
Kelima, Umat Islam kehilangan kewibawaan. Allah SWT menyebut umat Islam dengan sebutan Khairu ummah (umat terbaik).
"Kalian adalah umat terbaik yang diutus untuk manusia melakukan amar makruf nahi mungkar dan mengimani Allah...(TQS. Ali 'Imron [3] :110).
Kini label itu tak lagi tersematkan. Umat Islam telah kehilangan wibawa. Dihinakan oleh Barat. Penindasan, pelecehan terjadi di beberapa negeri Muslim seperti di Palestina, Myanmar, Uighur, Suriah dan di belahan negeri Muslim lainnya.
Keenam, Tempat suci umat Islam ternoda. Masjid Al-Aqsa yang merupakan salah satu dari tiga masjid yang disucikan oleh umat dinodai oleh zionis Israel hingga hari ini.
Ketujuh, Umat Islam terasing dari Islam, bahkan memusuhi Islam. Ajaran Islam tentang ekonomi, pendidikan, pemerintahan, hukum, sosial kemasyarakatan kian kabur. Bahkan umat Islam menentang ajaran Islam itu sendiri, termasuk ajaran Khilafah Islamiyah. Islam yang dipahami oleh umat adalah Islam sekular dengan format Barat.
Kedelapan, Alqur'an dan Rasulullah saw dihinakan.
Keruntuhan Khilafah menjadikan hukum-hukum Allah tersingkir dan digantikan hukum kufur buatan manusia. Hukum thaghut inilah yang menjadi sumber berbagai kemungkaran dan kerusakan dimuka bumi. Hukum dari Ideologi Kapitalisme ini terbukti telah melahirkan kebobrokan akhlak, gurita narkoba, manusia munafik, kehancuran tatanan keluarga dan sosial, raibnya keadilan hukum serta hancurnya lingkungan hidup.
Barat mengetahui dan sangat yakin bahwa kekuatan Islam itu ada pada sistem Khilafah. Karena itu segala upaya mereka lakukan untuk menghalangi tegaknya Khilafah. Beragam propaganda buruk mereka lakukan. Strategi lembut, kasar dan pendekatan hukum terus mereka lakukan.
Secara lembut mereka menyebarkan ajaran kapitalisme, demokrasi, HAM, pluralisme dan nasionalisme. Kalangan remaja Islam terus diracuni paham kebebasan. Barat dengan kaki tangannya di negeri Muslim terus mengaitkan ide Islam seperti Khilafah dengan paham radikal dan tindak terorisme. Kriminalisasi ajaran Khilafah di negeri ini pun semakin masif dilakukan oleh penguasa tanpa sedikitpun memberi ruang dialog.
Pendekatan kasar dilakukan dengan terus menerus mengadu-domba antar komponen umat Islam.
Kembalinya Khilafah Islamiyah adalah janji Allah dan bisyarah Rasulullah saw. Namun demikian, Khabar dan janji Allah SWT itu adalah persoalan keyakinan. Yang harus dilakukan adalah berjuang dengan metode yang dicintohkan oleh Rasulullah. Yaitu dakwah pemikiran dan politik dengan cara Laa Madhiyah (non-kekerasan). Hal inu untuk menyadarkan umat agar umat memahami dan menjadikan hukum Islam sebagai jalan hidup. Maka, upaya satu-satunya mengembalikan hukum-hukum Islam itu adalah dengan mengembalikan Khilafah Islamiyah.
Sungguh persoalan Khilafah Islamiyah adalah persoalan hidup dan matinya kaum Muslim. Kaum Muslim mati, sirna, tak ada nafas, kreativitas dan inovasi ketika institusi ini sirna. Ketiadaan institusi ini menjadikan umat hidup sengsara. Ketiadaan Khilafah juga bisa menjadikan kematian mereka_jika tidak berupaya untuk menegakkan Khilafah_menjadi kematian jahiliyah (HR. Hakim).
Wallahu a'lam bi ash-shawab.
subhanallah memang benar umat Islam tanpa Khalifah ibarat ayam kehilangan induknya tidak ada pelindung dan penjaga , tanpa ada khilafah bagai buih di lautan banyak tapi tidak punya kekuatan kami rindu ada nya Daulah khilafah Islamiyyah.
BalasHapus