oleh :
Istiqomah
(penggiat opini)
Slogan 'Indonesia Maju' yang di gaungkan pasangan calon presiden Joko Widodo-Maruf Amin merupakan sebuah wujud optimisme.
Demikian disampaikan Ketua Tim Kampanye Nasional Jokowi-Maruf Erick Thohir dalam Konvensi Rakyat yang mengangkat tema 'Optimis Indonesia Maju' di Sentul Internasional Convention Center, Minggu (24/2).
Slogan-slogan berisi untuk memajukan Indonesia seringkali dan dengar saat pemilu semakin dekat. Para capres dan cawapres pun gencar menyelogankan tentang kemajuan bangsa.
"Untuk Indonesia maju, kita harus menang. Untuk menang, kita harus memiliki modal besar," kata Mairuf Amin saat pidato sebelum membacakan doa penutup pidato kebangsaan calon Presiden Joko Widodo dalam acara Konvensi Rakyat bertema Optimis Indonesia Maju di International Convention Center, Sentul, Bogor, Jawa Barat, Minggu (24/2/2019).
Lalu bagaimana realita Indonesia pada saat ini ? Saat ini Indonesia memang telalah bebas dari penjajahan. Indonesia merdeka sudah selama 73 tahun. Tapi, selama Indonesia terlepas dari penjajahan, apakah semua rakyat Indonesia memang sudah benar-benar merasa merdeka? Benarkah sudah merasakan kemerdekaan dalam arti sebenarnya.?
Makna kemerdekaan bukanlah hanya sekedar terlepas dari penjajahan secara fisik. Merdeka bukan hanya terlepas dari belenggu penjajahan namun dapat bangkit dari keterpurukan guna mencapai kesejahteraan. Saat ini,kenyataannya Indonesia berada dalam kondisi multi kritis, moral anak bangsa yang semakin hari semakin tidak karuan, tindakan kejahatan dimana-mana ,baik dari golongan kecil hingga ke pejabat negara sekalipun. Sumber daya alam pun dikuasai oleh bangsa asing.
Apa yang menyebabkan Indonesia berada dikondis seperti ini? Kondisi kita saat ini bukanlah hal yang tiba-tiba saja terjadi ,tetapi bagaimanapun kondisi kita saat ini dikarenakan bangsa Indonesia masih berhikmat pada sistem sekularisme dan demokrasi. Yang kedua sistem itu jelas-jelas merupakan sistem warisan penjajah. Sekularisme yaitu sistem yang memisahkan agama dalam kehidupan. Jadi wajar bila dalam bertindak tidak lagi mementingkan apakah itu halal atau haram? Kebijakan pun yang ada hanya sepihak ,seringkali hukum tajam kebawah dan tumpul keatas.
Ternyata kita baru terlepas dari belenggu penjajahan secara fisik saja. Sementara pola kehidupan masyarakat kita tidak berbeda dengan kondisi saat dijajah. Maka tidak heran walapun negri ini sudah 73 tahun lepas dari cengkeraman penjajah tetapi tidak pernah mengalami kebangkitan yang ada malah kebangkrutan. Semua ini bisa terjadi karena Indonesia masih mempertahankan sistem demokrasi yang di pakai sebagai ideologi bangsa. Lalu timbul pertanyaan apabila sistem saat ini tidaklah mampu membangkitkan dan memajukan bangsa ? Bagaimana bangsa tercinta kita ini bisa bangkit dan maju.
Kita harus tahu, makna kemerdekaan yang sesungguhnya. Negara yang merdeka adalah negra yang terbebas dari penjajahan baik secara fisik, politik, ekonomi juga budaya. Negara tersebut bebas menerapkan aturannya dalam melindungi rakyatnya. Tidak lagi ada tekanan dari Negara yang pernah menjajahnya atau lainnya. Dan bagi umat Islam tentu saja Negara tersebut haruslah sesuai dengan apa yang diperintahkan Allah dan dicontohkan oleh Rasulullah saw. yaitu sebuah Negara yang menerapkan aturan Allah dalam berbagai kebijakannya. Karena umat Islam yakin hanya dengan menjalankan aturan Allah saja-lah mereka akan menjadi umat yang maju yang tidak akan bisa dijajah oleh Negara mana pun. Hal tersebut telah dibuktikan oleh kaum Muslimin dimasa lalu.
Begitu pula dengan Indonesia, Indonesia hanya akan maju dan bangkit dengan kembali pada jati dirinya sebagai umat Islam, dan menerapkan hukum-hukum Islam. Hukum ideologis islam lah yang menjadi modal besar untuk mencapai kebangkitan yang hakiki. Bangkit dari keterpurukan dan menyelesaikan permasalahan yang ada dari akar-akar nya bukan hanya penyelesaian yang bersifat parsial atau sebagian. Semua aspek kehidupan harus diperbaiki baik dari sisi muamalah, ekonomi, politik, pendidikan, sosial dan sebagainya.
Membangkitkan bangsa ini tidak mungkin bisa terjadi apabila masih mempertahankan sistem yang rusak. Yang hanya menjadi alat untuk pemilikk modal besar dalam berkuasa. Selama masih menggunakan sistem ini.maka siapapun yang menjabat ,siapapun yang akan memimpin, maka hasilnya akan tetap sama.
Allah Subhanahu Wa Ta'ala telah menciptakan manusia beserta segala aturan nya, tidak ada yang mengetahui apa yang baik untuk kita dalam kehidupan ini selain sang pencipta. Mempertahankan demokrasi yang rusak bagaikan mencuci baju di dalam baskom yang berairkan lumpur,siapapun yang mencuci, meski ahli dalam bidangnya maka hasilnya akan tetap sama saja yaitu bukan nya bersih yang ada baju semakin kotor. Meski berulang-ulang kali ia mengganti baskom dengan yang lebih besar maka tetap hasilnya akan sama. Seandainya pun memasukkan baju yang putih bersih ke dalam wadah itu maka baju yang putih bersih itu pun akan sama menjadi kotor, selama air lumpur itu tidaklah diganti dengan air yang jernih.
Sistem demokrasi yang dari awalnya saja sudah rusak maka hasilnya pun akan sama seperti yang sebelum-sebelumnya tidak mampu membangkitkan dan mensejahterakan umat. Jadi bukan hanya pemimpin yang harus diganti, sistem juga yang harus direvisi. "Indonesia butuh Khilafah bukan janji dan kebohongan hakiki"
ALASAN MENOLAK DEMOKRASI
1.Demokrasi sistem kufur.
Karena demokrasi dibangun berdasarkan paham sekularisme, yang memisahkan agama dari negara, memisahkan aturan syariat islam dari mengatur urusan masyarakat.
2.Demokrasi sistem yang rusak dan melahirkan kerusakan.
Karena paham demokrasi memberi kebebasan individu yang melahirkan banyak kerusakan,
-kebebasan bertingkah laku:menghasilkan kerusakan moral ditengah masyarakat, pornografi, sex bebas, aborsi
-kebebasan berpendapat:menghasilkan masyarakat yang terpecah belah dalam berbagai pemikiran yang saling bertentangan
-kebebasan memiliki harta:menghasilkan sistem ekonomi kapitalisme liberalisme yang membolehkan individu menguasai kepemilikan umum
3.Demokrasi menjadikan kedaulatan ditangan rakyat.
karena demokrasi menjadikan undang-undang yang ada berdasarkan suara mayoritas diparlemen, meskipun hal itu bertentangan dengan al-quran dan as sunnah.
4.Demokrasi menghasilkan undang-undang diskriminatif yang jauh dari keadilan
karena undang-undang yang dilahirkan melalui keputusan parlemen adalah undang-undang yang sarat dgn kepentingan-kepentingan manusia yang selalu berpihak kepada mereka yang kuat secara politik dan finansial.
5.Demokrasi alat penjajahan.
Penerapan demokrasi adalah bagian dari penjajahan yang dilakukan oleh negara-negara barat imperialis penjajah atas dunia islam, dengan demokrasi kepentingan penjajah dilegalkan dalam bentuk undang-undang yang menguntungkan pihak asing seperti UU migas, UU SDA, UU penanaman modal.
6.Demokrasi dari korporasi, oleh korporasi, dan untuk korporasi.
Dari rakyat,untuk rakyat hanya menjadi slogan.dalam demokrasi politisi membutuhkan kucuran dana besar dari kelompok bisnis yg memiliki maksud tertentu, akibatnya penguasa didikte pengusaha, negara dikontrol korporasi.
7.Demokrasi biang korupsi
Karena demokrasi membutuhkan dana politik yang besar, politisi menutupnya dengan cara:
-mengutip anggaran proyek
-mengeluarkan perijinan dengan imbalan sejumlah uang
-menggelembungkan anggaran belanja.
8.Demokrasi menjual akhirat untuk kepentingan dunia.
Banyak elit demokrasi yang mengaku beriman kepada Allah swt namun melibatkan diri dalam pembuatan hukum jahiliyah, inilah perbuatan dzalim demi agenda jangka pendek yaitu kenikmatan dunia..buktinya di Alquran surah al maidah ayat 50.
9.Demokrasi tidak perlu dibela dan dipertahankan.
Karena membela demokrasi berarti membela pihak asing dan sekutu2nya, melalui demokrasi mereka melanjutkan hegemoninya, melestarikan penjajahan, dan mengeruk kekayaan negeri2 islam.
sementara utk sistem islam,bila bukan kita kaum muslimin yg membelanya maka siapa lagi yg akan diharapkan??
10.Karena kita adalah muslim
Muslim sejati hanya berpegang teguh kepada islam, hanya dengan khilafah lah kita dapat menerapkan syariat islam scara menyeluruh.
saatnya tinggalkan demokrasi dan berjuang menegakan syariah dan khilafah..Allahu akbar