Oleh: Yeyet Mulyati (Ibu Rumah Tangga)
Slogan 'Indonesia Maju' yang digaungkan pasangan calon presiden Joko Widodo-Maruf Amin merupakan sebuah wujud optimisme. Demikian disampaikan Ketua Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf, Erick Thohir, dalam Konvensi Rakyat yang mengangkat tema 'Optimis Indonesia Maju' di Sentul Internasional Convention Center, Minggu (24/2).
Untuk itu, Erick Thohir meminta semua masyarakat bahu membahu dengan bersama passangan Jokowi-Maruf untuk Indonesia yang optimis dan maju, "Kita bahu membahu bersatu memenangkan Jokowi-Maruf Amin untuk Indonesia yang optimis, untuk Indonesia maju," imbuhnya.
Pernyataan ketua TKN tersebut (Erick Tohir) sangat jelas dan gamblang bahwa rezim saat ini sangat berambisi ingin menjadi penguasa yang kedua kalinya, walaupun banyak pandangan para ahli dengan berbagai disiplin ilmunya menyatakan bahwa rezim saat ini telah gagal membawa kesejahteraan dan keamanan untuk rakyatnya.
Untuk saat ini memang betul satu-satunya cara untuk menjadi penguasa yaitu lewat ajang pemilu. Oleh karena itu Capres Cawapres dan tim kampanyenya menggunakan berbagai macam cara untuk meraih suara dari umat/ masyarakat.
Namun sayang seribu sayang sejak negri ini merdeka sudah berapa kali ajang pemilu digelar dan melahirkan pemimpin yang baru, namun tidak ada seorangpun pemimpin yang telah terpilih memiliki kepedulian terhadap umat, khususnya umat Islam.
Mengapa demikian? Sebab yang paling utama kapasitas dan kualitas para calon pemimpin tidak diukur dan ditakar oleh Al-Qur'an dan As-Sunnah tetapi oleh kualitas dan pandangan yang ada yaitu dengan menggunakan sistem pemerintahan demokrasi.
Sudah saatnya masyarakat mendamba dan membutuhkan penguasa ataupun pemimpin yang mampu menjadi panutan umat,bukan hanya untuk segelintir orang ataupun golongannya saja, tetapi untuk seluruh rakyat.
Umat sekarang butuh pemimpin yang tegas yang cinta terhadap rakyatnya dan mampu menyelesaikan permasalah umat. Dan itu bisa terjadi jika syariat Allah SWT ditegakkan dalam bingkai kehidupan masyarakat bernegara yaitu dalam naungan Daulah Khilafah.
Allaahu a'lam bi ash-shawab.