Sikap Kehati-hatian bagi Pemimpin Muslim

(Source: matamatapolitik) 


Oleh : Okeu Suminar (Guru SMK) 


Kunjungan PM Arab ke Cina menumbuhkan harapan bagi Muslim dunia, khususnya Xinjiang. Selain melakukan pembicaraan strategis di berbagai bidang, kunjungan putra mahkota Arab Saudi  ke Cina juga dalam rangka menguatkan kesepakatan dagang antara kedua negara. Salah satu hal yang disepakati selama pertemua Putra Mahkota Muhammad bin Salman, wakil perdana menteri, menteri pertahanan dan seorang delegasi senior Cina,

Jumat (22/02/2019), adalah bahasa Cina akan dimasukkan dalam kurikulum dalam semua tingkat pendidikan di Arab Saudi.

“Rencana ini bertujuan untuk memperkuat persahabatan dan kerja sama antara Kerajaan Arab Saudi dan pemerintah Cina dan untuk memperdalam kemitraan strategis di semua tingkatan,” demikian menurut laporan Badan Pers Saudi (SPA).


Belajar bahasa Cina akan berfungsi sebagai jembatan antara orang-orang dari kedua negara yang akan berkontribusi untuk mempromosikan hubungan perdagangan dan budaya. Kalau fungsinya sebagai jembatan antara orang-orang dari kedua negara mengapa Arab Saudi juga tidak mengenalkan juga bahasanya ke bangsa Cina? 


Islam sangat menjaga kehati hatian dalam mengambil keputusan atau kebijakan untuk meraih kecintaan Allah dan Rasulnya sesuai hadits di bawah ini, 

''Sesungguhnya pada dirimu ada dua sifat yang dicintai oleh Allah dan Rasul-Nya, yaitu santun dan kehati-hatian'' (HR. Tirmidzi).


''Sikap pelan-pelan dan hati-hati dalam segala urusan adalah suatu kebaikan, kecuali dalam beramal untuk akhirat'' (HR. Abu Dawud).


Islam agama yang penuh kehati-hatian diantaranya

Allah ‘Azza wa Jalla melarang memberikan jalan apapun bagi orang kafir untuk menguasai orang-orang beriman dalam firman-Nya:


وَلَنْ يَجْعَلَ اللَّهُ لِلْكَافِرِينَ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ سَبِيلًا


“Dan sekali-kali Allah tidak akan pernah memberi jalan kepada orang-orang kafir untuk menguasai orang-orang mukmin.” 

(QS. Al-Nisâ’ [4]: 141)


Ayat yang agung ini ialah dalil larangan memberikan jalan apapun bagi orang kafir untuk menguasai orang-orang beriman.


Apalagi keputusan ini datang dari seorang penguasa, maka konteks kebijakan dan keputusan seorang pemimpin, jelas semua harus diteliti sedemikian rupa agar diri tetap dalam kebijaksanaan, sehingga kemaslahatan yang diharapkan bukan impian yang tak pernah bisa diwujudkan hanya karena cara, metode dan waktu pelaksanaan tidak dipertimbangkan secara bijaksana.


Sikap dalam mengambil suatu tindakan atau keputusan mungkin pernah kita lakukan sebagai manusia biasa dan hamba Allah yang kerdil dihadapanNya dengan tergesa-gesa dan kurang berhati-hati, sehingga mengakibatkan kelalaian yang dapat merugikan diri kita sendiri maupun orang lain. Terkadang kita lupa dan tidak sadar bahwa sikap tergesa-gesa itu ditiupkan oleh syaitan. Sebagaimana dalam hadist :

''Sikap berhati-hati itu dari Allah dan sikap tergesa-gesa itu dari syaitan''

 (HR. Baihaqi dari Anas Bin Malik ra).


Padahal islam menyerukan agar kita senantiasa bersikap hati-hati dan waspada dalam segala urusan, melakukan pengamatan yang seksama dan pertimbangan yang tepat sebelum memutuskan berbagai perkara penting dalam kehidupan kita, dan melakukan perencanaan yang matang sebelum melaksanakan apa yang menjadi keinginan dan tekad kita. 


Jangan sampai kita mengambil keputusan yang tergesa-gesa sehingga hasilnya kurang maksimal dan bahkan menimbulkan dampak buruk yang sangat fatal.


Meraih kemuliaan, meminimalisir lawan, dan merealisasikan berbagai sikap kebaikan yang diwariskan oleh para Nabi.

''Bersikap hati-hati, berhemat, dan berpenampilan yang baik adalah salah satu bagian dari 24 bagian kenabian'' (HR. Thabrani)


Sikap hati-hati dan waspada datangnya dari Allah, sebagai isyarat bahwa sikap berhati-hati merupakan kebaikan, faktor yang mengantarkanya adalah kebaikan, dan buah yang dihasilkan juga kebaikan. Dan sebagai etika kita terhadap-Nya kita hanya boleh menyandarkan hal-hal yang baik bukan hal-hal yang buruk.


Wallahua'lam bish shawab

45Zahra

Ibu, Istri, Anak, Pribadi pembelajar yang sedang suka menulis.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak