Sambut Kemenangan Islam Kaffah, Itu Janji Allah

sumber:google


Fadhliyah

(Pendidik  Generasi)


3 Maret 1924 (28 Rajab 1342) merupakan Hari yang amat bersejarah dalam perjalanan sejarah umat Islam. Dimana Sebuah sejarah kelam bermula yakni secara resmi Khilafah Islamiyah dihapus oleh Kemal at Tartuk, seorang agen Inggris keturunan Yahudi.

Runtuhnya Khilafah Islam bukan karena adanya kesalahan atau kekurangan dalam sisitem ini, akan tetapi umat sudah menjauh dari pemahaman Islam kaffah.  Baik politisi, negarawan, intelektual, ulama dan penguasa sudah dalam cengkeraman Barat secara terorganisir baik secara pemikiran, politik, ekonomi dan militer. 


Rekayasa Barat Meruntuhkan Khilafah

Khilafah runtuh juga bukan disebabkan persoalan syariah Islam dan ataupun khilafah itu sendiri, karena Syariah Islam tetap relevan dan mampu mengantisipasi berbagai persoalan yang berkembang

Barat telah mempelajari secara teliti dan mendalam, apa yang menjadi kekuatan umat Islam yaitu  aqidah Islam sebagai landasan kehidupan dan khilafah Islam, institusi yang menerapkan Islam secara kaffah.

Barat memandang bahwa menghancurkan Islam secara militer tidak akan bisa dilakukan (pengalaman perang salib yg berabad2), selama institusi khilafah masih ada dan aqidah Islam masih menjadi pondasi kehidupan.

Oleh karena itu barat berusaha untuk mengubah strategi militernya menjadi non-militer yakni merusak pemikiran  Islam dengan tsaqofah barat, sebelumnya memunculkan keraguan terhadap nash-nash syara dengan melepaskan kekuatan bahasa arab. Belum lagi mereka berusaha untuk menanamkan tsaqofah barat pada pemikiran-pemikiran islam yg ada. 

Selanjutnya Barat menawarkan solusi-solusi baru  atas nama "kemajuan pembangunan/modernisasi dan mereka berusaha menenggelamkan "kemajuan peradaban Islam" dengan memberi nama gelar "the sick man" pada turki utsmaniyyah. Mereka berhasil menyibukkan khilafah dalam perang dunia 1 yang menguras keuangan dan melupakan urusan vital  dalam dan luar negeri.

Melalui agen-agennya yang disebarluas di berbagai belahan negeri daulah, barat menyebarkan Fitnah, Racun, iming-iming materi dan kekuasaan bagi pion-pionya yang haus kekuasaan, ditambah lagi dengan semakin banyaknya misionaris-misionaris yang masuk pada daulah Khilafah. Agen-agen inilah yang  menikam ibunya sendiri (khalifah) untuk melakukan pemberontakan dan memaksa untuk  melepaskan diri dari Daulah Ustmaniy dengan membentuk kerajaan atau negeri-negeri atas nama "nasionalisme". 

Hari ini, ketakutan Barat terhadap kebangkitan Islam Ideologis tak jua surut, tetapi malah semakin menjadi-jadi. Manuver politik untuk menjegal kebangkitan Islam pun semakin gencar. Hanya aktor utamanya saja yang berganti. Bila pada masa kemorosotan Khilafah Islamiyah ada Inggris yang menjadi aktor utama, kini  Amerika Serikat yang mengambil alih posisi sentral tersebut bersama dengan negara Barat lainnya seperti Australia, Prancis, Jerman, dan Cina.

Sejumlah strategi politik pun dilancarkan demi menghadang laju kebangkitan Islam yang ada diantaranya:

1.Menjajah negeri-negeri kaum muslimin

2.Mengokohkan Paham Nasionalisme

3.Memberikan pemahaman kepada penguasa Muslim untuk menganut paham sekulerisme dan sistem pemerintahan demokrasi atau monarki

4.Membuat klasifikasi kelompok Islam,  kemudian membuat umat sesama Islam saling bertikai.

5.Menciptakan berbagai ketergantungan kepada Barat, baik dalam bidang politik, ekonomi juga militer.

6.Menciptakan Monsterisasi khilafah


Kemenangan itu Nyata

Banyaknya stategi dan upaya makar terus menerus akan dilancarkan Barat dan para pengikutnya. Sebagian dari umat juga telah tergadai dan menggadaikan keislamannya untuk tunduk kepada Barat. Bahkan berada di garda terdepan dalam menghalangi laju dakwah penegakkan syariah dan khilafah.

Namun kemenangan itu nyata adanya. Allah jualah satu-satunya Zat yang akan melibas makar-makar keji Barat. Selama kaum muslim istiqomah dalam Din mereka, teguh dalam mendakwahkan Islam, maka Allah akan memberikan kemenangan demi kemenangan hingga khilafah tegak seperti yang telah Allah dan Rasul janjikan.

Sepandai-pandainya mereka mendesain konspirasi untuk mencegah tegaknya khilafah (melalui janji palsu, fitnah yang keji dan pemberangusan yang sadis), tetaplah mereka  makhluk yang lemah yang tidak mampu menghadapi kekuasaan Allah Swt. Karena khilafah Islam adalah ajaran Islam dan  Allah Swt telah menjanjikan  kaum muslimin kembali berkuasa dimuka bumi(Qs: Annur:55).  Bisyarah (kabar gembira) dari Rasulullah pun memperkuat bahwa Khilafah Minhajjin Nubuwwah kedua akan tegak kembali dan merupakan kepastian. 

Semakin kuat tekanan dan halangan dari penguasa/rezim/sistem kapitalis kufur terhadap pejuang dan perjuangan menegakkan khilafah, maka semakin dekat kemenangan tiba.  Wallaahu a’lam





Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak