Oleh : Lilik Yani
Dalam kondisi zaman yang serba susah
Banyak orang merasa penuh masalah
Hingga tak peduli saudara kena musibah
Karena masing-masing sibuk mencari upah
Di kota maupun di desa tak jauh berbeda
Harga kebutuhan pokok semakin menanjak
Pembayaran SPP anak-anak sering tak mendapat jatah.
Biaya kesehatan juga semakin mahal tarifnya
Kalau sudah demikian, apakah umat harus pasrah?
Tentu tidak!
Di manakah pemimpin yang katanya peduli masalah umat?
Mana janji-janji yang dulu diucapkan?
Ketika kampanye sebelum pemilihan dilaksanakan?
Rakyat tertipu janji-janji yang menjulang
Penampilan bagaikan sang dewa penolong
Lisan begitu mudah mengucapkan
Tapi realisasi sangat jauh dari harapan
Biaya pengobatan gratis, tapi melalui antrian panjang
Umat menjerit kesakitan
Belum begitu sembuh sudah disuruh pulang
Umat tak berdaya hadapi kebijakan pimpinan
Umat sedikit senang karena anaknya bisa sekolah gratis tak membayar iuran
Hingga tak sempat ada persiapan
Karena uang gaji hanya cukup buat beli makan
Ternyata masih banyak perincian
Berbagai biaya sekolah mesti dibayarkan
Tak boleh menunggu sampai ada uang di tangan
Yach, kondisi zaman kian memberatkan
Kebutuhan umat kurang mendapat perhatian
Jeritan rakyat tak terdengar
Derita rakyat kian diabaikan
Suara rakyat tak diperhatikan
Akankan kondisi seperti ini dipertahankan?
Sistem sudah tak layak mengatur seluruh kehidupan
Umat sudah merasa tidak nyaman perlu ganti aturan
Kembali pada syariat Islam ciptaan Tuhan(Allah)
Sesuai fitrah dan menentramkan akal
Duhai kawan, saatnya galang persatuan
Berjuang menegakkan syariat Islam
Dalam institusi khilafah yang pernah diterapkan
Empat belas abad sebuah kurun yang panjang
Umat sejahtera dalam naungan pemimpin Islam
Duhai kawan, mari semakin gencarkan perjuangan
Jangan biarkan para musuh datang menghadang
Kepemimpinan Islam harus segera diterapkan
Agar kehidupan umat kembali sejahtera dan aman
InsyaaAllah
Surabaya, 19 Maret 2019
#AturanIslamHarusDiterapkan
#SaatnyaKembaliPadaAturanIslam