Oleh : Mentik Puji Lestari
Gambaran tentang peradaban Islam yang agung sungguh telah lenyap dari benak kaum muslimin. Peradaban yang pernah jaya berabad-abad (1400 tahun) lamanya. Peradaban yang menjunjung tinggi risalah-Nya dalam mengatur semua sisi kehidupan. Keberkahan dan ketentraman yang dirasakan oleh penduduk yang bernaung dibawahnya.
Adalah seorang pemimpin atau penguasa yang sangat mencintai dan dicintai rakyatnya. Menganggap jabatan itu amanah dan akan menjadi sesalan di akherat kelak jika amanah itu diabaikan.
Sehingga keberkahan itu dibuka oleh Allah baik dari pintu langit dan pintu bumi.
Sebagaimana firman- Nya:
وَ لَوۡ اَنَّ اَہۡلَ الۡقُرٰۤی اٰمَنُوۡا وَ اتَّقَوۡا لَفَتَحۡنَا عَلَیۡہِمۡ بَرَکٰتٍ مِّنَ السَّمَآءِ وَ الۡاَرۡضِ وَ لٰکِنۡ کَذَّبُوۡا فَاَخَذۡنٰہُمۡ بِمَا کَانُوۡا یَکۡسِبُوۡنَ,
Artinya: Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya.
(QS Al A'raf 7:96)
Pemimpin itu adalah sang Khalifah dengan sistem pemerintahannya Khilafah. Masa di mana kaum muslimin berada dalam puncak kejayaan. Harta, jiwa, nyawa, agama, kehormatan, negara, akal, keturunan semua dalam perlindungannya.
Fungsi sebagai junnah (perisai) benar-benar bisa dirasakan. Terhindar dari pemikiran dan perbuatan yang menyesatkan. Walaupun pasti tetap ada kemaksiatan hanya tidak dominan dan terang terangan seperti sekarang.
Kini keberkahan adalah hal yang tidak gampang didapatkan. Kesempitan hidup justru yang sangat dominan. Aturan kehidupan tak lagi menggunakan Islam.
Boro-boro jabatan dianggap sebagai amanah justru sesuatu yang mesti diperebutkan. Tak peduli memperolehnya dengan cara yang haram, sikut sana sini kalau perlu melenyapkan nyawa sekalian.
Tata kehidupan yang amat kejam bahkan sadis melebihi binatang paling buas sekalipun.
Inilah fakta yang bisa kita lihat dengan mata telanjang.
Wahai... hanya dengan Islamlah kemuliaan hidup bisa dirasakan
Bukankah karena menyelisihi Allah dan dan Rasul-Nya lah kezaliman, kesempitan hidup dirasakan?
Adanya pengadilan tapi tak ada keadilan
Kenyataan perih cukup sebagai bukti bagaimana hidup tanpa Khilafah.
Waktunya keluar dari kubangan aturan yang menyengsarakan. Berlomba-lomba dalam mewujudkan aturan Islam dalam setiap lini kehidupan. Dalam bingkai Khilafah Islamiyyah sesuai manhaj kenabian. Khilafah solusi bagi setiap masalah kehidupan.
Saatnya Khilafah memimpin dunia.
Kami rindu Khilafah dan pasti akan tegak karena janji Allah.
Allah berfirman:
وَعَدَ اللّٰہُ الَّذِیۡنَ اٰمَنُوۡا مِنۡکُمۡ وَ عَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ لَیَسۡتَخۡلِفَنَّہُمۡ فِی الۡاَرۡضِ کَمَا اسۡتَخۡلَفَ الَّذِیۡنَ مِنۡ قَبۡلِہِمۡ ۪ وَ لَیُمَکِّنَنَّ لَہُمۡ دِیۡنَہُمُ الَّذِی ارۡتَضٰی لَہُمۡ وَ لَیُبَدِّلَنَّہُمۡ مِّنۡۢ بَعۡدِ خَوۡفِہِمۡ اَمۡنًا ؕ یَعۡبُدُوۡنَنِیۡ لَا یُشۡرِکُوۡنَ بِیۡ شَیۡئًا ؕ وَ مَنۡ کَفَرَ بَعۡدَ ذٰلِکَ فَاُولٰٓئِکَ ہُمُ الۡفٰسِقُوۡنَ
Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-amal yang saleh bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa dimuka bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridhai-Nya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan menukar (keadaan) mereka, sesudah mereka dalam ketakutan menjadi aman sentausa.
Mereka tetap menyembahku-Ku dengan tiada mempersekutukan sesuatu apapun dengan Aku.
Dan barangsiapa yang (tetap) kafir sesudah (janji) itu, maka mereka itulah orang-orang yang fasik (QS. An Nur:55).
Wallahu 'alam bish shawab.