Rajab dan Spirit Perjuangan Dakwah

Oleh Nurul Aini Najibah

(Remaja Pejuang Dakwah)


Allah SWT telah menetapkan bulan-bulan tertentu sebagai bulan haram (suci). Di dalamnya Allah mewajibkan untuk menjaga segala yang ditetapkanNya. Allah SWT berfirman:

"Sungguh bilangan bulan menurut Allah ada dua belas bulan dalam catatan Allah saat Dia menciptakan langit dan bumi. Diantaranya terdapat empat bulan haram (suci). Itulah agama yang lurus. Karena itu janganlah kalian menzalimi diri kalian sendiri pada bulan-bulan itu" (QS. at-Taubah [9]:36).

Empat bulan suci tersebut adalah Rajab, Dzulqa'dah, Dzulhijjah dan Muharram. Diantara keempat bulan itu, tiga berurutan (Dzulqa'dah, Dzulhijjah, dan Muharram) sedangkan Rajab terpisah.


Allah SWT telah meridhoi banyak kemuliaan di bulan haram ini. Salah satunya, bulan Rajab. Dan atas kehendak Allah SWT, bulan Rajab menjadi momen hijrah pertama kaum Muslim ke Habasyah pada tahun ke-5 kenabian, juga Isra Mi’raj Rasulullah saw. pada tahun ke-10 kenabian. Dalam peristiwa itulah, Nabi saw. menerima titah kewajiban shalat sekaligus dikukuhkan sebagai pemimpin bagi seluruh umat manusia. Nabi Saw pun didaulat menjadi imam para nabi dan rasul terdahulu di Baitul Maqdis.

Di bulan ini pula, Nabi saw. bertemu pertama kali dengan kaum Anshar. Melalui tangan kaum Anshar inilah Negara Islam pertama kali tegak di Madinah. Sejak itu seluruh hukum syariah pun bisa diterapkan secara total.


Bulan haram, termasuk bulan Rajab memiliki keutamaan, dimana amalan-amalan kita akan dilipatgandakan. Sebagaimana amalan shalih di bulan Rajab  nilainya begitu besar, nilai dosa juga besar bagi yang melakukan maksiat atau perbuatan buruk.

Dengan demikian, pada bulan Rajab ini sejatinya Kaum Muslim di dorong untuk banyak melakukan kebaikan apapun, seperti tidak menyalahi aturan yang diberikan Allah SWT, menghentikan aktivitas riba, menjauhi hasad dan dengki, tidak melanggar hak orang lain, juga  memperbanyak amalan-amalan sunnah, rajin memberikan sedekah,  meningkatkan taqarrub kita kepada Allah, sehingga kepribadian kita diliputi oleh sifat-sifat yang mencerminkan perintah Allah. Kita juga semakin rajin memaknai setiap aktivitas kita atas dasar nilai ibadah. Seharusnya momen Rajab ini adalah momen yang tepat untuk kaum Muslim meningkatkan aktivitas ibadahnya terutama dakwah  mmperjuangkan dan mewujudkan "tajul furuud" (mahkota kewajiban).

Kewajiban apapun yang kita lakukan tanpa berupaya mencapai mahkotanya, maka amal kita tersebut tidak akan sempurna. Mirisnya kehidupan umat saat ini dengan berbagai bentuk kejahatan dan kezaliman akibat terlalu sibuk mensholihkan diri sendiri. Lupa kepada lingkungan masyarakat, enggan amar ma'ruf, dan manut pada aturan batil membuat Islam asing dimata Muslim. Institusi Islam lah puncak dari segala kewajiban tersebut yang harus  menjadi tujuan dakwah ini.


Dengan demikian, hendaknya kita sebagai kaum Muslim menjadikan momen ini untuk mengokohkan dan menyongsong tekad, membangun semangat dakwah, juga ikut memperjuangkan, mengemban dan mewujudkan penerapan syariah Islam secara totalitas. Karena itulah wujud sejati ketakwaan kita kepada Allah SWT. Ketakwaan seperti inilah yang akan mewujudkan tegaknya Khilafah 'ala minhaj an-nubuwwah.

Wallah a'lam bi ash-shawab.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak