Oleh : Risma Althafunnisa
International Women's Day atau Hari Perempuan Internasional selalu dirayakan setiap tanggal 8 Maret. 5 negara teratas yang merayakan Hari Perempuan Sedunia terdiri dari Amerika Serikat, Argentina, Brasil, Meksiko dan India.
Hari Perempuan Internasional ini diresmikan sebagai perayaan tahunan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa ( PBB ) pada tahun 1977 bertujuan untuk memperjuangkan hak perempuan dan mewujudkan perdamaian dunia.
Pada 2019 tema yang dipilih untuk Hari Perempuan Internasional yaitu 'Balance for Better'. Melalui situs resminya, International Women's Day menyatakan alasan memilih tema ini karena ditujukan untuk kesetaraan gender, kesadaran yang lebih besar tentang adanya diskriminasi dan merayakan pencapaian terhadap perempuan.
Tema ini juga bermaksud untuk mengurangi adanya gap pendapatan atau gaji laki-laki dan perempuan. Seolah ingin memastikan bahwa semua kondisi harus benar-benar adil dan tentunya seimbang dalam semua aspek mulai dari pemerintahan, ekonomi , dunia kerja, kesehatan, pendidikan, kekayaan hingga dunia olahraga.
Jika di analisa tema yang diangkat tahun ini yaitu bahwa kaum perempuan menggaungkan kesetaraan dalam segala aspek karena merasa didiskriminasi dalam segala arah
Sepintas tema itu seakan-akan melindungi dan menyelaraskan pada kaum perempuan, tetapi apabila di telaah secara mendalam justru akan memunculkan permasalahan - permasalahn lain yang akan bermunculan
Karena dengan sistem pemerintahan yang diberlakukan sekarang Kapitalis Sekuler telah nyata gagal memberikan kesejahteraan bagi kaum perempuan
Seorang perempuan yang sejatinya adalah seorang istri dan ibu bagi anak-anaknya, dalam sistem kapitalis telah berubah menjadi mesin ekonomi.
Dalam sistem kapitalis, perempuan bekerja bukan karena mengakomodir jargon kesetaraan gender, namun alasan utama pemanfaatan jasa mereka lebih pada hitung-hitungan ekonomi.
Pudjiwati Sayogjo (1989), pakar Sosiologi Pedesaan IPB, menyatakan bahwa memperkerjakan perempuan lebih menguntungkan. Selain teliti, tekun dan sifat-sifat lain yang umumnya menjadi ciri khasnya, tenaga kerja perempuan dipandang lebih penurut dan murah sehingga secara ekonomis lebih menguntungkan bagi pengusaha.
Sebagai makhluk ciptaan Allah swt., dalam beberapa hal pria dan wanita memiliki hak dan kewajiban yang sama. Misalnya mereka sama-sama wajib memenuhi ibadah kepada Allah swt.
Sama-sama wajib untuk mencintai Allah dan rasul-Nya lebih daripada yang lainnya serta sama-sama wajib dalam melakukan amar ma’ruf nahi munkar.
Mereka sama-sama berhak mendapatkan surga, sama-sama berhak untuk didengarkan pendapatnya dan yang lainnya. Selain memberikan hak dan kewajiban yang sama
Allah juga memberikan keistimewaan kepada masing-masing pria dan wanita dalam rangka mengabdi kepada-Nya dalam kehidupan dunia.
Dan janganlah kamu iri hati terhadap apa yang dikaruniakan Allah kepada sebagian kamu lebih banyak dari sebagian yang lain. (Karena) bagi orang laki-laki ada bagian dari pada apa yang mereka usahakan, dan bagi para wanita (pun) ada bagian dari apa yang mereka usahakan, dan mohonlah kepada Allah sebagian dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.
(TQS an-Nisaa’ [4]:32)
Allah menciptakan keistimewaan ini bukanlah untuk menjadi alasan yang satu untuk meremehkan yang lain, tetapi supaya satu sama lain saling melengkapi dan menyadari bahwa mereka tak bisa hidup secara normal tanpa kehadiran yang lainnya. Untuk menyadari ayat Allah.
Kaum Perempuan Hanya Mulia Dengan Penerapan Aturan Islam, Bukan Dengan Mengukuhkan
Sistem Sekuler Kapitalis Demokrasi neoliberal
Kapitalisme mendefinisikan keberdayaan perempuan dari aspek materi. Padahal targetnya
adalah menjadikan perempuan sebagai faktor produksi berharga murah sekaligus menjadi
target pasar produksi (pengokoh hegemoni kapitalisme)
Sedangkan Islam begitu memuliakan perempuan berdaya dg optimalisasi peran dan fungsinya sbg ummu wa
rabbatul bayt dan ummu ajyal (ibu generasi) pengokoh peradaban islam cemerlang penebar rahmat bg seluruh alam.
Islam menetapkan kesejajaran derajat laki2 dan perempuan pada ketaatan mereka terhadap aturan Allah,
bukan pada bentuk fungsi dan peran. Dan hanya bs optimal jika syariah kaffah ditegakkan.
Agar syariah kaffah segera terwujud Kaum Muslimahpun wajib dan urgen terlibat dalam penegakkan Islam kaffah.
Jadi kesejahteraan hanya bisa di dapat hanya dengan menerapkan sistem buatan allah swt. Bukan dengam sistem yang lain
Selain kesejahteraan perempuan kesejahteraan yang lainpun akan di dapatkan sehingga terwujudlah islam yang rahmatan lil alamin.
Wallahu A'lam