Peran Wanita dalam Kebangkitan

Oleh : Dwi Agustin S



Peran wanita dalam islam diperhatikan, wanita di dalam islam sangat istimewa. Dimana generasi yang baik dimulai dari ibu yang baik pula.

Salah satu contoh ketika tahun 70an dan 80an jarang sekali wanita yang bekerja karena para suami melarang para istrinya untuk bekerja, para suami menginginkan agar istrinya bisa mendidik anak-anaknya langsung oleh ibunya sendiri, ibu bisa mengajari anak yang paling besar untuk mengasuh adiknya dan ibu memasak atau mengerjakan pekerjaan lain jadi anak pertama mengerti bahwa dia mempunyai tanggungjawab membantu ibunya, dan anak mendapat kasih sayang dari orangtua, hal ini sama ini juga sama terjadi pada keluarga yang lain sehingga pada jaman itu jarang terjadi kejahatan.


Tapi ketika jaman sudah berubah, pola pikir masyarakat dan materi menjadi tujuan utama dalam hidup kemudian ditambah lagi pembangunan di sektor industri dan permintaan tenaga kerja terutama wanita sebagai karyawannya untuk dijadikan buruh- buruh dipabrik-pabrik besar.


*1.Kenapa harus wanita?* 

karena karyawan wanita lebih telaten dalam mengerjakan suatu pekerjaan dan penurut tanpa banyak tuntutan ini dan itu tidak seperti karyawan laki-laki. Tapi, dibalik itu ada yang harus dibayar dengan mahal. Banyak ketimpangan di dalam rumah tangga yaitu hak anak mendapat pengasuhan ibu, dan hal ini akan berdampak pada kehidupan sosial masyarakat. Misal ada kasus curanmor anak usia muda ketika ditelusuri ternyata anak tersebut orangtuanya bercerai dan ibunya sibuk bekerja sehingga anak tersebut terabaikan.


*2.Dan ada apa dengan wanita?*

Ternyata ada pemahaman yang salah dalam masyarakat tentang wanita yang harus bisa menghasilkan uang bukan hanya menunggu dari suami ditambah lagi dengan giatnya feminisme mengkampanyekan bahwa wanita harus setara dengan laki-laki dari segala segi terutama materi lewat berbagai media. Tujuannya untuk menghancurkan peran wanita didalam rumah tangga dan akan berdampak pada lingkungan masyarakat. Salah satu contoh ketika di lingkungan masyarakat, wanita yang bekerja lebih dihargai ketimbang ibu rumah tangga biasa.


Padahal fitrahnya wanita di rumah dan laki-laki di luar rumah. Artinya kewajiban mencari nafkah adalah laki-laki karena Allah lebihkan laki-laki dari wanita yaitu laki-laki diberi fisik yang kuat.

Disebutkan dalam Al Qur'an surat An nisa ayat 34, ".. dan laki-laki (suami) merupakan pelindung perempuan(istri)".


Dan berdasarkan hal tersebut, betapa pentingnya peran wanita dalam rumah tangga, dalam sosial masyarakat, dalam negara terutama dalam islam dan bagaimana cara wanita menyongsong kebangkitan islam, yaitu mulai dari diri sendiri dengan cara mengupgrade diri dengan ilmu agama ke arah yang lebih baik, berdakwah ke keluarga, lingkungan masyarakat, mensupport suami kearah yang positif. Berdakwah dengan bahasa yang baik dan lemah lembut, menjadi sahabat bagi suami, jadi teman yang baik bagi anak-anak sehingga mereka nyaman bersama orangtuanya. Kemudian pada lingkungan sekitar dimana pun berada tetap menyebarkan kebaikan dan berda'wah. Bukankah da'wah kewajiban setiap muslim.

"Ballighu 'anni walau ayat " sampaikanlah dariku walau satu ayat (HR.Muslim)



Wallahu A'lam Bishawab

45Zahra

Ibu, Istri, Anak, Pribadi pembelajar yang sedang suka menulis.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak