Oleh: Anja Sri Wahyuni
(Aktivis Dakwah di Galang)
Masjid Al-Noor di Christchurch,salah satu lokasi penembakan di Selandia
Baru untuk pertama kalinya di buka sejak tragedi sepekan yang lalu. Para
Jama'ah telah kembali ke rumah Ibadah tersebut. Bangunan ibadah tersebut
sebelumnya di tutup agar polisi dapat melakukan penyelidikan di lokasi
penembakan Selandia Baru hari Sabtu 23 Maret 2019 ini, kelompok kecil orang
yang hendak beribadah di ijinkan untuk menggunakannya kembali.
22 Maret ini ,Sholat Jum'at pertama pasca tragedi di gelar di lapangan
Hangley Park,tepat di depan Masjid Al- Noor.Momen tersebut berjalan dengan
penuh haru ,di hadiri ribuan Jamaah.Untuk pertama kalinya adzan dan sholat
Jum'at di siarkan secara langsung oleh Tv dan Radio New Zealand ,Saluran Media
Publik di Selandia Baru,termasuk di Australia oleh ABC News.
Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern ikut hadir dalam sholat Jum'at
bersama dengan warga dari beragam latar belakang dan agama untuk menunjukkan
rasa belasungkawa dan solidaritas. "Hati kita hancur namun kita tidak
hancur.Kita hidup Kita bersatu ,Kita bertekad tak membiarkan siapapun memecah
belah kita" kata Gamal Fouda ,Khatib sekaligus Imam Masjid Al- Noor yang
selamat dari penembakan seperti dikutip dari ABC Indonesia Sabtu(23/3/2019).
Pembantaian bersenjata yang menjadikan 49 kaum muslim menjadi korban yang
sedang sholat Jum'at di dua Masjid besar di Selandia Baru (New Zealand)
semestinya membuat kaum Muslimin sadar akan pentingnya Al- Junnah.
"Yang kita lihat di New Zealand dan juga belahan dunia lain semestinya
membuat kita sadar betapa pentingnya Al- Junnah itu," ujar Jubir HTI
Muhammad Ismail Yusanto seperti di unggah Kanal YouTube Fokus Khilafah Channel
Jum'at (15/3/2019).
Menurut Ust.Ismail pembantaian terhadap kaum muslimin di New Zealand maupun
belahan dunia lain karena banyak faktor ,tetapi sebab utamanya adalah bahwa
umat Islam tidak memiliki pelindung (Junnah)."Siapa Junnah itu atau
Perisai itu?Dia adalah pemimpin umat Islam atau Khalifah," tegasnya.
Menurut Ust.Ismail,umat Islam saat ini sesungguhnya adalah korban dari
kebengisan dan kekejaman pihak lain di manapun mereka berada.Lihatlah apa yang
dialami oleh kaum Muslimin di Palestina,Rohingya,Uighur,kalau umat Islam ini
menjadi menjadi korban ,mengapa pula kemudian kebencian itu di tumpahkan begitu
rupa kepada pihak yang semestinya harus di bantu atau setidaknya mendapatkan
empati dan simpati?"Ungkap Ismail retoris.
Ustadz Ismail menegaskan tanpa Junnah , nyawa Umat Islam yang sesungguhnya
demikian berharga di mata Allah SWT sebagaimana di sebutkan Rasulullah
Shalallahu Alaihi Wassalam ,"Hancurnya dunia itu di sisi Allah lebih remeh
di banding terbunuhnya seorang muslim ini hari tampak begitu murah".
Untuk itu keberadaan AlJunnah inilah yang harus kita wujudkan untuk menjaga
nyawa dan darah kaum muslim.
Wallahu
`alam Bish Shawab.