Oleh: Sumiati (Praktisi Pendidikan dan Member AMK )
Capres Nomer 01 Joko Widodo menyampaikan paparan kinerja kepada pengusaha saat deklarasi dukungan 10 ribu pengusaha untuk Jokowi Widodo
Calon presiden (capres) nomor urut 01, Joko Widodo (Jokowi), mengajak pendukungnya untuk lebih militan dalam menggaet dukungan dari masyarakat yang belum menentukan pilihan untuk pilpres nanti. Jokowi meminta relawan untuk ramai-ramai mengajak tetangga dan saudaranya untuk menggunakan hak pilihnya pada 17 April 2019.
"Bapak ibu mau, memilih yang didukung oleh organisasi-organisasi yang itu? Mau? Mau? Mau? Saya enggak nyebut, tetapi sudah tau sendiri kan?" kata Jokowi dalam acara yang dihadiri para pengusaha di Istora Senayan, Kamis (21/3).
Jokowi berkali-kali menekankan agar para pendukungnya berperan dalam menekan angka golput dalam pemilu mendatang. Menurutnya, hak suara yang dimiliki setiap Warga Negara Indonesia (WNI) berperan dalam menentukan arah perjalanan bangsa ke depannya.
Jokowi juga meminta pendukungnya agar tidak takut terhadap hasutan atau teror yang diterima dari oknum-oknum tak bertanggung jawan. Ia menegaskan telah meminta TNI dan Polri mengamankan jalannya pesta demokrasi agar setiap masyarakat bisa menyalurkan aspirasinya melalui pemilu.
"Jangan takut kalau ditakut-takuti. Jangan takut ditakut-takuti. Tidak perlu takut karena kita dijaga oleh TNI dan Polri. Saya sudah perintahkan kepada Panglima TNI dan Kapolri untuk menjaga proses demokrasi negara," kata Jokowi.
Jokowi hadir dalam acara deklarasi dukungan oleh Pengusaha Pekerja ProJokowi (KerJo). Para pengusaha yang tergabung dalam KerJo mengklaim telah mengumpulkan 10.000 pengusaha untuk mendukung pasangan Jokowi-Ma'ruf.
Jokowi hadir di lokasi acara sekitar pukul 19.00 WIB setelah sebelumnya menjajal operasi Moda Raya Terpadu (MRT), sebagai Presiden RI. Dalam deklarasi dukungan malam itu.
Rezim saat ini semakin represif, adu domba, rakus pada kekuasaan. Inilah buah dari kebobrokan dan kebathilan sistem Demokrasi. Bahkan pihak petahana tidak mau mundur atau ambil cuti selama kampanye, termasuk penggunaan fasilitas negara dalam kampanye, produksi kaos paslon 01 secara besar-besaran, bagi-bagi hadiah dan lain-lain. Semua ini dilakukan untuk meraih suara umat yang sejatinya sudah jemu dengan segala kezaliman yang diterima umat, bahkan penderitaan umat Islam paling terasa dalam pemerintahan sekarang, sungguh bukan simpati yang dirasakan umat, namun umat semakin mengenal karakter pemerintah yang sikapnya membaik jika ada maunya. Padahal sikap demikian semakin menjauh hati umat dari pemimpinnya.
Berbeda dengan Islam, Islam membangun kekuasaan politik diatas kesadaran umat atas keshahihan Ideologi Islam dan kemampuannya dalam menyelesaikan problem kehidupan. Sehingga kekuasaan diraih justru untuk menegakkan ketaatan bukan menang-menangan. Dan dengan kekuasaan itulah maka kesejahteraan dan kemuliaan bisa terwujud, masyarakatpun hidup tentram.
Allaah SWT berfirman:
۞ إِنَّ ٱللَّهَ يَأْمُرُكُمْ أَن تُؤَدُّوا۟ ٱلْأَمَٰنَٰتِ إِلَىٰٓ أَهْلِهَا وَإِذَا حَكَمْتُم بَيْنَ ٱلنَّاسِ أَن تَحْكُمُوا۟ بِٱلْعَدْلِ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ نِعِمَّا يَعِظُكُم بِهِۦٓ ۗ إِنَّ ٱللَّهَ كَانَ سَمِيعًۢا بَصِيرًا ﴿٥٨﴾
"Sungguh, Allah menyuruhmu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan apabila kamu menetapkan hukum di antara manusia hendaknya kamu menetapkannya dengan adil. Sungguh, Allah sebaik-baik yang memberi pengajaran kepadamu. Sungguh, Allah Maha Mendengar, Maha Melihat."
(Q.S.4:58)
Wallaahu a'lam bishawab.