Oleh:
Heni Andriani
Indonesia yang memiliki wilayah luas dan kekayaan yang berlimpah menjadikan negeri ini menjadi surga bagi siapapun yang melihatnya. Sumber daya alam hayati menjadi incaran bagi para kaum penjajah dari dulu hingga saat ini. Sekalipun sudah merdeka Indonesia tak luput dari rongrongan yang hendak memisahkan diri dari negara kesatuan republik indonesia. Salah satu rongrongan disintegrasi bangsa adalah separatisme. Faham ini terus merangsek ke tubuh rakyat Indonesia terutama bagian timur yaitu OPM (Organisasi Papua Merdeka).Separatis OPM dari hari ke hari melancarkan serangan ke wilayah penduduk non- Papua bahkan sudah memberikan ultimatum keras yaitu akan membunuh penduduk non -Papua jika tidak meninggalkan Nduga.(tribunnews.)
Separatis OPM mengeluarkan ultimatum kepada warga sipil -non sipil Papua,agar meninggalkan wilayah Papua Nduga.
Komandan Tentara Nasional Papua Barat (TNPB)-OPM Egianus telah terang-terangan memberikan ultimatum dan menantang pemerintah Indonesia melalui facebook pada Sabtu (23/02/2019.Bahkan beberapa waktu ke belakang di hebohkan dengan pengibaran bendera bintang kejora dan penembakan anggota TNI.
Namun sangat di sayangkan,Pemerintah tidak bersikap tegas terhadap aksi separatis OPM bahkan terkesan mengabaikan.Berbeda ketika ada aksi demo damai ataupun reuni 212 yang diselenggarakan oleh umat islam malah siap siaga seolah -olah acara tersebut dianggap acara yang akan mengancam kedaulatan bangsa ini ataupun penangkapan terduga teroris yang belum terbukti adanya begitu sigap bahkan tanpa mengenal ampun para terduga langsung ditembak mati.
Perbedaan perlakuaan ini sungguh menjadi tanda tanya besar ada apa dibalik semua ini?
Apakah ada agenda asing yang sengaja dibalik persoalan Operasi Papua Merdeka ini?
Berkaca dari kasus Timor -Timur yang lepas dari wilayah kesatuan negara Indonesia tentu yang menjadi akar masalahnya karena adanya konflik ekonomi yakni untuk mengeksploitasi kekayaan alam .Pada tanggal 6 juli 2001 ,setelah referendum th 1999 yang membuat Timor -Timur lepas dari Indonesia,Australia dan Timor- timur menandatangani kerjasama eksplorasi minyak dan gas bumi di Celah Timor.
Seharusnya Pemerintah pun menjadi waspada terhadap separatis OPM di provinsi Si kepala burung ini karena pasti akan diikuti oleh wilayah-wilayah yang lain akibat ketidakadilan yang dirasakan .Adanya keterlibatan asing dalam terjadinya disintegrasi menjadi bahan renungan bagi kita semua agar persoalan ini jangan sampai terus berlarut -larut hingga akhirnya mereka berlepas dari NKRI.
Berbagai persoalan disintegrasi sesungguhnya merupakan agenda Barat untuk mencaplok negeri-negeri kaum muslimin lewat faham sekulerisme.Menjadikan para pemimpin bangsa ini abai,zalim dan tidak peduli terhadap kondisi rakyatnya.Provinsi Papua harusnya sejahtera tetapi
pada kenyataannya hampir sebagian besar penduduknya belum sejahtera padahal disana ada tambang emas yang seharusnya mensejahterakan rakyatnya dalam semua aspek kehidupan.Pada kenyataannya tambang emas itu justru diambil alih oleh asing yaitu As melalui PT.Free port Indonesia.Persoalan inilah yang bahan konflik sehingga mereka ingin merdeka dan menentukan nasib sendiri setelah merasakan pahitnya ketidaksejahteraan.Memang bukanlah suatu kebetulan semua masalah ini telah dikemas oleh asing lewat antek-anteknya yang ada di negeri-negeri kaum muslimin untuk terus menghembuskan ide-ide beracun lewat para politisi,LSM -LSM ,ataupun lembaga masyarakat yang bekerjasama untuk menjalankan misi memecah belah Indonesia dalam hal ini faham separatisme.
Oleh karena itu umat islam seharusnya sadar akan adanya disintegrasi dengan cara :
- Memahamkan kesadaran ummat melalui akidahnya dan memiliki kesadaran politik ummat.Dengan memiliki kesadaran politik ummat akan mengetahui pentingnya islam bagi kehidupan individu dan masyarakat.ummat juga akan mengetahui disintegrasi seperti separatisme OPM tidaklah lain merupakan rekayasa pihak asing yang ingin menguasai dan melakukan penjajahan halus untuk meraih tujuan politik dan ekonomi mereka.
-Kaum muslim selayaknya jangan mau didikte oleh pihak asing dan tunduk pada negara-negara kafir seperti As.Sebab tunduk terhadap kaum kafir adalah sikap yang bertentangan dengan status ummat terbaik.sebagaimana firman Alloh Swt didalam surat Ali imran (3 :103)yaitu:
"Kalian adalah ummat terbaik yang dilahirkan manusia,melakukan amar makruf nahi munkar dan beriman kepada Alloh."
-ummat islam harus menolak penguasa yang menjadi kepanjangan tangan para kaum penjajah asing.Penguasa itu harusnya mampu menyelesaikan persoalan dan menjaga kesatuan wilayah dan tidak memberikan toleransi terhadap para separatis seperti OPM atau yang lainnya.Penguasa tersebut bersikap dan berlaku adil
dalam mengatur kepentingan seluruh warga negara dan dalam mendistribusikan kekayaan serta menjamin hak-hak warga negaranya.
Sebab pemimpin perisai bagi ummatnya.
-Harus ada sistem yang mensejahterakan rakyat .Seperti halnya OPM hadir ini akibat tidak tersejahterakan masyarakat Papua dimana kekayaan melimpah tetapi tidak merasakan buah kekayaan tersebut.
Hanya dengan sistem islamlah yang akan mensejahterakan Papua dan seluruh penduduk dunia bukan dengan sistem yang lain.Khilafah ala minhaj nubuwwah yang dinanti yang akan menghilangkan disintegrasi negeri tercinta ini.
Wallohu a'lam bishowab