Oleh: Rita Novita (Ibu Rumah Tangga)
Tentara pembebasan Nasional Papua barat Organisasi Papua Merdeka ( TPNPB-OPM) akan menembak warga non-papua yang tidak mau meninggalkan kabupaten Nduga. Hal itu, merupakan salah satu ultimatum yang dikeluarkan OPM kepada pemerintah indonesia. Salah satu ultimatum berisi ancaman tambah kepada warga -non papua yang masih ada di Nduga. Ultimatum tersebut disampaikan pentolan TPNPB-OPM Egianus kogeya melalui media sosial facebook TPNPB-OPM pada sabtu (23/2/2019) yang lalu. Persoalan separatisme di papua memang sudah menjadi lagu lama dalam komplik kebangsaan yang terjadi di indonesia. Kini pemerintah harus menghadapi serangan aksi yang otomatis membangkitkan isu separatisme papua. Dalam hal ini, pemerintah menganggap masalah ini sudah selesai. Bahkan penguasa hanya bisa angkat tangan dalam menyikapi masalah ini. Sayangnya, pemerintah selama ini melihat papua itu hanya dari aspek pembangunan ekonomi dan instratuktur saja serta mengabaikan fakta bahwa ada perbedaan pandangan yang tajam terkait konflik sosial budaya yang terjadi. Sejauh ini pemerintah telah gagal menciptakan keamanan dan ketertiban di wilayah tertentu papua. Ada kesan pemerintah tak berdaya atau membiarkan gerakan separatisme ini bebas merajalela.
Dalam penerapan sistem sekuler demokrasi di indonesia saat ini membuat rezim tak bisa bertindak tegas terhadap kelompok-kelompok separatis yang di banding kekuatan asing. Realitanya kini mereka dikuasai asing, jangan mau ditunggangi pihak asing. Indonesia harus secepat kilat berbenah setelah Reformasi untuk mewujudkan bahwa negara ini ada buat semua rakyat. Itulah yang menjadi kewajiban sekaligus tanggung jawab negara terhadap rakyatnya.
Hanya islam yang mampu menjadi solusi yang akan melindungi dan menutup celah bagi negara dari ancaman separatisme, yakni dengan penerapan sistem aturan yang mensejahterakan bagi semua dan mencegah dari semua bentuk Intervensi Asing. Karena islam mengharamkan setiap bentuk Intervensi asing terhadap negeri-negeri islam. Jelas dimaksudkan untuk menguasai negeri islam dan memecah belah kesatuan kaum muslim. Oleh karena itu, saatnya kembali kepada aturan Allah dan menerapkan sistem islam dalam daulah khilafah Islamiyyah.
Wallahu’alam bi shawwab.