Mengembalikan Cahaya Islam Lewat Peran Perempuan

 Oleh Fajrina Laeli (Mahasiswa STIE Insan Pembangunan)


Sebagai agama yang sempurna, Islam mengajarkan berbagai aspek yang terkait dengan kehidupan. Tak terkecuali pandangan Islam terhadap perempuan. Islam memandang bahwa baik laki-laki maupun perempuan adalah sama. Perbedaan di antara keduanya yang kemudian meninggikan atau merendahkannya. Hanyalah nilai iman dan takwanya kepada Allah Ta'ala. Demikianlah yang ditegaskan oleh Allah Ta'ala dalam surat al-Hujurat (49) ayat 13 : "Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling takwa diantara kamu.” 


Ayat tersebut menjelaskan tidak ada perbedaan manusia atas dasar jenis kelamin, suku bangsa, dan kelompok-kelompok tertentu. Akan tetapi yang menjadi ukuran perbedaan manusia di hadapan Allah Ta'ala hanyalah satu, yaitu derajat ketakwaannya kepada Allah Ta'ala. Maka dari itu perempuan juga memiliki peran tersendiri dan terlibat dalam mengembalikan kepemimpinan Islam.


Di ranah domestik, seorang perempuan berperan sebagai ‘al umm wa rabbatul bait’. Sebuah gelar mulia yang hanya dimiliki perempuan. Di sini perempuan memiliki peran dalam membentuk generasi penerus peradaban. Dibalik diri seorang ulama atau ilmuan besar, pasti ada seorang ibu yang luar biasa atau seorang istri yang luar biasa. Karena perempuan memiliki kewajiban untuk mempersiapkan generasi Khoiru Ummah.


Allah Ta’ala menciptakan perempuan sebagai seorang ibu yang nantinya akan membesarkan serta mendidik mereka untuk mencintai Allah Ta’ala dan Rasul-Nya. Ia merpersiapkan anak-anaknya agar menjadi pondasi bagi sebuah peradaban agung.


Sosok ibu adalah inti dari sebuah keluarga. Ia adalah pondasi kokoh dan pilar kuat bagi keluarga bahkan sebuah negara yang dibangun di atas aqidah Islam. Jika ia baik, maka anak-anaknya akan menjadi generasi yang terbaik. Namun jika ia rusak, maka rusaklah caranya dalam mendidik generasinya. Serta menghasilkan generasi yang rapuh dan jauh dari Islam.


Sehingga tugas seorang ibu tidaklah mudah dan peran yang sederhana. Karena dengan tangannya ia akan membentuk generasi yang siap menjadi ujung tombak peradaban Islam selanjutnya. Generasi yang tidak takut oleh apapun dan siapapun kecuali kepada Allah Ta’ala.


Sedangkan dalam ranah publik, seorang perempuan juga memiliki kewajiban memberikan kontribusi di tengah-tengah umat demi membangun sebuah peradaban yang gemilang. Karena itu, perempuan juga dituntut untuk berpikiran cerdas dan wajib menuntut ilmu. Serta mengamalkan tiap ilmu yang dimilikinya sehingga bisa bermanfaat bagi dirinya dan orang lain.


Pada masa Nabi Muhammad Saw. pun kaum perempuan sudah memainkan peran-peran politis dalam rangka menegakkan kalimat-kalimat Allah. Seperti melakukan dakwah Islam, ikut berhijrah bersama Nabi,  berbai’at kepada Nabi Saw., dan melakukan jihad atau ikut serta dalam peperangan bersama-sama kaum laki-laki. Perjalan dakwah yang dilakukan Nabi Muhammad Saw. tak lepas dari kontribusi perempuan di dalamnya.


Maka dari itu, dulu ataupun masa sekarang ini perempuan memiliki kewajiban mengemban dakwah di tengah Islam tanpa terkecuali. Apapun profesinya, guru, pejabat, polwan, karyawan pabrik, ibu rumah tangga, maupun apapun. Segala profesi tersebut tak lepas dari kewajiban dalam berdakwah kepada umat. Tentunya tanpa melupakan kewajiban utamanya baik sebagai istri maupun ibu.


Di tengah gencarnya perang pemikiran sekarang ini. Perempuan pun tak  luput dari kewajiban dakwahnya, menyampaikan segala sesuatu yang benar dan bathil. Mengembalikan lagi kepemimpinan Islam untuk kesejahteraan umat.


Inilah gambaran peran penting perempuan bagi sebuah peradaban yang gemilang. Mencetak generasi yang cemerlang yaitu generasi yang akan mengeluarkan negeri ini dari kegelapan menuju cahaya terang. Insya Allah. WalLahu'alam.


Sungguh, negeri ini membutuhkan sosok perempuan pencetak generasi cemerlang dengan kepribadian Islam, berjiwa pemimpin, berilmu pengetahuan, memiliki kemampuan menyelesaikan persoalan hidup yang tentunya dengan panduan Islam.


Fajrina Laeli

STIE Insan Pembangunan

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak