Oleh : Maryatiningsih (Ibu Rumah)
Adakah negara yang bebas dari korupsi? Di sistem sekarang ini korupsi adalah hal yang biasa, maka tidak heran jika korupsi selalu ada setiap saat. Mereka tidak merasa takut untuk melakukan hal tersebut, bahkan tidak ada rasa takut dengan hukum yang ada. Tidak tanggung - tanggung mereka dalam melakukan korupsi, bukan hanya ratusan juta bahkan sampai triliunan. Bagi mereka penjara adalah hal yang biasa saja bukan tempat yang menakutkan seperti yang kita bayangkan , ini memang aneh tapi nyata terjadi di sistem saat ini. Dari tahun ke tahun korupsi terus ada.
Indonesia adalah negara hukum, tetapi sayangnya sering tidak tepat dalam menggunakannya, bisa dibilang tumpul ke atas tajam ke bawah. Maka tidak heran jika korupsi di negeri ini tidak kunjung musnah atau minimal berkurang. Lalu apa sebenarnya yang harus dilakukan untuk mengatasi masalah korupsi ini? Karena sudah bukan rahasia umum lagi, bahwa negara mengalami kerugian yang sangat besar akibat ulah para koruptor yang Merajalela di negri ini.
Dilansir dari Merdeka. COM. Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto memastikan kader yang terlibat korupsi di pecat. Hal tersebut menanggapi kadernya.Bupati kotawaringin Timur. Supian Hadi yang terlibat dugaan korupsi izin usaha pertambangan. "semua yang kena korupsi di pecat tanpa terkecuali". Katanya di Cianjur Jawa Barat kamis(7/2).
Berdasarkan hitungan KPK terkait dampak korupsi, sekurangnya negara mengalami kerugian Rp 5,8 triliun dan USS711000. Kerugian berdasarkan hitungan eksplorasi pertambangan bauksit, kerusakan lingkungan dan kerugian kehutanan akibat produksi dan kegiatan pertambangan oleh beberapa PT tertentu.
Jumlah yang fantastis, ini tidak bisa dibiarkan, pemerintah harus bertindak cepat dan tepat, jika tidak negeri akan mengalami kerugian yang lebih banyak lagi. Sedangkan rezim saat ini memiliki utang yang sangat besar, tercatat utang luar negeri lebih dari 5.000 triliun. Ditambah lagi puluhan juta penduduk miskin dialami negeri ini(al-wa'ie)
Memang perlu kita apresiasi semua upaya dan usaha KPK dalam menangani para koruptor di negri ini,walaupun hasilnya belum maksimal seperti yang kita inginkan. Hukum di negeri ini blm mampu membuat mereka jera, malah justru sebaliknya semakin menggurita.
Banyak faktor yang mendorong mereka melakukan korupsi disistem demokrasi diantaranya adalah demi mencapai kebahagiaan dunia semata mereka menghalalkan segala cara yaitu kedudukan. Seperti yang di lakukan para kader partai politik pengusung demokrasi,karena dari kalangan merekalah banyak terjadi kasus korupsi. Dengan demikian semakin tampak jelas bahwasanya demokrasi adalah sarang dan biangnya korupsi.
Semoga kondisi ini membuat masyarakat sadar akan bobroknya sistem demokrasi dan segera mengabaikannya. Karena hanya sistem politik islam lah yang mempunyai mekanisme canggih untuk meminimalisir celah korupsi,yaitu dengan mengganti sistem berdasarkan syariah, yang nantinya penguasa juga harus tunduk pada sistem tersebut. Maka secara otomatis rakyat pasti akan mengikuti. Wallohualam bishowab.