Oleh: Rindoe Arrayah
Saat ini sudah 95 tahun umat Islam tanpa adanya Khilafah. Banyak kedholiman yang didapatkan umat Islam di seluruh penjuru dunia. Bukan rahasia lagi derita yang menimpa umat Islam di Rohingya, Uighur, Palestina, Syuriah, dan lainnya.
Khilafah adalah junnah (perisai) yang akan melindungi umat dari segala kedholiman yang ada. Hal ini sebagaimana sabda Rasulullah SAW,
إنَّمَا الْإِمَامُ جُنَّةٌ يُقَاتَلُ مِنْ وَرَائِهِ وَيُتَّقَى بِهِ، فَإِنْ أَمَرَ بِتَقْوَى اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ وَعَدَلَ كَانَ لَهُ بِذَلِكَ أَجْرٌ، وَإِنْ يَأْمُرْ بِغَيْرِهِ كَانَ عَلَيْهِ مِنْهُ
“Sesungguhnya al-imam (khalifah) itu (laksana) perisai, dimana (orang-orang) akan berperang di belakangnya (mendukung) dan berlindung (dari musuh) dengan (kekuasaan)nya. Jika seorang imam (Khalifah) memerintahkan supaya takwa kepada Allah ’azza wajalla dan berlaku adil, maka dia (khalifah) mendapatkan pahala karenanya, dan jika dia memerintahkan selain itu, maka ia akan mendapatkan siksa.” (HR. Al-Bukhari, Muslim, An-Nasa’i, Abu Dawud, Ahmad)
Kepemimpinan Islam sebagai junnah (perisai) pernah dibuktikan pada masa Rasulullah SAW. Ketika ada wanita muslimah yang dinodai kehormatannya oleh orang Yahudi Bani Qainuqa’ di Madinah, Rasulullah SAW melindunginya, menyatakan perang kepada mereka, dan mereka pun diusir dari Madinah. Selama 10 tahun, tak kurang 79 kali peperangan dilakukan, demi menjadi junnah (perisai) bagi Islam dan umat Islam. Ini tidak hanya dilakukan oleh Rasulullah SAW, tetapi juga para Khalifah setelahnya. Harun ar-Rasyid, di era Khilafah ‘Abbasiyyah, telah menyumbat mulut jalang Nakfur, Raja Romawi, dan memaksanya berlutut kepada Khilafah. Al-Mu’tashim di era Khilafah ‘Abbasiyyah, memenuhi jeritan wanita muslimah yang kehormatannya dinodai oleh tentara Romawi, melumat Amuriah, yang mengakibatkan 9000 tentara Romawi terbunuh, dan 9000 lainnya menjadi tawanan. Pun demikian dengan Sultan ‘Abdul Hamid di era Khilafah ‘Utsmaniyyah, semuanya melakukan hal yang sama. Karena mereka adalah junnah (perisai).
Umat Islam, Khilafah dan Khalifahnya sangat ditakuti oleh kaum kafir, karena akidahnya. Karena akidah Islam inilah, mereka siap menang dan mati syahid. Mereka berperang bukan karena materi, tetapi karena dorongan iman. Karena iman inilah, rasa takut di dalam hati mereka pun tak ada lagi. Karena itu, musuh-musuh mereka pun ketakutan luar biasa, ketika berhadapan dengan pasukan umat Muslim. Raja Romawi berkata, “Lebih baik ditelan bumi daripada harus berhadapan dengan mereka.” Sampai terpatri di benak musuh-musuh mereka, bahwa umat Islam tak bisa dikalahkan. Inilah generasi umat Islam yang luar biasa. Generasi ini hanya ada dalam sistem Khilafah.
Hanya dengan Khilafah umat Islam akan kembali terlindungi.