Karhutla, Pelajaran Untuk Kita Semua

Oleh : Dara Millati Hanifah, S.Pd*



Lagi, Karhutla (kebakaran hutan dan lahan) terjadi di Indonesia. Kali ini, di provinsi Riau tepatnya di kabupaten Bengkalis. Ribuan hektar lahan terbakar. Hal ini berdampak pada kesehatan juga aktivitas warga, terutama anak-anak sekolah.

"Berdasarkan laporan Satgas BPBD Riau tanggal 26 Februari 2019, total luas kebakaran yang terjadi adalah 1.178,41 hektare." demikian laporan tertulis evaluasi penanganan bencana yang dirilis Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Kamis (28/2/2019). (m.detik.com)

Akibatnya, sebanyak 13 sekolah terpaksa diliburkan. Hal ini disampaikan Koordinator Wilayah (Korwil) Kecamatan Rupat Dinas Pendidikan Kabupaten Bengkalis, Rais saat dihubungi Kompas.com melalui sambungan telepon, Senin. "Mengingat kondisi kabut asap semakin parah, hari ini sekolah diliburkan, 10 sekolah dasar dan 3 sekolah menengah pertama (SMP) yang ada di Kecamatan Rupat," sebut Rais. (aceh.tribunnews.com/2019/02/25)

Selain itu, kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) juga mengganggu kesehatan masyakarat. Dinas Kesehatan Provinsi Riau mengatakan sudah banyak warga yang melakukan pemeriksaan kesehatan dan tercatat 679 warga terpapar penyakit akibat asap.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau, Mimi Yuliani Nazir mengatakan dampak kabut asap telah dirasakan di tiga kabupaten dan kota. Dampak kesehatan paling banyak terdapat di Kota Dumai dengan 654 orang. "Dampak kesehatan akibat bencana asap di tiga wilayah yakni Dumai, Bengkalis dan Rokan Hilir. Di Kabupaten Bengkalis ada 19 penderita, Rokan Hilir 6 penderita, dan sisanya terbanyak di Kota Dumai," ucap Mimi pada Jumat (22/2/2019). (daerah.sindonews.com)

Salah satu penyebab kerusakan lingkungan adalah karena ulah tangan manusia, yang melakukan eksploitasi sumber daya secara berlebihan. Termasuk kerusakan hutan di Indonesia. Banyak lahan hutan yang kini dialih fungsikan menjadi perkebunan, pemukiman, industri atau dimanfaatkan untuk kepentingan politik.

Allah swt berfirman : “Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).” (QS. Ar-Ruum/30: 41)

Artinya, kerusakan yang terjadi baik di darat maupun di laut akibat dari ulah tangan manusia itu sendiri. Hal tersebut mengakibatkan banyaknya bencana alam terjadi. Dan itu merupakan pelajaran bagi manusia agar mereka mengetahui akibat dari perbuatan yang dilakukan.

Kita sebagai manusia, harusnya menyadari untuk menjaga lingkungan sekitar agar tidak rusak oleh ulah para manusia yang jahil.

.

Sebagaimana Allah berfirman Dalam surat Al A’raf ayat 56-58 : 

“Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah (Allah) memperbaikinya dan Berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut (tidak akan diterima) dan harapan (akan dikabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah Amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik. 


Dan Dialah yang meniupkan angin sebagai pembawa berita gembira sebelum kedatangan rahmat-Nya (hujan); hingga apabila angin itu telah membawa awan mendung, Kami halau ke suatu daerah yang tandus, lalu Kami turunkan hujan di daerah itu. Maka Kami keluarkan dengan sebab hujan itu pelbagai macam buah-buahan. Seperti itulah Kami membangkitkan orang-orang yang telah mati. 


Mudah-mudahan kamu mengambil pelajaran. Dan tanah yang baik, tanaman-tanamannya tumbuh subur dengan seizin Allah; dan tanah yang tidak subur, tanaman-tanamannya hanya tumbuh merana. Demikianlah Kami mengulangi tanda-tanda kebesaran (Kami) bagi orang-orang yang bersyukur”.

.

Namun, untuk menjaganya secara individu tidak akan efektif. Harus ada campur tangan dari pemerintah. Yaitu Pemerintah yang paham tentang konsep kepemilikan yang benar, Pemerintah yang paham bagaimana cara mengelola sumber daya alam tanpa menzalimi siapapun. Pemerintah yang memiliki tanggung jawab terhadap rakyatnya. Pemerintah yang paham akan tugas dan kewajibannya. Yang hal tersebut tak akan terwujud pada pemerintahan di bawah sistem sekuler liberalis.

.

Dan sebaliknya hal tersebut hanya bisa muncul dalam pemerintahan yang mau menerapkan syariah Islam secara kaffah, menjadikan Alquran dan hadis sebagai pedoman, mengatur rakyat dan segala sumber daya alam yang ada berdasarkan aturan Sang Pencipta. Yakni Daulah Khilafah Islamiyah. InsyaAllah.

.

Wallahu'alam bis shawab,



*Muslimah Tangerang



Ilustrasi amelieslittlesecrets.tumblr.com

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak