Oleh: Ibu Yani ( Ibu Rumah Tangga)
Pemuda adalah masa depan umat. Berkualitas pemuda hari ini, penuh ketaatan, cerahlah masa depan suatu kaum. Buruk kondisi kaum muda hari ini,suramlah nasib bangsa tersebut di kemudian hari karena itu
Nabi Muhammad saw telah mengingatkan:
"Manfaatkanlah lima perkara sebelum lima perkara: masa mudamu sebelum masa tuamu, sehatmu sebelum sakitmu, keadaan kayamu sebelum miskinmu, waktu luangmu sebelum saat sibukmu dan saat hidupmu sebelum datang kematianmu (HR al-Baihaqi)
Sejarah emas Islam mencatat banyak pemuda yang harum namanya karena memuliakan Islam. Sejak Generasi sahabat hingga Sultan Muhammad al-Fatih yang menaklukkan Konstantinopel yang menjadi gerbangnya tersebarnya Islam ke Eropa.
Lalu apa yang terjadi dengan pemuda hari ini? banyak anak muda kita terpapar krisis moral. Su'ul adab dan senang melakukan kekerasan adalah salah satu penyakit akhlak yang kini menjangkiti sebagian remaja di Tanah Air. Kekerasan kepada sesama remaja di Indonesia diperkirakan mencapai 50% diantaranya kekerasan gang motor, tawuran, saling bully yang masih mendominasi perilaku remaja dan pelajar. Bahkan kekerasan itu dilakukan kepada sesama remaja tetapi juga kepada orang tua juga kepada guru. Selain kekerasan juga remaja kita rawan terjerat sex bebas diusia produktif antara 16-25 tahun, dan akan meningkat jumlahnya pada perayaan Hari Valentine yang baru saja berlalu. Sejumlah media massa memberitakan bahwa penjualan kondom di malam Valentine meningkat dan ironisnya pembelinya kebanyakan remaja tanggung. Perayaan Valentine semakin marak karena banyak pihak yang mensponsorinya.
Perbuatan bejat ini berdampak pada meningkatnya kehamilan tak diinginkan(KTD) dan aborsi oleh para remaja. Sebagaimana diungkapkan oleh peneliti Pusat Studi Kependudukan dan Kebijakan (PSKK)UGM, Sri Purwaningsih, bnyktingkat remaja yang hamil dan melakukan upaya aborsi mencapai 58%.
Sudah sepantasnya ini menjadi Tanggung Jawab Semua Pihak untuk
1. Orang tua adalah pihak pertama dan paling utama dalam pendidikan anak.Faktanya banyak orang tua abai menanamkan keimanan dan adab-adab Islami kepada anak. Orang tua lebih menekankan prestasi belajar ketimbang pembentukan kepribadian Islam.
2. Negara wajib menyelenggarakan pendidikan berbasis agama (Islam) karena sistem pendidikan sekarang cenderung sekuler. Islam dipisahkan dari dunia pendidikan
3. Aturan sosial dan hukum yang berlaku banyak mengabaikan perlindungan pada moral remaja. Tak ada pencegahan dan sangsi bagi remaja yang melakukan hubungan seks bebas atau melakukan aborsi. Belakangan sedang digodog RUU Perlindungan Kekerasan Seksual (RUU PKS) Yang justru berpotensi melegalkan seks bebas dan aborsi.
Bila remaja pelaku kekerasan kerap lolos dari jerat hukum karena dianggap masih dibawah umur, karena itu mereka hanya dikenakan pembinaan sekalipun melakukan kejahatan pembunuhan. Bila keadaan ini terus terjadi, bagaimana remaja muslim di Tanah Air bisa menjadi generasi terbaik?
Masa muda hanya sekali dan waktu tak bisa diputar kembali. Bila masa muda habis untuk memuaskan hawa nafsu,kelak akan datang penyesalan pada hari tua.
Imam Hasan pernah berpesan,"Wahai kaum pemuda. Kadang tanaman yang masih mudapun bisa rusak dan mati karena terkena hama sehingga ia tidak bisa sampai ke masa panen."
Para pemuda yang bisa mengendalikan dirinya dari hawa nafsu mendapatkan pujian dari Allah SWT. Sabda Nabi saw: "Sungguh Allah'Azza wa jalla benar-benar kagum terhadap pemuda yang tidak memiliki shabwah" ( HR Ahmad).
Mereka adalah kaum muda yang meninggalkan hawa nafsunya yang negatif dan berbuat baik dalam agama. Para pemuda seperti inilah yang akan Allah beri kedudukan Istimewa kelak pada Hari Akhir. Sabda Nabi saw:
"Ada tujuh golongan manusia yang akan Allah naungi dalam naungan-Nya pada hari tidak ada naungan kecuali hanya naungan-Nya.... pemuda yang tumbuh dalam suasana ibadah (ketaatan) kepada Tuhannya (HR al-Bukhari)
Untuk itu para pemuda harus melakukan sejumlah hal:
1. Hujamkan keimanan bahwa Islam adalah Agama yang paripurna; mengatur urusan dunia dan akhirat, nbbukan sekedar spiritual. Tak ada agama serta sistem kehidupan yang terbaik kecuali hanya Islam. Dan barang siapa mencari agama selain Islam,dia tidak akan diterima. Dan di akhirat dia termasuk orang yang rugi (QS Ali Imran (3): 85)
2. Kaji Islam sebagai Idiologi,bukan sekedar ilmu pengetahuan. Mereka wajib terikat dengan syariah Islam. Dengan terikat pada syariah Islam, pemuda Muslim akan menilai baik-buruknya berdasarkan ajaran Islam. Mulai dari pergaulan dengan lawan jenis, adab kepada orang tua dan guru sampai memilih pemimpin akan dilandasi dengan nilai-nilai Islam.
3. Senantiasa memiliki sikap berpihak pada Islam, bulan netral, apalagi oportunis demi mencari keuntungan duniawi. Banyak remaja dan pemuda muslim yang hidup bak pucuk pohon ditiup angin, kesanalah mereka terbawa. Pemuda Muslim harus memiliki keteguhan pada Islam hingga akhir hayat.
4. Terlibat dalam dakwah Islam. Sungguh kemuliaan Islam hanya bisa tampak bila umat, khususnya kaum muda, senantiasa berdakwah untuk menegakkan Islam. Al-Quran telah merekam keteguhan iman dan kesungguhan perjuangan para pemuda Kahfi hingga mereka mendapat pertolongan dan perlindungan Allah SWT. "Kami ceritakan kisah mereka kepadamu( Muhammad) dengan sebenarnya. Sesungguhnya mereka itu adalah pemuda-pemuda yang beriman kepada Tuhan mereka dan Kami tambahkan petunjuk kepada mereka "(QS Kahfi (18); 13)
"Dan Kami telah meneguhkan hati mereka ketika mereka berdiri sambil berkata, "Tuhan adalah langit dan bumi; kami sekali-kali tidak menyeru Tuhan selain Dia, sesungguhnya apabila kami berbuat demikian, maka kami telah mengucapkan perkataan yang amat menyimpang dari kebenaran QS Kahfi (18);14)
Wallahu a'lam bi ash-,shawab.