Oleh:
Nur Afifah Faiqoh (Siswi SD STP Khairu Ummah Palembang)
Hello guys, Apa yang kamu fikirkan saat disebut nama Dilan? Apakah kamu anak millenial Penggemar Dilan bingits?
Anak yang selalu baper melihat sosok idola orang no 1 di negeri ini, siapa lagi kalau bukan Bapak Jokowi.
Kita anak zaman now yang siap menghadapi Revolusi industri 4.0 katanya cupu banget kalau sudah lihat sohibnya dah punya doi....betul ngak guys?
bagi aku aneh aja, Kok kesiapan kita menghadapi revolusi (perubahan) dunia hanya pacaran dan juga mengidolakan sosok pemuda yang suka gonta ganti pacar, kok cemen bingit.
Apakah kita sudah punya rencana masa depan? masa depan kita lho guys. Itu lho nyokap dan bokap kita ngarepin banget kalau kita jadi anak yang soleh dan solehah
Karena gue pernah baca hadits Rasulullah Saw :
"terputuslah amalan seorang hamba ketika meningga kecualil salah satunya adalah amal jariah, ilmu yg bermanfaat juga yg terakhir anak yg solehah"( HR. Bukhari & Muslim)
Nah guys kita termasuk yang no 3, gimana kita mau jadi anak yang soleh dan sholehah kalau kerjaanya mikirin pacaran seperti Dilan, membuka aurat seperti milea dan males nuntut ilmu agama?
Juga gue inget saat baca al - qur´an. Allah SWT berfirman:
"Dan janganlah kamu mendekati zina, (zina) itu sungguh suatu perbuatan keji, dan suatu jalan yang buruk." (QS. Al-Isra' 17: Ayat 32)
Dari situ gue semakin tahu bahwa idola anak milenial justru idola yang salah. Alhamdulillah Nyokap and Bokap gue nyariin sekolahan buat gue sekolah berbasis Islam. Agar anaknya mengerti Islam, Investasi akhirat bahasa kerennya.kalau kata kita yang bau kencur tabungan akhirat ortu gitu hehehe.
Nah, guys tau ngak sih dengan sosok sahabat Rasulullah Saw, yaitu : Mus´ab bin Umair masih muda pada saat mengikuti dakwah Rasulullah Saw, kemana pun Rasulullah berdakwah beliau selalu mengiringinya. Mus´ab adalah sosok pemuda yang tajir guys, kalau bejalan aroma pakaiannya berbau harum, dompetnya tebel, parasnya rupawan. Banyak lho guys perempuan yang menginginkan mejadi pendampingnya. suatu saat ibunya yang kaya raya mendengar berita bahwa Mus´ab bin Umair telah mengikuti ajaran Muhammad Saw. Pernah ibu mus´ab mengirimkan utusan untuk menemui beliau dan mengabarkan akan mogok makan bila anaknya tetap mengikuti Muhammad Saw.
Apakah mus´ab langsung meninggalkan Rasulullah atau kah malah membenci Ibunya?
Ternyata Mus´ab tidak meninggalkan Rasulullah Saw untuk menyeru kepada manusia jahiliyah untuk memeluk Islam. Mus´ab juga tidak membenci Ibunya, bahkan ia mengunjungi ibu nya dan menyuapinya makan. Masyaallah
Beliau anak orang kaya raya namun tetep ikut berdakwah memahamkan islam, menjadi utusan Rasulullah di Madinah untuk menjadi juru runding ,waktu itu Rasulullah belum hijrah ke Madinah.
Namun mus´ab menjadi juru runding agar rakyat madinah yang terdiri dari agama Yahudi, Nasrani, kaum Aus dan Khazraj menerima Rasulullah sebagai pemimpin mereka juga melindungi Rasulullah dari serangan musuh yang datangnya dari Mekkah.
Singkat cerita beliau berhasil mendakwahkan Islam juga mempersiapkan rakyat Madinah untuk menerima Rasulullah sebagai pemimpin hingga Rasulullah memimpin Madinah dengan syariah Islam.
Sampai akhirnya Mus´ab harus gugur di medan perang. Kedua tangannya tertebas pedang orang kafir quraisy pada saat beliau mempertahankan ar royah yang akan jatuh ke tanah. Tidak sampai disitu guys, pada saat jenazah akan ditutupi kain kafan ternyata kain yang digunakan pun ketika ditarik untuk menutupi kepala tersingkaplah kakinya dan ketika ditutupkan ke kakinya maka tersingkaplah kepalanya padahal ia adalah anak orang kaya namun rela meninggalkan kekayaannya demi membela agama Allah.
Nah sekarang guys yang ngakunya anak milenial harusnya bisa mencontoh sosok pemuda sebagaimana Mus'ab, bukan Dilan ya hi hi hi. Itu jika kita inginkan syurga dan menjadi kebanggaan orang tua .
Sudah saatnya generasi milenial nyibukin diri kita dengan mengkaji islam, mengamalkan hingga kita mampu menjadi orang yang selalu semangat berjuang untuk islam dan kaum muslim.
*semangat guys*💪 Yuk berproses untuk menjadi anak Soleh, investasi akhirat ortu kita.
