Hentikan Segala Kemunafikan

Oleh: Ari Wiwin

Ibu Rumah Tangga, Pegiat Dakwah

Munafik benar benar perilaku tercela. Sebagian ulama membagi orang munafik menjadi dua. Pertama munafik secara i' tiqadi. Pelakunya pada dasarnya kafir tetapi berpura pura atau menampilkan diri sebagai Muslim semata-mata demi menipu Allah SWT (QS an-Nisa ayat 4) . Munafik jenis ini ditempatkan pada tingkatan yang paling bawah dari neraka, sebagaimana firmanNya: "Sungguh kaum munafik itu ditempatkan di dasar neraka yang paling bawah dan mereka tidak memiliki seorang penolong pun". (TQS an-Nisa (4): 145).

Kedua munafik secara amali. Pelakunya boleh jadi Muslim tetapi memiliki sifat-sifat munafik. Ada tiga tanda orang munafik jika berkata dusta, jika berjanji ingkar, jika diberi amanah, khianat.

Dalam Al Quran disebutkan sejumlah perilaku orang munafik. Di antaranya dusta, khianat, ingkar janji, riya (doyan pencitraan ), mencela orang-orang taat dan shalih. Memperolok-olok Al-Quran, as-Qunnah, dan Rasululloh SAW. Bersumpah palsu juga tetmasuk ciri orang munafik. Suka menyebarkan bohong (hoax), membuat kerusakan di muka bumi dengan dalih perbaikan. Sayang saat ini perilaku munafik ini terus tumbuh subur khususnya di kalangan politisi/penguasa. Setelah terpilih sebagai penguasa mereka terbukti ingkar janji. Mereka mengeluarkan banyak kebijakan yang merugikan rakyat. Misalnya dengan menaikan harga BBM dan tarif listrik. Membebani rakyat dengan ragam pajak, menjual sumber daya alam milik rakyat dll. Padahal pada masa kampanye mereka berjanji mensejahterakan rakyat. Rasul saw bersabda: "Siapa saja yang diminta mengurus rakyat, lalu dia mati dalam keadaan menipu rakyatnya, Allah mengharamkan surga bagi dirinya".(HR Abu Dawud) .

Sebenarnya semua itu berakar dari Demokrasi yang berpangkal pada sekulerisme (memisahkan agama dari kehidupan). Sekulerisme inilah yang menjadi biang masalah munculnya berbagai perilaku munafik. Sekulerisme telah melahirkan orang-orang munafik, khususnya di kalangan penguasa atau pejabat maupun wakil rakyat. Bukankah munafik namanya mengaku Muslim tetapi tidak mau diatur dengan Syariah Islam?. Bukankah munafik namanya, mengaku hamba Allah SWT, tetapi menolak aturan aturan Nya.

Alhasil saatnya kita menghentikan segala kemunafikan hanya dengan menerapkan syariah Islam sebagai sistem terbaik. Sebagai sistem terbaik syariah Islam tentu wajib diterapkan secara kaffah dalam sistem pemerintah terbaik, itulah Khilafah ala minhaj nubuwwah.

wallahu a'lam bish shawab.


Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak