Oleh : Lilik Yani
Hari ini semangat berangkat kerja lebih dini. Udara segar setelah hujan semalam, mengiringi perjalanan ibu ke sekolah. Bergegas ingin segera bertemu dan berkenalan dengan kalian. Alhamdulillah suasana pagi kendaraan belum memenuhi jalan, hingga ibu sampai sekolah lebih cepat.
Ibu lihat kalian sudah banyak berdatangan. Menunjukkan ada semangat untuk belajar dan mematuhi aturan. Saat masuk kelas, ibu lihat hampir semua kursi penuh. Dan kalian menyambut penuh kehangatan.
Anak-anakku yang baik, selamat datang di kelas ini. Kita akan belajar bersama selama satu semester di pelajaran ini. Ibu berharap kalian bisa menikmati proses pembelajaran dengan penuh semangat dan hati senang.
Kalian masuk kelas ini tentunya bukan suatu kebetulan. Ibu lihat biodata yang kalian tulis, asal kalian dari berbagai daerah, bahkan banyak yang berasal dari luar pulau. Tentu perlu perjuangan dan banyak pengorbanan yang dikerahkan untuk bisa sampai tempat ini.
Anakku, bersyukurlah. Tidak semua anak mempunyai kesempatan seperti yang kalian dapatkan sekarang. Banyak anak pandai, tapi uang tidak cukup, sehingga tidak bisa diterima. Sebaliknya, banyak orang kaya yang ingin agar putra putrinya bisa sekolah di sini, tapi tidak lolos test.
Untuk bisa sekolah di Fakultas Kedokteran ini perlu otak pintar dan dana besar. Kesempatan ini tidak dimiliki semua orang. Maka bersyukurlah kepada Allah atas nikmat baik ini. Maka konsekuensi kalian adalah belajar sungguh-sungguh agar bisa menjadi dokter yang peduli dan bermanfaat untuk umat.
Anakku, jangan biarkan waktumu hanya untuk hal sia-sia. Buatlah managemen waktu yang baik. Kapan harus belajar, kapan waktunya ibadah, dan luangkan waktumu untuk belajar ilmu agama.
Harus ada keseimbangan antara belajar ilmu dunia dan ilmu agama. Jangan khawatir kalau kalian akan ketinggalan pelajaran atau nilai jelek karena terbagi untuk kegiatan rohani. Justru akan ada penyegaran dan tidak mudah stres.
Ketika kalian disibukkan urusan belajar kedokteran dengan kitab-kitab tebal bahasa latin yang membuat kepala pening. Sisihkan waktu untuk refreshing dengan mengaji, mempelajari ilmu agama. Maka otak akan kembali jernih, hati tenang, hingga siap diisi belajar ilmu dunia lagi. Intinya ada keseimbangan dan pintar membagi waktu.
Anakku, ibu tahu betapa banyak godaan hidup di kota besar ini. Ibaratnya kalian hendak mencari apa saja, selalu siap sedia di kota metropolitan kedua ini. Ibu mohon, kalian hati-hati, jaga pergaulan. Pilih lingkungan yang baik dan bergaul dengan teman-teman yang benar.
Ingatlah, ada orang tua kalian yang menunggu di rumah. Jauh di seberang sana, ayah ibu kalian berjuang semaksimal mungkin untuk mencukupi kebutuhan kalian. Biaya kuliah dan praktikum yang tidak sedikit, biaya kost dan makan juga cukup mahal.
Ayah ibu kalian berupaya memberikan fasitas yang nyaman. Kamar berAC dengan fasilitas lengkap. Mereka berharap agar kalian bisa belajar dengan nyaman dan istirahat cukup. Maka berikan kebanggaan untuk ayah ibu kalian dengan prestasi bagus dan kesholihan iman.
Anakku, ada tanggungjawab yang harus kalian emban. Buatlah orang tuamu bangga terhadap diri kalian. Menjadi dokter yang sholih, peduli umat dan memberi banyak manfaat. Untuk meraihnya memang tidak mudah. Perlu perjuangan maksimal, melibatkan jiwa raga.
Belajarlah sungguh-sungguh dan jalinlah kedekatan dengan Allah pengatur seluruh alam. Libatkan Allah dalam segala aktivitasmu, hingga Allah selalu melindungimu dan memberi kemudahan dalam segala urusan.
Jangan lupa mohon doa restu ayah ibumu. Agar menambah kekuatan imanmu, tidak mudah tergoda pergaulan salah. Doa orang tua terlebih ibu, sangat didengar Allah.
Maka binalah hubungan baik dengan orang tua, agar setiap saat mendoakanmu.
Baiklah anak-anakku, itu sekilas pesan dari ibu. Mohon kerjasamanya, agar selama belajar di sini kalian mengikuti aturan dengan baik. Jika ada perbuatan yang salah, mari kita saling mengingatkan. Tidak perlu sungkan atau takut. Kita jalin keakraban untuk saling tolong menolong dalam kebaikan. Semoga proses belajar mengajar berjalan lancar. Ilmu yang dipelajari berkah. Dan suatu saat orang tua kalian akan tersenyum bangga melihat kalian menjadi dokter yang sholih. In syaa Allah.
Yuk semangat belajar, semangat beribadah.
Semoga ridlo Allah menyertai kita semua.
Aamiin
*******
Note :
Berupaya memposisikan anak-anak didik sebagai anak kita sendiri. Mereka jauh dari orangtua. Menyeberang ke luar pulau untuk menuntut ilmu. Membayangkan orangtuanya nun jauh di sana. Jika kita bisa memberi perhatian lebih, kenapa tidak?
Perhatian kita tidak selalu dengan memanjakan. Ketika salah, hukum wajib ditegakkan. Saat ada prestasi kita berikan apresiasi. Sungguh senyum manis kita pun cukup memberi kehangatan.
Semoga semua aktivitas yang kita niatkan untuk ibadah karena Allah. Suatu saat akan kita petik buah manisnya. In syaa Allah.
Surabaya, 4 Maret 2019
#PerlakukanAnakDidikBagaikanAnakSendiri
#NiatkanSetiapAktivitasMeraihRidloAllah