Bukan Hanya Sekedar Kata, Umat Butuh Khilafah

Oleh: Kartika S.Pd.I


Pengurus Besar Nahdatul Ulama untuk menghapus istilah kafir bagi non muslim di Indonesia menjadi perbincangan hangat di sepanjang akhir pekan ini. Banyak pihak mengapresiasi usul yang dihasilkan dari sidang komisi Batsul Masail Maudliyah dalam musyawarah Nasional Alim Ulama NU di kota Banjar pada 27-1 Maret 2019. Tempo.co, Jakarta 

Bukan sekedar kata dan ketidaksopanan sebut arti kafir. Kata kafir sudah jelas dan tercantum dalam Alquran hingga rangkaian dan makna sangat sopan karena yang membuat bukanlah tangan manusia yang bisa dirubah seenaknya, tapi sebuah kalamullah yang jelas dan kata kafir sudah digunakan sejak Islam lahir oleh Rosullah SAW.

Istilah kafir itu dari Allah ta’ala. Ahli Kitab Yahudi dan Nasrani yang tidak masuk Islam setelah diutus nabinya nabi Muhammad Saw. Disebut kafir itu sudah jelas dari Allah ta’ala tercantum  dalam Alquran “Katakanlah Muhammad, “Wahai orang orang Kafir!” (QS.Alkafirun:1).

 Dan disebut juga kafir dalam QS. Al bayinnah;6 “Sesungguhnya orang orang yang kafir yakni ahli kitab dan orang orang yang musyrik (akan masuk) ke neraka jahanam, mereka kekal di dalamnnya. Mereka itu adalah seburuk-buruknya mahluk.”

Ketika sudah jelas ketetapan datangnya dari Allah maka tidak ada pilihan lain lagi  QS. Al Ahzab;36 “Dan tidaklah patut bagi laki laki mukmin dan tidak pula bagi perempuan yang mukmin, apabila Allah dan Rosul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka. Dan barang siapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya maka sungguh dia telah sesat, sesat yang nyata.” 

Ini sangat jelas upaya kaum perusak yang tak hanya merusak tatanan masyarakat saja tapi akidah Islam pun dirusak dan diotak-atik, yang sudah jelas jelas dalam Alqurannya. Kaum ini menimbulkan kacau pemahaman di tengah-tengah masyarakat yang sangat jelas sekali sudah merusak akidah. Kaum ini disebut juga kaum sipilis yaitu faham sekulerisme, liberalisme dan pluralisme.

Begitu besar dan begitu dahsyatnya rusak paham liberalisme ini. Kaum sipilis sudah merasuk ke tubuh ormas Islam untuk mengotak-atik kata kafir menjadi non muslim yang sudah jelas dalam  nash Alquran. bahasa yang sudah paten dan baku berabad abad dari Islam lahir, digugat oleh mereka yang sudah sesat pemahamannya yaitu nash Alquran harus tunduk dengan nafsu mereka demi kepentingan politik .

Vatikan pusat di Roma saja telah mengeluarkan pelarangan terhadap paham sekularisme, pluralisme, dan liberalisme. Bahkan seorang pastur saja dipecat karena mendukung dan paham  sekularisme, pluralisme dan liberalisme. 

Walaupun ada penolakan adanya kaum sipilis jika sistem demokrasi masih digunakan di sistem pemerintah sekarang, upaya kaum sipilis untuk merusak Islam akan terus terjadi sepanjang rezim sekuler.

Hanya sistem khilafah yang mampu menyelesaikan masalah di tengah masyarakat. Karena khilafah  sebuah sistem atau konsep pembangunan dalam Islam, yang memberikan ketegasan kepada segenap umat manusia tentang fungsi dan tujuan keberadaannya di muka bumi ini .


Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak