Oleh: Yani Afifah
Apa jadinya ketika semua hal di dalam hidup ini dilakukan setengah-setengah??? Pasti semuanya tidak akan pernah selesai. Yang ada muncullah masalah.
Begitupun ketika kita berislam. Memilih Islam sebagai din berarti harus siap melaksanakan Islam dengan menyeluruh. Tidak boleh kita tebang pilih, jika dirasa mudah Islam dilaksanakan jika berat maka ditolak dan diabaikan.
Kita mesti pahami bahwa Islam adalah agama yang sempurna, Islam bukan agama ritual yang hanya mengatur masalah ibadah saja, tapi Islam mengatur seluruh aspek kehidupan. Hubungan manusia dengan Allah, dengan dirinya sendiri juga dengan orang lain.
Kesempurnanan Islam tidak diukur hanya dengan sholat, puasa, zakat dan Ibadah haji. Karena itu baru satu bagian dari pengaplikasian Islam saja.
Namun sekarang ini Islam benar-benar dianggap sebatas agama yang mengatur aspek ritual semata dan menapikan bahwa Islam mengatur masalah yang lain seperti ekonomi, sosial, politik, budaya, pendidikan, hukum, dll.
Pembahasan yang berkaitan dengan Islam cukup di masjid saja. Menutup aurat cukup ketika sholat dan mengaji saja. Sedangkan di tempat kerja, di pasar, di sekolah Islam diabaikan. Islam tidak boleh ikut andil dalam kehidupan. Ide pemisahan agama dari kehidupan (sekulerisme) ide ini seakan benar dan lumrah dan lebih parahnya ide sekulerisme kini telah menjangkiti pemikiran umat. Padahal ide ini muncul bukan dari Islam, ide ini muncul karena kemunduran yang di alami Barat dimana pada saat itu negara didominasi oleh gereja. Barat merasa tidak bebas karena gereja selalu turut andil dalam segala hal akhirnya tercetuslah ide pemisahan agama dari kehidupan (sekulerisme). Berkat sekulerismelah dominasi gereja berakhir dan Barat kembali diperhitungkan di kancah dunia. Alhasil Barat menganggap ide ini patut untuk dijajakan dan diterapkan oleh negara yang mengharapkan kebangkitan.
Ide ini terus dijajakkan ditengah kondisi umat Islam yang sedang terpuruk. Pemahaman kaum muslim yang sudah mulai lemah membuat umat Islam dengan mudah terkontaminasi dengan ide rusak ini.
Akibatnya Islam tidak dijadikan lagi landasan dalam berpikir dan berperilaku, Islam sudah tidak dijadikan lagi way of life. Islam terpojokkan dengan alasan mengekang dan sadis. Yang tersisa Islam hanya dipahami sebatas agama ritual saja sampai sekarang ini.
Padahal Islam adalah pandangan hidup yang sempurna dan paripurna.
Jika dilaksanakan dalam seluruh aspek kehidupan maka kemaslahatan akan dirasakan. Terbukti selama 14 abad lamaya Islam berjaya memayungi 2/3 dunia.
Hal tersebut bisa terjadi karena pada saat itu Islam diterapkan dengan total dalam seluruh aspek kehidupan. Islam dijadikan standar dalam kehidupan.
Allah berfirman dalam QS.Al Baqarah : 208
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا ادْخُلُوا فِي السِّلْمِ كَافَّةً وَلَا تَتَّبِعُوا خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ
" Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam keseluruhan, dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan" (Qs. Al-Baqarah:208)