Oleh : Ilma Kurnia P, S.P
Tepat 3 Maret 1924 merupakan peristiwa yang sangat menyedihkan sepanjang sejarah peradaban islam yang sampai saat ini akan selalu teringat. Pada saat itu masa Kekhalifahan Utsmaniyah berakhir dengan dihapus nya sistem Khilafah maka peristiwa ini menandai masa Khilafah berakhir dan tidak ada yang melanjutkan kembali. Ini adalah pukulan telak dengan kedengkian yang di lakukan oleh musuh-musuh Islam selama berabad-abad yang tak mampu ia lakukan dalam perang salib. Pukulan telak ini bisa di gambarkan dengan pernyataan Lord Curzon Dewan Rakyat Britania Raya yang menyatakan ; " Situasinya sekarang adalah Turki sudah mati, dan tidak akan pernah bangkit lagi, karena kita telah menghancurkan kekuatan moralnya, Khilafah dan Islam". Kini tidak terasa 95 tahun sudah kejayaan islam telah runtuh. Sejak saat itu umat islam tak lagi mempunyai pemimpin sedunia Umat kehilangan akan sosok induk yang selama ini mampu memberikan kenyamanan, kesejahteraan, kedamaian dan ketrentaman untuk semua. Dan kini semua itu tinggal kenangan, karena pada saat ini akibat ketiadaan khilafah umat islam bagaikan terjajah secara perlahan. Berawal dari sosok Mustafa Kemal Ataturk yang telah merunthkan daulah khilafah islamiyah. Begitu bencinya pada bangsa Arab, bukan karena alasan hal ini dikarenakan terdapat darah yahudi yang mengalir pada tubuhnya yahudi daunamah sebutannya. Yaitu kaum yahudi yang berpura-pura memeluk agama islam. Sejak kecil Mustafa Kemal Ataturk memiliki jiwa pemberontak, saat usinya 17 tahun dia masuk ke sekolah tentara Monaster. Pada saat inilah pengenalannya dalam dunia politik dimulai dengan mesauki gerakan-gerakan bawah tanah sebagai antek-antek barat.
Muslim Tidak Berharga Tanpa Adanya Khilafah
Bagaikan burung tak bersayap, yang tak mampu terbang untuk mencari makan, begitulah gabaran kaum muslimin tanpa khilafah. Tidak ada apa-apanya dan tidak berharga, lenyapnya khiafah menandakan lenyapnya penjagaan islam pada seluruh penerapan hukum syara’. Seperti yang disampaikan Rosulullah SAW, seorang Khalifah (Imam) adalah bagaikan perisai atau benteng bagi islam, umatnya, dan negeri-negeri islam yang lain. Rosulullah bersabda :
“Sesungguhnya imam (Khalifah) adalah perisai, orang-orang berperang di belakangnya dan berlindung dengannya.” (HR. Muslim, Abu Dawud, An Nasa’i dan Ahmad)
Khilafah dan Islam bagaikan dua sisi mata uang yang tak terpisahkan. Dua hal ini yang menjadi ruh kekuatan kaum muslimin. Selama Khilafah dan Islam kuat dipegang teguh oleh kaum muslimin, maka tak akan mampu mereka mengalahkan dengan kekuatan fisik. Sesungguhnya kekalahan kaum muslimin hakekat nya bukan karena lemahnya militer dan merosotnya ekonomi. Namun karena ada dua faktor yang membuat khilafah Turki Utsmani mundur dan akhirnya hancur yaitu buruknya pemahaman islam dan salahnya dalam menerapkan islam. Menghadapi kemerosotan itu, khilafah telah melakukan reformasi (abad ke-17, dst). Namun lemahnya pemahaman Islam membuat reformasi terus gagal. Sebab saat itu khilafah tak bisa membedakan IPTEK dengan peradaban dan pemikiran. Ini membuat munculnya struktur baru dalam negara, yakni perdana menteri, yang tak dikenal sejarah Islam kecuali setelah terpengaruh demokrasi Barat yang mulai merasuk ke tubuh khilafah. Saat itu, penguasa dan syaikhul Islam mulai terbuka terhadap demokrasi lewat fatwa syaikhul Islam yang kontroversi. Justru setelah terbentuk Dewan Tanzimat (1839 M) semakin kokohlah pemikiran Barat, setelah disusunnya beberapa UU, seperti UU Acara Pidana (1840), dan UU Dagang (1850), tambah rumusan Konstitusi 1876 oleh Gerakan Turki Muda, yang berusaha membatasi fungsi dan kewenangan khalifah.
Maka pada tanggal 3 Maret 1924, Mustafa Kemal Ataturk menandatangani surat keputusan yang menghapuskan posisi khalifah. Maka secara resmi, sebuah lembaga yang sudah ada dan mengakar di dalam dunia Islam selama lebih dari 1.302 tahun sekarang sudah tidak ada lagi. Ketika berita tersebut tersebar ke berbagai penjuru dunia, dunia Islam sangat terkejut, karena untuk pertama kalinya dalam sejarah Islam, umat Islam tidak memiliki seorang khalifah. Dan dari siinilah awal bencana yang meliputi kaum muslimin di seluruh penjuru dunia yang hingga saat tak ada solusi bagi mereka. Begitu rumitnya persoalan yang mendera umat Islam di awali oleh runtuhnya Daulah Khilafah maka selesainya persoalan yang mendera umat Islam harus di awali dengan tegaknya kembali Daulah Khilafah. Tegaknya Daulah Khilafah adalah sebuah kepastian yang telah dijanjikan oleh Allah SWT dan kabar gembira dari Rasulullah saw. Tinggal upaya kita untuk membangkitkan kembali Daulah Khilafah. Bangkitnya Daulah Khilafah tentu di mulai dengan kesadaran umat Islam akan wajibnya Khilafah. Karena dengan adanya Khilafah seluruh umat akan merasakan kedamaian dan kejayaan yang sesungguhnya. Untuk itu perlu dakwah yang di emban oleh umat Islam untu menyampaiakan dan memeperjuangkan kembali penerapan syariat islam dan berjuang dalam mengembalikan sistem pemerintahan islam yaitu Daulah Khilafah. Wallahua’lam bishowab.....