Yang Gaji Kamu Siapa?", Merupakan Kediktaktoran Yang Nyata

Oleh : Anggraini Arifiyah (Ibu Rumah Tangga)

Viral, Kata-kata “ Yang gaji Kamu Siapa” kini  tengah trending topic di media sosial. Kata-kata Yang Gaji Kamu Siapa diungkapkan Menteri Komunikasi dan Informatika Menkominfo Rudiantara  pada seorang PNS atau aparatur sipil negara.Blunder yang dilakukan oleh Menkominfo, Rudiantara. Kamis (31/1) Chief RA, begitu dia biasa dipanggil, marah kepada seorang pegawai yang menyatakan sesuai keyakinan memilih nomor dua setelah mendengar visi misinya.Nomor 02 adalah pasangan calon Prabowo-Sandi pada Pilpres 2019. Padahal yang ditanyakan pilihan desain poster untuk kampanye sosialisasi pemilu. Saking sebelnya Rudi langsung marah dan bertanya “Yang gaji kamu siapa?!”

Dilihat dari kesalahan yang dilakukan oleh Rudiantara merupakan gol bunuh diri yang parah. Apa yang dilakukan Rudiantara dalam pemerintahan Jokowi. Mereka menganggap negara merupakan kekuasaan. Pembangunan negara seakan-akan adalah milik satu orang merupakan sang penguasa negara yang mereka junjung tinggi.Itulah yang disebut sebagai kediktatoran yg nyata. Sedangkan beban negara diserahkan kepada rakyat. Rudiantara bukan satu-satunya orang yang berpikir semacam itu. Klaim-klaim keberhasilan pembangunan oleh pemerintahan Jokowi, menunjukkan ada kecenderungan pengkultusan pribadi. 

Kemarahan Rudi kepada pegawai yang menyebar luas ke publik itu dapat dipastikan akan menggerus secara signifikan elektabilitas Jokowi di kalangan Aparatur Sipil Negara (ASN). Sikap itu juga akan berpengaruh besar terhadap mereka yang belum memutuskan pilihan. Mereka tidak suka dengan perilaku arogan seorang pejabat, dan menganggap dirinya sebagai negara.

Ada hal yang aneh, Pertanyaan yang keluar dari mulut sang mentri dengan mengungkit gaji siapa yang bayar. Maka itu akan menjadi boomerang  bagi diri dan jajarannya. Karena ketika pejabat negara dipilih untuk menjalankan fungsinya sebagai pelayan rakyat. Disitulah mereka berhak untuk mendapatkan hasil berupa gajih. Dan tentu yang menggaji mereka bukan dari pemerintah melainkan dari negara. Negara yang bersumber pendapatan meliputi pajak dari rakyat.Pemerintah hanya sebagai fasilitator dalam menjalankan tugasnya yakni  berkewajiban membayarkan upah dari kewajibannya sebagai pelayan masyarakat.

Oleh karena itu tak pantas bagi seorang pejabat negara mendiskreditkan bawahannya menanyai sesuatu disertai dengan nada tinggi dan disaksikan oleh banyak orang. Hal ini menjadi bukti bahwa rezim yang saat ini berkuasa benar-benar menjadikan alat negara untuk menjaga gengaman kekuasaan.Ketika ada yang berbeda pendapat dengan kebijakkan pemerintah langsung di interogasi, bahkan tak jarang yang langsung dilaporkan kepada pihak berwenang agar diproses.

Dari hasil analisa kasus yang terjadi pada Rudiantara dengan pertanyaan sekaligus pernyataan yang membuktikan bahwa  cara pikir sekuler yang sudah parah di kalangan pejabat negara bahkan umat. Cara pikir inilah yang menghalangi umat untuk tunduk pada syariat Allah SWTsehingga terjerumus pada kehidupan yang  rusak jauh dari keberkahan.

Penting untuk  mengembalikan pemahaman yang sahih tentang hidup, dan bagaimana  kehidupan ini harus dijalani. Bahwa manusia wajib menjadikan Allah SWT sebagai Pengatur dengan menjadikan akidah islamsebagai landasan kehidupan dan aturannya sebagai way of life. Saatnya umat kembali kepada islam, karena hanya sistem islam yang akan mengembalikan umat pada kemuliaan dan mewujudkan rahmat bagi seluruh alam. Namun islam secara kaffah tidak bisa diterapkan kecuali dengan tegaknya Khilafah Rasyidah.

Wallahu’alam Bi Shawwab.Siapa Yang Gaji Kamu?! Merupakan Kediktaktoran Yang Nyata

Oleh :

Anggraini Arifiyah

Ibu Rumah Tangga

Viral, Kata-kata “ Yang gaji Kamu Siapa” kini  tengah trending topic di media sosial. Kata-kata Yang Gaji Kamu Siapa diungkapkan Menteri Komunikasi dan Informatika Menkominfo Rudiantara  pada seorang PNS atau aparatur sipil negara.Blunder yang dilakukan oleh Menkominfo, Rudiantara. Kamis (31/1) Chief RA, begitu dia biasa dipanggil, marah kepada seorang pegawai yang menyatakan sesuai keyakinan memilih nomor dua setelah mendengar visi misinya.Nomor 02 adalah pasangan calon Prabowo-Sandi pada Pilpres 2019. Padahal yang ditanyakan pilihan desain poster untuk kampanye sosialisasi pemilu. Saking sebelnya Rudi langsung marah dan bertanya “Yang gaji kamu siapa?!”

Dilihat dari kesalahan yang dilakukan oleh Rudiantara merupakan gol bunuh diri yang parah. Apa yang dilakukan Rudiantara dalam pemerintahan Jokowi. Mereka menganggap negara merupakan kekuasaan. Pembangunan negara seakan-akan adalah milik satu orang merupakan sang penguasa negara yang mereka junjung tinggi.Itulah yang disebut sebagai kediktatoran yg nyata. Sedangkan beban negara diserahkan kepada rakyat. Rudiantara bukan satu-satunya orang yang berpikir semacam itu. Klaim-klaim keberhasilan pembangunan oleh pemerintahan Jokowi, menunjukkan ada kecenderungan pengkultusan pribadi. 

Kemarahan Rudi kepada pegawai yang menyebar luas ke publik itu dapat dipastikan akan menggerus secara signifikan elektabilitas Jokowi di kalangan Aparatur Sipil Negara (ASN). Sikap itu juga akan berpengaruh besar terhadap mereka yang belum memutuskan pilihan. Mereka tidak suka dengan perilaku arogan seorang pejabat, dan menganggap dirinya sebagai negara.

Ada hal yang aneh, Pertanyaan yang keluar dari mulut sang mentri dengan mengungkit gaji siapa yang bayar. Maka itu akan menjadi boomerang  bagi diri dan jajarannya. Karena ketika pejabat negara dipilih untuk menjalankan fungsinya sebagai pelayan rakyat. Disitulah mereka berhak untuk mendapatkan hasil berupa gajih. Dan tentu yang menggaji mereka bukan dari pemerintah melainkan dari negara. Negara yang bersumber pendapatan meliputi pajak dari rakyat.Pemerintah hanya sebagai fasilitator dalam menjalankan tugasnya yakni  berkewajiban membayarkan upah dari kewajibannya sebagai pelayan masyarakat.

Oleh karena itu tak pantas bagi seorang pejabat negara mendiskreditkan bawahannya menanyai sesuatu disertai dengan nada tinggi dan disaksikan oleh banyak orang. Hal ini menjadi bukti bahwa rezim yang saat ini berkuasa benar-benar menjadikan alat negara untuk menjaga gengaman kekuasaan.Ketika ada yang berbeda pendapat dengan kebijakkan pemerintah langsung di interogasi, bahkan tak jarang yang langsung dilaporkan kepada pihak berwenang agar diproses.

Dari hasil analisa kasus yang terjadi pada Rudiantara dengan pertanyaan sekaligus pernyataan yang membuktikan bahwa  cara pikir sekuler yang sudah parah di kalangan pejabat negara bahkan umat. Cara pikir inilah yang menghalangi umat untuk tunduk pada syariat Allah SWTsehingga terjerumus pada kehidupan yang  rusak jauh dari keberkahan.

Penting untuk  mengembalikan pemahaman yang sahih tentang hidup, dan bagaimana  kehidupan ini harus dijalani. Bahwa manusia wajib menjadikan Allah SWT sebagai Pengatur dengan menjadikan akidah islamsebagai landasan kehidupan dan aturannya sebagai way of life. Saatnya umat kembali kepada islam, karena hanya sistem islam yang akan mengembalikan umat pada kemuliaan dan mewujudkan rahmat bagi seluruh alam. Namun islam secara kaffah tidak bisa diterapkan kecuali dengan tegaknya Khilafah Rasyidah.

Wallahu’alam Bi Shawwab.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak