Oleh : Nurul Rachmadhani
Sempat viral. Gerakan #uninstallbukalapak berbuntut panjang. Setelah gerakan tersebut muncul usai cuitan CEO Bukalapak, terkait dana riset dan pengembangan Indonesia yang kecil dibanding negara lain, lahir gerakan #uninstallJokowi. Bahkan gerakan #uninstallJokowi itu menjadi trending (CNN Indonesia.com).
Kini, warganet kembali menunjukkan sikapnya terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) lewat media sosial dengan menggaungkan tanda pagar (tagar) #UninstallJokowi dan #ShutDownJokowi.
Tagar #UninstallJokowi pun menjadi tren paling ramai dibicarakan di Indonesia bahkan dunia, sejak pagi Jumat (15/02/2019).
Hastag #UninstallJokowi hingga Jumat malam menjadi trending nomor dua. Bahkan, sejumlah warganet yang menyerukan #UnistallJokowi ini malah mengajak masyarakat untuk tidak memilih Presiden Joko Widodo di Pilpres 2019 tanggal 17 April mendatang (Serambinews.com).
Sebenarnya rakyat sudah semakin menyadari, bahwa kepemimpinan saat ini tidak bisa diharapkan lagi. Banyaknya janji yang tidak terealisasi yang menyebabkan masyarakat semakin terdzolimi. Buah dari demokrasi.
Tak hanya itu, masyarakat sudah lelah dengan banyaknya kebohongan yang dibuat hanya untuk mendapatkan suara terbanyak demi mendapatkan kembali kursi kekuasaan. Rakyat inginkan perubahan. Perubahan yang membawa kesejahteraan, membutuhkan pemimpin negeri yang dapat memberikan kemuliaan bagi seluruh rakyatnya.
Namun sayangnya, saat ini masyarakat masih menganggap bahwa kepemimpinan yang tidak memihak rakyat karena kesalahan dari individunya saja, padahal kepemimpinan yang rusak terjadi karena demokrasi kapitalis yang menguasai negeri.
Karena dari demokrasi lah lahirnya kepemimpinan yang tidak pro rakyat. Hingga akhirnya masyarakat jengah. Kepemimpinan dalam demokrasi juga memunculkan banyak kemudharatan bagi umat, karena sistem ini telah memisahkan agama dari kehidupan, tidak berlandaskan iman dan jauh dari syariat.
Oleh karena itu, sudah seharusnya umat menyadari pentingnya menegakkan dan sudah merupakan sebuah kewajiban untuk mewujudkan kepemimpinan dalam sistem Islam yang tegak di atas landasan iman dan siap menjalankan hukum-hukum Allah SWT. Karena sejatinya hukum Allah saja yang akan menjamin kemuliaan dan kesejahteraan seluruh umat manusia.
Wallahu’alam bishowab.