Oleh: Elis Ummu Izma
Mendekati Hari Valentine pada kamis (14/2/2019), sebagian besar sudut kota dibanjiri oleh permen yang berbentuk hati, cokelat, dan boneka.
Di Amerika Serikat, rak-rak akan dipenuhi dengan boneka beruang, dan kotak cokelat adalah salah satu jenis tradisi khas Valentine. Tapi, tidak semua negara berubah menjadi sebuah kartu ucapan dan permen yang berbentuk hati untuk menyatakan cinta.
Beberapa di antaranya ada yang menggunakan sendok kayu sebagai pengganti bunga, ada juga yang merayakannya dengan suasana berkabung karena tidak mempunyai pasangan dengan memakan mie hitam.
Berikut beberapa tradisi merayakan Valentine dari beberapa negara di dunia :
1. Denmark
Meskipun Hari Valentine ditetapkan sebagai hari libur di Denmark sejak awal 1990-an. Menurut Kementerian Luar Negeri Denmark, negara ini telah memeluk 14 Februari sebagai twist Denmark. Mereka melakukan pertukaran bunga dengan menggunakan bunga putih yang disebut snowdrops.
Tradisi populer lainnya di Denmark adalah pertukaran "Kartu kekasih". Merupakan kartu yang transparan dan dapat menunjukkan gambar dari si pemberi kartu. Para pria juga akan memberikan kepada perempuan yang dicintainya sebuah Gaekkebrev, sebuah surat yang berisi lelucon yang berisi puisi lucu atau sajak yang ditulis secara rumit di atas kertas yang dipotong-potong dan ditandai dengan titik-titik anonim.
Jika seorang wanita yang menerima dapat dengan benar menebak siapa pengirimnya, dia akan mendapatkan telur paskah pada akhir tahun itu.
2. Korea Selatan
Hari Valentine di tetapkan hari libur populer untuk pasangan muda di Korea Selatan, dan beragam cara untuk merayakan hari libur ini setiap bulan dari Februari hingga April.
Pemberian hadiah dimulai pada 14 Februari, saat itu merupakan waktu untuk para perempuan untuk merayu laki-laki mereka dengan memberikan cokelat, permen, dan bunga.
Kemudian pada tanggal 14 Maret, dikenal sebagai White Day, saatnya membalas pemberian cokelat dan hadiah lainnya.
Bagi mereka yang tidak memiliki pasangan untuk merayakan valentin atau white day, terdapat hari libur ketiga yakni Black day. Pada tanggal 14 April, sudah menjadi tradisi untuk mereka yang lajang untuk berkabung karena status lajangnya dengan memakan satu mangkuk Jajangmyeon, atau mie hitam.
3. Wales
Kita tidak akan menemukan perayaan Valentine di Wales, namun orang-orang di Wales merayakan Saint Dwynwen, seorang santo pelindung cinta, pada tanggal 25 Januari.
Satu hadiah tradisional di Wales adalah sendok cinta. Pada awal abad ke-17, Pria Wales mengukir sendok kayu dengan ukiran yang rumit sebagai tanda kasih sayang untuk wanita yang mereka cintai.
Pola dan simbol yang diukir di sendok cinta ini masing-masing memiliki arti yang berbeda. Sebagai contoh misalnya, sepatu kuda, ukiran ini mewakili keberuntungan, sedangkan roda dilambangkan sebagai dukungan dan kunci melambangkan untuk hati manusia.
Hingga saat ini, sendok cinta ini juga ditukar dalam perayaan seperti pernikahan, ulang tahun, dan kelahiran.
4. China
Sesuai dengan Hari Valentine di China Qixi, atau Malam Festival Ketujuh, yang jatuh pada hari ketujuh dari bulan lunar ketujuh setiap tahun. Menurut cerita China, Zhinu, seorang putri raja surgawi, dan Niulang, seorang gembala sapi miskin, jatuh cinta, menikah dan mempunyai anak kembar.
Ketika ayah Zhinu ini belajar dari pernikahan mereka, dia mengirim ratunya untuk membawa Zhinu kembali ke bintang. Setelah mendengar teriakan Niulang dan anak-anak, raja memperbolehkan Zhinu dan Niulang untuk bertemu sekali setahun pada saat Qixi.
Selama Qixi, wanita muda mempersiapkan persembahan melon dan buah-buahan lain untuk Zhinu dengan harapan menemukan suami yang baik.
Para pasangan juga berdoa ke kuil untuk kebahagiaan dan kesejahteraan. Pada malam hari, orang melihat ke langit untuk menyaksikan bintang-bintang Vega dan Altair (Zhinu dan Niulang, masing-masing) datang dekat selama reuni tahunan pasangan berbeda latar belakang ini.
5. Inggris
Pada malam Hari Valentine, para wanita di Inggris akan menempatkan lima lembar daun salam di bantal mereka agar dapat memimpikan suami masa depan mereka.
Atau, mereka akan membasahi daun salam mereka dengan air mawar dan menempatkannya di bantal mereka.
Di Norfolk, Jack Valentine yang bertindak sebagai Santa untuk hari valentine akan datang dan membagikan permen dan hadiah kecil kepada anak-anak.
Valentine day menjadikan orang-orang bebas menunjukan kasih sayangnya bahkan melakukan seks bebas atas dasar kasih sayang.
Bagaimana dengan Indonesia, sebagai negeri yang mayoritas muslim?. Hari Valentine di Indonesia dirayakan sebagai hari cinta setiap tahunnya. Di identikan hari yang dianggap spesial bagi orang yang tengah jatuh cinta, kasmaran. Hari Valentine setiap tahunnya diwarnai dengan pemberian cokelat, permen, bunga dan hadiah berbentuk hati.
Di minggu sebelum hari Valentin, mereka merayakan hari-hari dengan simbol tertentu. Pada tanggal 7 februari mereka menyebutnya hari "Rose Day" setiap orang memberikan mawar sebagai simbol cinta, dan mawar kuning diberikan kepada yang dianggap teman biasa.
Di hari "Propose" digunakan untuk saling memberi tahu rasa sukanya. Ketika hari ketiga dalam seminggu menjelang festival cinta didedikasikan untuk cokelat sebagai hadiah. Boneka beruang di pakai simbol menggemaskan hadiah di tanggal 10 februari. Tak kalah mirisnya, pada tanggal 11,12 dan 13. Anggapan mereka sebagai moment membuat janji, pelukan dan Kiss Day, yang puncaknya pada tanggal 14 februari mereka bebas melakukan free seks.
Valentine Day disebut "Hari Kasih Sayang" disimbolkan dengan kata Love. Padahal kalo kita mau jeli, kata kasih sayang dalam bahasa Inggris bukan Love tetapi "Afftection." Tapi mengapa di negeri-negeri muslim terbesar seperti Indonesia menggunakan istilah Hari Kasih Sayang. Ini menyesatkan.
Menurut Hj. Irena Handono makna love sesungguhnya adalah sebagaimana sejarah pada masa masyarakat berhala, yaitu sebuah ritual seks. Sebagai upacara keagamaan Romawi kuno yang penuh dengan kesyirikan. Upacara Romawi Kuno tersebut akhirnya dirubah menjadi hari perayaan gereja dengan nama Saint Valentine's Day atas inisiatif Paus Gelasius 1.
Pada perkembangannya di zaman modern saat ini, perayaan valentine days memang tidak memperingati kasih sayang tapi memperingati love atau cinta dalam arti seks atau dengan bahasa lain valentine day adalah Hari Seks Bebas.
Oleh sebab itu, seorang muslim tidak diperbolehkan mengikuti atau merayakan valentine day karna pasti identik dengan pergaulan bebas muda-mudi, mulai dari pesta, kencan, bertukar hadiah hingga melakukan praktek zina secara ilegal.
Wallahu'alam.[]