Oleh : Indriana
(Pemerhati remaja)
Gaes, tau nggak kota Jember terkenal dengan sebutan kota 1000 Pesantren dan kota Jember juga banyak dapat berbagai penghargaan seperti penghargaan Kabupaten Rumah Anak, Penghargaan Kabupaten terbaik sektor pelayanan publik dan Rumah Investasi. Wuuiiih... hebat kan gaes, yang pasti dan jelas bangga dunk sebagai warga Jember.
Seharusnya nich gaes, sebutan kota 1000 pesantren seharusnya mengakibatkan tingkat religiusitas masyarakat jember juga tinggi. Dan prestasi demi prestasi yang diraih seharusnya juga memacu semangat masyarakat untuk berusaha lebih baik lagi. Namun sebutan 1000 Pesantren dan prestasi yang di raih seakan tercoreng dengan tingginya tingkat peredaran narkoba di Jember. AKBP KUSWORO WIBOWO mengatakan dalam operasi tumpas narkoba semeru 2019 yang di gelar selama 12 hari polisi berhasil mengamankan 52 tersangkan penyalahgunaan narkoba dan okerba ( obat keras berbahaya). Polisi berhasil menyita 16.258 okerba, 2.11 gram sabu, 2.5 gram ganja, dan uang hasil penjualan semalam Rp 5.2 juta. Faktualnews.com (senin 11/2/2019)
Waawww... angka yang sangat fantastis ya gaes, omong-omong nich gaes kenapa hal itu sampai terjadi? Apa penyebabnya sampai-sampai si narkoba ujuk gigi dan menang?. Kalau kita lihat faktanya meski sekarang pemerintah lagi gencar-gencarnya memerangi narkoba tapi tetap saja si narkoba menang dan tetap sukses unjuk gigi. Bagaimana tidak, Lha wong ternyata nich si narkoba punya jaringan yang amat sangat rapi dan terikat sama sindikat pengedar narkoba Internasional, buktinya banyak orang asing dengan beragam warna kulit yang tertangkap basah kuyup ngedarin obat haram itu ke Indonesia. Mereka dengan gampangnya keluar masuk Indonesia. Semua itu akibat dari hukum yang ada tidak bisa membuat jera dan hukumanya juga tidak berat. Sehingga banyak sekali para pengedar, bandar bahkan sekelas sindikat Internasional lalu lalang berlenggak lenggok keluar masuk Indonesia. Bahkan hukum saat ini juga bisa dibeli hanya karena yang menjadi pengedar / bandar anak seorang pengusaha yang berduit sehingga bisa merubah status hukumnya. Dengan adanya hukum yang seperti ini maka si narkoba akan selalu menang dan tetap sukses unjuk gigi.
Apalagi nich gaes ditambah anggota sindikat dan para produsennya yang ada dalam benaknya hanya materi-materi, itu artinya mereka hanya memikirkan keuntungan yang segede-gedenya. Mereka tidak peduli alias cuek bebek sama jutaan orang yang menderita akibat barang haram ini dan berapa banyak yang mati karena mesin bisnisnya. Tentu saja dari akibat semua itu bikin rusak pandangan hidup generasi seperti rendahnya akhlak mereka, lemahnya fisik, mental maupun Intelektual mereka. Mau jadi apa nantinya 10 / 20 tahun lagi nasib bangsa ini??? Lha wong generasinya saja seperti itu.
Yang jelas nich gaes, hal ini tidak bisa kita biarkan begitu saja, kita harus bin kudu berjuang mati-matian sampai titik darah penghabisan buat memberantas kejahatan ini hingga sampai tuntas.. tas.. tas. Dan hanya Islamlah yang bisa memberantas secara tuntas masalah narkoba ini. Gaes di dalam Islam untuk memberantas masalah si narkoba ini ada 3 faktor utama yang menjadi perhatian kita yaitu :
PERTAMA : Kita kudu bin harus mengusahakan lahirnya generasi-generasi anti narkoba yakni generasi dengan pemikiran Islam dan berkepribadian Islam yang terikat padanya keimanan, pemikiran, perasaan yang Islami hingga mampu memiliki standar aktivitas dan pemikiran yang tetap yakni halal dan haram. Ini berarti kamu-kamu kudu bin harus bisa tampil sebagai individu yang memiliki ketaqwaan yang tinggi yang senantiasa terikat dengan hukum syariat. Dengan begitu maka tidak akan ada lagi generasi yang tampil sebagai individu yang bisanya cuma membebek...kweeek...kweeek.
KEDUA : Dalam kehidupan sosial masyarakat adalah ibarat dinding yang turut menjaga individu-individu di dalamnya agar tidak terjebak dalam jurang kemaslahatan sehingga pengawasan dalam masyarakat berbentuk aktivitas amar ma'ruf nahi munkar teruslah ditegakkan. Jadi kamu-kamu jangan pada cuek bebek bin EGP (emang gue pikirin) Mentang-mentang hanya karena kamu tidak ikutan pakai / hanya karena keluarga kamu tidak ada yang jadi korban terus dengan seenaknya saja kamu tutup mata?? Tutup telinga?? Bahkan tutup mata hati terhadap kemaksiatan yang ada.
KETIGA : Sebagai sebuah Institusi formal yang mempunyai kekuasaan maka negara haruslah menindak tegas semua pelanggaran yang terjadi di tengah-tengah masyarakat dengan memberikan sanksi yang setimpal dan berat. Dalam kasus ini negara harus bin kudu membongkar semua jaringan dan sindikat narkoba tanpa melihat siapa dalangnya, mengancam pengguna, pengedar dan bandar dengan hukuman yang sangat berat. Negara harus membersihkan sumber-sumber kemaksiatan hingga ke akar-akarnya dan menetapkan hukum peradilan Islam dalam menyelesaikan tindak kriminal.
So... Nggak cuma butuh generasi muda muslim anti narkoba doank tp juga masyarakat yang melakukan amar ma'ruf nahi munkar dan kudu ada negara yang melaksanakan seluruh aturan Islam kaffah dan memberi sanksi buat para pelanggarnya. Kalau ini terwujud In syaa Allah... Si Narkoba wes ewes-ewes bablas semua alias tidak akan berani unjuk gigi lagi.
Wallahua'lam bishshowab