Oleh: SW. Retnani, S.Pd. (Praktisi Pendidikan)
Sekolah adalah lembaga pendidikan yang menempatkan guru sebagai pendidik, pengajar dan pembimbing para peserta didik atau siswa. Sehingga menjadikan siswa memiliki kepribadian dan tingkah laku yang baik serta mampu memecahkan berbagai problematika kehidupan.
Di sekolah siswa memperoleh pengetahuan, kemampuan akademik serta mampu mengembangkan ketrampilan sehingga dapat mewujudkan cita- citanya. Begitu pentingnya keberadaan sekolah bagi individu, masyarakat dan bangsa. Selayaknyalah kita semua saling menjaga dan memperhatikan peran sekolah sehingga mampu menyalurkan seluruh fungsi yang terikat di dalamnya.
Namun sayangnya, masih saja ada pihak - pihak yang tidak bertanggung jawab merusak tatanan sekolah, seperti pungutan liar (pungli) yang kerap terjadi di lingkungan sekolah.
Seperti dilansir dari m.detik.com bahwa Tim Satgas Saber Pungli Jawa Barat mengamankan kepala sekolah SMP Negeri 2 Bandung. Kepsek itu diduga melakukan pungutan liar (pungli) kepada orangtua murid untuk membangun taman di sekolah.
Kepsek tersebut diamankan bersama dengan dua orang staf tata usaha SMPN 2 Bandung pada Senin (18/2) kemarin. Mereka diamankan setelah tim Satgas Saber Pungli menerima laporan dari masyarakat.
Jadi kepala sekolah dan dua staf TU meminta sumbangan kaitan pembuatan taman SMPN 2 Bandung, kata Kepala Satgas Saber Pungli Jabar AKBP Basman saat dikonfirmasi detikcom pada Selasa (19/2/2019).
Basman menjelaskan proses pembuatan taman tersebut diinisiasi oleh pihak sekolah. Dalam pelaksanaannya, oknum Kepsek tersebut justru meminta uang kepada orang tua murid.
Dia tak menjelaskan rinci soal teknis permintaan duit tersebut. Namun dia menyebut ada uang Rp 500 ribu yang diamankan diduga berasal dari salah satu orang tua murid.
Diminta dari orang tua murid, ada 7 orang tua murid yang dimintai, kata Basman.
Perbuatan Kepsek tersebut dianggap melanggar peraturan di dunia pendidikan. Menurut Basman hal tersebut tertuang dalam Peraturan Menteri Pendidikan (Permendikbud) tahun 2011.
Menurut beliau, SD atau SMP tidak boleh ada pungutan apapun ke murid, orang tua murid atau wali murid. Itu tertuang larangan pungutan siswa usia sekolah wajib belajar.
Pihaknya telah melimpahkan kasus ini ke Inspektorat Pendidikan Kota Bandung. Pihaknya juga telah berkoordinasi dengan unit pemberantasan pungli Kota Bandung.
SMPN 2 Bandung sendiri diketahui merupakan salah satu sekolah favorit. Bahkan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil pernah mengecap pendidikan di sekolah tersebut.
Pungutan liar yang terjadi di sekolah, terutama sekolah favorit seperti SMPN 2 Bandung ini memang sangat memprihatinkan. Berita kejahatan pungli inipun menyebar luas, hingga viral dikalangan warganet dan diberitakan berkali- kali di portal media.
Petaka pungli di sekolah merupakan tamparan keras bagi dunia pendidikan. Sebab, dari tahun ke tahun biaya pendidikan terus meroket, super mahal. Bahkan sebagian rakyat Indonesia tak mampu menikmati keindahan sekolah yang berkualitas.
Inilah bukti sekolah bukan lagi menjadi tempat mendidik, tapi berubah fungsi menjadi tempat berkembangnya upaya komersialisasi.
Semua ini akibat dunia pendidikan dicengkram sistem kapitalisme. Biaya pendidikan selangit, ujian banyak dibumbui dengan kecurangan. Mereka kesampingkan akhlak, adab dan etika kependidikan. Dampak negatif sistem kapitalisme lainnya yaitu, maraknya pungli, kelulusan penuh dengan hura- hura, corat- coret baju seragam sambil konvpi dijalanan, membuat kegaduhan lalu lintas sedangkan bagi siswa yang tidak lulus, mereka akan shock berat, stress tingkat tinggi dan bahkan sampai mengambil jalan pintas alias bunuh diri. Padahal, Alloh swt mengharamkan perbuatan ini dan termasuk kedalam golongan dosa besar. Allah SWT berfirman:
يٰۤـاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا تَأْكُلُوْۤا اَمْوَالَـكُمْ بَيْنَكُمْ بِالْبَاطِلِ اِلَّاۤ اَنْ تَكُوْنَ تِجَارَةً عَنْ تَرَاضٍ مِّنْكُمْ ۗ وَلَا تَقْتُلُوْۤا اَنْـفُسَكُمْ ۗ اِنَّ اللّٰهَ كَانَ بِكُمْ رَحِيْمًا
yaaa ayyuhallaziina aamanuu laa ta`kuluuu amwaalakum bainakum bil-baathili illaaa an takuuna tijaarotan 'an taroodhim mingkum, wa laa taqtuluuu anfusakum, innalloha kaana bikum rohiimaa
"Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil (tidak benar), kecuali dalam perdagangan yang berlaku atas dasar suka sama suka di antara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu. Sungguh, Allah Maha Penyayang kepadamu."
(QS. An-Nisa' 4: Ayat 29).
Selain itu, dzalimnya sistem kapitalisme menggiring biaya pendidikan mahal. Namun sayangnya tak menjamin lahirnya pribadi yang cerdas, mumpuni dibidang saint dan teknologi. Apalagi sikap beradab dan bertaqwa kepada Sang Maha Pencipta.
Rusaknya sistem kapitalisme telah merubah dunia pendidikan kini kacau dan buruk. Kurikulum tidak jelas, tidak berfungsinya guru sebagaimana mestinya, siswa yang berpacaran dilingkungan sekolah seakan hal biasa, tawuran pelajar, adab sopan santun sudah terkikis, minimnya dukungan dan perhatian keluarga dll.
Bahkan pungli terjadi dimana-mana dan telah mengakar di dunia pendidikan hingga membuat siswa dan seluruh elemen masyarakat resah.
Sistem kapitalisme yang rusak dan merusak telah menyuburkan pungli dan sangat sulit untuk diberantas. Semua ini disebabkan terbentuknya sikap pribadi materialistik dalam pencapaian hidup, hedonistik dalam budaya masyarakat, individualistik dalam lingkungan sosial.
Serangan pungli dan seluruh kerusakan akibat sistem kapitalisme, hanya bisa diselesaikan dengan perubahan hakiki. Yaitu menggantinya dengan sistem Islam. Karena Islam berasal dari Sang Maha Pencipta manusia, alam semesta dan kehidupan. Sehingga aturan dan hukum yang diterapkannya akan sesuai dengan fitrah manusia.
Dengan sistem Islam akan menciptakan atmosfer pendidikan bagi seluruh lapisan manusia, tidak seperti sistem kapitalisme yang hanya menciptakan pendidikan berkualitas khusus kalangan menengah keatas. Islam menjadikan pendidikan sebagai mercusuar peradaban yang memancarkan kemaslahatan bagi kehidupan serta memandang pendidikan sebagai hak dasar seluruh warga negara tanpa terkecuali. Pentingnya pendidikan dan pengetahuan dapat kita lihat dalam kitab suci Al Qur'an.
Allah SWT berfirman:
يٰۤاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْۤا اِذَا قِيْلَ لَـكُمْ تَفَسَّحُوْا فِى الْمَجٰلِسِ فَافْسَحُوْا يَفْسَحِ اللّٰهُ لَـكُمْ ۚ وَاِذَا قِيْلَ انْشُزُوْا فَانْشُزُوْا يَرْفَعِ اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مِنْكُمْ ۙ وَالَّذِيْنَ اُوْتُوا الْعِلْمَ دَرَجٰتٍ ۗ وَاللّٰهُ بِمَا تَعْمَلُوْنَ خَبِيْرٌ
yaaa ayyuhallaziina aamanuuu izaa qiila lakum tafassahuu fil-majaalisi fafsahuu yafsahillaahu lakum, wa izaa qiilansyuzuu fansyuzuu yarfa'illaahullaziina aamanuu mingkum wallaziina uutul-'ilma darojaat, wallohu bimaa ta'maluuna khobiir
"Wahai orang-orang yang beriman! Apabila dikatakan kepadamu, Berilah kelapangan di dalam majelis-majelis, maka lapangkanlah, niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan, Berdirilah kamu, maka berdirilah, niscaya Allah akan mengangkat (derajat) orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui terhadap apa yang kamu kerjakan."
(QS. Al-Mujadilah 58: Ayat 11)
Demikianlah Khilafah akan mencegah adanya pungli dengan cara memenuhi kuantitas dan kualitas secara merata di setiap wilayah, membebaskan para pencari ilmu dari biaya pendidikan. Tentu negara lah yang akan menanggungnya. Hal ini sangat membantu kalangan bawah sehingga kemuliaan ilmu dapat dirasakan oleh semua masyarakat tanpa terhalang kesulitan dana. Maka tak heran, banyak muncul nama- nama ilmuan Muslim disaat Islam memimpin dunia selama 13 abad. Para ilmuan Muslim inipun terkenal hingga sekarang.
Saatnya kita berani melakukan Perubahan Hakiki. Campakkan sistem kapitalisme, kita kembali pada sistem Islam. Bersama Daulah Khilafah Rasyidah 'ala Minhajj an-Nubuwwah kita pasti bisa. Demi masa depan generasi dan bangsa yang lebih baik. Allah SWT berfirman:
كِتٰبٌ اَنْزَلْنٰهُ اِلَيْكَ مُبٰرَكٌ لِّيَدَّبَّرُوْۤا اٰيٰتِهٖ وَلِيَتَذَكَّرَ اُولُوا الْاَلْبَابِ
kitaabun anzalnaahu ilaika mubaarokul liyaddabbaruuu aayaatihii wa liyatazakkaro ulul-albaab
"Kitab (Al-Qur'an) yang Kami turunkan kepadamu penuh berkah agar mereka menghayati ayat-ayatnya dan agar orang-orang yang berakal sehat mendapat pelajaran."
(QS. Sad 38: Ayat 29)
Wallohu a'lam bish showab.