Potret Kehidupan Di Zaman Sekuler


Oleh: Susi herawati (Ibu Rumah Tangga)


Dunia ini sarat dengan perhiasan, keindahan, nafsu, syahwat, senda gurau, berlomba dalam kekayaan dan kekuasaan. Kehidupan ini hanya sementara karena itu lakukan untuk bisa bertahan hidup dan jalanilah sesuai kehendak Allah. Hidup ini tidak perlu berputus asa karena hidup akan selalu memiliki titik terang ke arah proses yang lebih baik, dan hidup adalah ujian.


Kementrian komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) menyebut pernyataan Menkominfo Rudiantara soal "yang gaji kamu siapa" lebih berkaitan dengan posisi Aparatur Sipil Negara (ASN) yang digaji  oleh Negara seharusnya netral dan tidak mengaitkan segala  hal dengan  pilpres 2019. "Atas pernyataan yang menggaji pemerintah dan bukan keyakinan dalam hal ini bukan dimaksudkan untuk menunjuk pilihan ASN tersebut", tutur pelaksana tugas Kepala Biro Humas Kemenkominfo, Ferdinandus Setu, dalam keterangan tertulis. (cnnindonesia.com, 01/02/2019) 


Kasus #yanggajikamusiapa itu salah satu bentuk potret berfikir sekuler. Yang sudah  paru dikalangan pejabat Negara bahkan umat. Cara ini menghalangi umat untuk tunduk pada syariat Allah SWT  sehingga terjerumus pada kehidupan yang jauh dari keberkahan.


Allah telah memberikan kemampuan kepada manusia  untuk memilih kebaikan atau keburukan untuk mengimbangi  kekurangan manusia. Allah telah  menyertai pengontrolan berupa akal yang mengingatkan  manusia pada syariat Islam. Kehidupan ini sebagai ujian  cobaan yang harus dilalui manusia untuk mencapai kehidupan akhirat kelak. Manusia kelak akan dihisab apakah kenikmatan atau kebinasaan. 


Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an surat At-Taubah ayat 38, "Apakah kamu puas dengan kehidupan dunia sebagai ganti kehidupan di akhirat padahal kenikmatan hidup di dunia hanyalah sedikit"


Hidup ini adalah bagaimana cara kita memandang dan merenungi  untuk mendapatkan arti hidup yang sesungguhnya dan seutuhnya, janganlah menyerah pada hidup, tetaplah berusaha dan berdo'a karena Allah akan memberikan yang lebih baik dari yang kita minta. Manusia wajib menjadikan Allah sebagai pengatur dan menjadikan aqidah Islam sebagai landasan kehidupan dan aturan-Nya sebagai way of life.


Saatnya umat kembali kepada syari'at Islam karena hanya Islamlah yang akan menjadikan umat pada kemulian dan mewujudkan rahmat bagi seluruh alam.


Allaahu a'lam bi ash-shawab.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak