Oleh: Retianti Rurie
Ibu Rumah Tangga, Pegiat Dakwah
"Manfaatkanlah lima perkara sebelum lima perkara : masa mudamu sebelum masa tuamu, sehatmu sebelum sakitmu, keadaan kayamu sebelum miskinmu, waktu luangmu sebelum saat sibukmu dan saat hidupmu sebelum datang kematianmu..." (HR Al-Baihaqi)
Hadist tersebut mengingatkan kepada kita semua sebagai umat muslim untuk selalu menjaga masa muda dengan sebaik-baiknya. Karena Pemudalah yang akan menentukan masa depan umat, baik cerah atau suram nasib suatu bangsa di kemudian hari. Di masa Islam tegak, tercatat banyak pemuda yang harum namanya karena memuliakan Islam. Dari generasi Sahabat Rasul SAW hingga Sultan Muhammad Al-Fatih yang menaklukkan Konstantinopel yang menjadi gerbang tersebarnya Islam ke Eropa. Kejayaan Islam banyak digerakkan oleh barisan kaum muda. Pemuda di didik dan di bina sejak dini agar muncul generasi penerus umat, jika menyia-nyiakan pembinaan tersebut sama artinya dengan merencanakan kehancuran suatu bangsa.
Kenyataannya saat ini kondisi para remaja dan pemuda banyak yang terpapar krisis moral, su'ul adab dan senang melakukan kekerasan yang merupakan salah satu penyakit ahlak yang kini telah menjangkiti remaja di tanah air. Di Indonesia sendiri kekerasan sesama remaja terjadi diperkirakan mencapai 50%, di antaranya : kekerasan geng motor, tawuran dan saling bully. Kekerasan juga terjadi kepada orang tua bahkan guru yang akhir-akhir ini marak terjadi yang dilakukan para remaja hingga memakan korban jiwa. Selain kekerasan, remaja kita juga rawan terjerat seks bebas, apalagi saat ini sedang marak perayaan Valentines Day yang menjerumuskan remaja kepada kemaksiatan yang berdampak pada meningkatnya kehamilan yang tidak diinginkan dan meningkatnya jumlah aborsi. Semua terjadi akibat rezim yang gagal dalam pendidikan para remaja dan pemuda saat ini.
Di dalam mendidik remaja banyak pihak yang harus terlibat. Pertama : orang tua, adalah pihak pertama dan paling utama dalam pendidikan anak. Faktanya, hari ini banyak orang tua abai dalam menanamkan keimanan dan adab-adab Islam kepada anak-anak , terkait soal halal-haram, keterikatan dengan hukum syara.
Kedua : negara wajib menyelenggarakan pendidikan berbasis agama (Islam) bukan seperti saat ini, sistem pendidikan cenderung sekuler. Islam di pisahkan dari dunia pendidikan.
Ketiga : aturan sosial dan hukum yang berlaku banyak mengabaikan perlindungan pada moral remaja, tidak ada pencegahan dan sanksi bagi remaja yang melakukan hubungan seks bebas atau melakukan aborsi. Remaja pelaku kekerasan juga kerap lolos dari jerat hukum karena di anggap masih di bawah umur, karena itu mereka hanya dikenakan pembinaan sekalipun melakukan tindak kejahatan pembunuhan. Bila kejadian ini terus terjadi bagaimana remaja muslim di tanah air bisa menjadi generasi terbaik?
Sudah saatnya para remaja dan pemuda muslim sadar bahwa di pundak merekalah kelak akan di letakkan amanah memimpin umat dan membangun negeri. Janganlah masa muda disia-siakan dengan melakukan hal-hal yang merugikan. Masa muda hanya sekali dan waktu tak bisa diputar kembali. Manfaatkanlah masa muda untuk melakukan hal-hal yang positif, bermanfaat dan berguna. Firman Allah SWT: " Sungguh Allah 'azza wa jalla benar-benar kagum terhadap pemuda yang tidak memiliki shabwah" ( HR Ahmad)
Yaitu mereka kaum muda yang meninggalkan hawa nafsu yang negatif dan berbuat baik dalam agama. Pemuda semacam inilah yang akan Allah SWT beri kedudukan istimewa kelak pada hari akhir. Sabda Rasul SAW : "Ada tujuh golongan manusia yang akan Allah naungi dalam naungan-Nya pada hari tidak ada naungan kecuali hanya naungan-Nya : ... Pemuda yang tumbuh dalam suasana ibadah ( ketaatan) kepada Tuhan-Nya."(HR Al-Bukhari)
Maka itu, yang harus dilakukan para pemuda adalah :
Pertama, hujamkan keimanan bahwa Islam adalah agama yang paripurna, mengatur urusan dunia dak akhirat, bukan sekedar spiritual. Tak ada agama serta sistem kehidupan yang terbaik kecuali hanya Islam.
Kedua, kaji Islam sebagai Ideologi, bukan sekedar ilmu pengetahuan. Mereka wajib terikat dengan syariah Islam. Dengan terikat pada syariah Islam, pemuda muslim akan menilai baik buruk berdasarkan ajaran Islam. Mulai dari pergaulan dengan lawan jenis, adab kepada orang tua dan guru sampai memilih pemimpin akan dilandasi dengan nilai-nilai Islam.
Ketiga, senantiasa memiliki sifat berpihak pada Islam, bukan netral, apalagi oportunis demi mencari keuntungan duniawi. Banyak remaja dan pemuda muslim hari ini yang hidup bak pucuk pohon di tiup angin. Ke mana angin bertiup ke sanalah mereka terbawa. Pemuda muslim harus memiliki keteguhan pada Islam hingga akhir hayat. Keempat, terlibat dalam dakwah Islam demi tegaknya syariah dan khilafah Islam. Sungguh kemuliaan Islam hanya bisa tampak bila umat, khususnya kaum muda, senantiasa berdakwah untuk menegakkan Islam. Al-Qur'an telah merekam keteguhan iman dan kesungguhan perjuangan para pemuda kahfi hingga mereka mendapat pertolongan dan perlindungan Allah SWT...
Wallahu a'lam bi. Ah-shawab