Oleh : Imas Nurhayati (Ibu Rumah Tangga)
Setidaknya dalam beberapa bulan kedepan, suasana perpolitikan di tanah air dipastikan makin dinamis. Bahkan suasananya bisa makin panas, terutama tentu karena faktor pilpres pada bulan april 2019 mendatang. Saat ini pilpres menjadi satu-satunya ajang bagi rakyat di negeri ini untuk memilih pemimpin terbaik mereka. Namun sayang, faktanya dari beberapa kali pilpres pemimpin yang terpilih tidak selalu yang terbaik, bahkan sering lebih buruk daripada para pemimpin sebelumnya.
GELORA.CO- Calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo 'blak-blakan’ telah bertindak tegas mengenai masalah kebakaran lahan di Indonesia. Menurut Jikowi, selama tiga tahun pemerintahannya, ia mengklaim sudah sangat tegas terhadap pelanggaran hukum yang melakukan pembakaran hutan.
‘’Kenapa dalam tiga tahun ini kita bisa mengatasi kebakaran hutan, kebakaran lahan gambut, salah satunya adalah penegakan hukum yang tegas bagi siapapun,’’ujar Jokowi di hotel Sultan, Jakarta [17/2]. Bahkan Jokowi mengungkapkan, sudah ada sebelas perusahaan yang diberikan sanksi dan denda, Sehingga saat ini niat perusahaan-perusahaan dalam membakar lahan sudah tidak ada lagi. Hal itu karena pemerintahannya sangat tegas.
Sampai saat ini ada sebelas perusahaan yang diberikan sanksi denda sebesar Rp 18,3 triliun. Kenapa semua takut kebakaran hutan, karena kita tegas. Penegakan hukum kita tegas pelangaran-pelangaran perusak lingkungan’’tegasnya’’.Sementara lembaga swadaya Masyarakat [LSM] Green peac indonesia dalam akun twitter resminya @GreanpeaceID Menyebut belum ada sebelas perusahan itu yang membayar ganti rugi ke negara.
‘’Jokowi sebut telah memenangkan gugatan perdata terhadap 11 perusahaan yang harus membayar ganti rugi akibat keruksakan lingkungan dan kebakaran lebih 17 triliun. Namun belum ada yang membayar ganti rugi pada negara sepeserpun’’ tulis Green peace Indonesia dalam akun resminya.
Inilah buah Demokrasi. Dalam Demokrasi, segala cara dihalalkan, tidak peduli hal itu benar atau bohong. Selama hal itu menghantarkan pada keuntungan, niscaya hal itu akan dilakukan. Berbeda dengan Islam, Rasulullah saw memperingatkan kita agar tidak membenarkan pemimpin pembohong dan membantu pemimpin zalim, Rasulullah saw. pun mengkawatirkan kita jika sampai dipimpin oleh para pemimpin yang sesat dan menyesatkan. Beliau bersabda "Sungguh yang paling aku khawatirkan atas kalian adalah para pemimpin yang sesat/menyesatkan." (HR. Ahmad dan ad-Darimi).
Semoga kita dijauhkan dari para pemimpin yang dicela sekaligus dikhawatirkan oleh Rasulullah saw. Agar hal demikian tidak terjadi maka marilah kita pilih pemimpin terbaik menurut kriteria Allah swt dan Rasul-Nya, tidak lain adalah pemimpin yang mau mampu dan berani menerapkan syariah-Nya dalam seluruh aspek kehidupan berbangsa dan bernegara. []
Wallahu’alam bi shawwab.