Oh Negeriku, Jangan Bangga Dikuasai Asing!

Oleh Ulfah Husniyah, S.Pd. (Praktisi Pendidikan)


Akhir-akhir ini kata unicorn mulai banyak diperbincangkan pasca disinggung oleh capres nomor urut 01 pada debat capres 17/02/19 lalu. Unicorn adalah sebutan bagi start up alias perusahaan rintisan yang bernilai di atas 1 miliar dollar AS atau setara Rp 14 triliun (kurs Rp 14.000 per dollar AS). Saat ini Indonesia adalah sebagai negara tempat tumbuh subur bagi perusahaan teknologi rintisan. Perkembangan unicorn di Indonesia tak lepas dari besarnya ekonomi digital. Indonesia diprediksi akan tumbuh empat kali lipat pada tahun 2025 yakni mencapai angka 100 miliar dollar AS. Proyeksi tersebut disampaikan Google dalam laporannya bersama Temasek di Jakarta, Selasa (27/11/2018). Di Asia Tenggara, ada 7 perusahaan unicorn, 4 di antaranya berada di Indonesia. Perusahaan tersebut adalah Go-Jek, Traveloka, Tokopedia, dan Bukalapak. Pemerintah Indonesia menargetkan tahun 2019 ini ada start up yang bisa menjadi unicorn kelima.0


Ekonom Unika Atma Jaya Agustinus Prasetyantoko bercerita, beberapa waktu lalu, dirinya bertemu dengan Dubes Singapura. Dalam pertemuan itu ada diskusi, mengapa unicorn-unicorn muncul dari Indonesia. "Salah satu yang muncul itu, satu itu karena di sini (Indonesia) tidak ada aturannya. Karena tidak ada aturannya orang jadi berkreasi semaksimal mungkin," ucap dia dalam FGD BTPN di Bali, pekan lalu. Selain itu sebut Prasetyantoko, munculnya unicorn tersebut karena adanya kesempatan yang besar di Indonesia. 


Munculnya unicorn ini ternyata membuat asing tergiur untuk berinvestasi di bidang ini. Contohnya, PT Tokopedia terakhir mendapat suntikan sebesar 1,1 miliar dollar AS atau sekitar Rp 14,7 triliun dari Alibaba Group pada Agustus 2017 silam. Sementara Traveloka, mendapatkan pendanaan dari perusahaan travel asal Amerika Serikat (AS) Expedia pada Juni 2017 senilai 350 juta dollar AS atau sekitar Rp 4,6 triliun. Adapun CEO Bukalapak Achmad Zaky menyebut Bukalapak telah memiliki valuasi lebih dari Rp 13,5 triliun.


Sangat disayangkan karena kini unicorn tidak lagi sepenuhnya dimiliki oleh Indonesia. Hal ini membuat cengkraman asing terhadap Indonesia semakin terbuka lebar. Mungkin tak jarang kita mendengar masyarakat yang menginginkan Indonesia maju, tetapi jika kita analisis hal itu tidak akan terwujud jika asing masih menguasai negeri ini, lama kelamaan seluruh negeri ini akan dimilik asing. Memang tak mudah melepas ikatan dengan asing karena sistem yang kita terapkan di negara ini sedikitnya harus dan pasti ada campur tangan asing, karena dari mulai jaman kemerdekaan dulu, walaupun asing sudah berhenti menjajah Indonesia secara fisik, tetapi berubah menjadi menjajah secara Ekonomi sampai saat ini. Maka tugas kita sekarang adalah mencari sistem yang akan memutus rantai penguasaan asing terhadap Indonesia, yaitu sistem Islam yang terbukti telah mensejahterakan rakyatnya selama kurang lebih 1300 tahun lamanya.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak