Mengeliminasi Pemimpin Yang Gemar Ingkar Janji

Oleh: Sumiati 

(Praktisi Pendidikan dan Member Akademi Menulis Kreatif )


Minggu 17 Februari 2019, 23:36 WIB.

Debat Pilpres 2019

Jokowi  mengatakan ada Karhutla 3 Tahun terakhir.

Jakarta - Capres nomor urut 01 Joko Widodo (Jokowi) menyebut tak ada lagi kebakaran hutan dan lahan dalam 3 tahun terakhir. Rupanya ada data berbeda menurut BNPB.


"Kebakaran lahan gambut tidak terjadi lagi dan ini sudah bisa kita atasi. Dalam tiga tahun ini tidak terjadi kebakaran lahan, hutan, kebakaran lahan gambut dan itu adalah kerja keras kita semuanya," kata Jokowi di panggung debat kedua, di Hotel The Sultan, Senayan, Jakarta, Minggu (17/2/2019).

Lebih lanjut Jokowi menyatakan penyebab tak ada kebakaran hutan dan lahan karena penegakkan hukum yang tegas. Dia juga menyebut ada 11 perusahaan yang telah diberi sanksi.

"11 Perusahaan yang diberikan sanksi denda sebesar Rp 18,3 triliun takut urusan dengan yang namanya kebakaran hutan," ujar Jokowi.

BNPB atau Badan Nasional Penanggulangan Bencana merekapitulasi bencana alam, termasuk kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Bahkan di tahun 2019 ini tercatat sudah terjadi beberapa kali karhutla.

Begini data karhutla di Indonesia menurut data BNPB:

- Tahun 2019 (hingga Februari): 5 kali kejadian karhutla, 1 orang hilang/meninggal dunia 

- Tahun 2018: 370 kali kejadian karhutla, 4 orang hilang/meninggal dunia

- Tahun 2017: 96 kali kejadian karhutla, tak ada korban jiwa/hilang

- Tahun 2016: 178 kali kejadian karhutla, 2 orang hilang/meninggal dunia.

Debat Capres 2019 Kedua

Bicara soal Politisasi Agama, HNW Singgung Janji yang Tak Ditepati

JK Sebut Lahan Prabowo Sesuai UU, BPN: Senjata Makan Tuan Buat Jokowi

Akun PDIP Cilacap Minta Maaf Soal Typo 'JokowiNyataKeranya'

Bela Dahnil soal Jalan 'Simsalabim', Fadli Zon: Data 191 Ribu Km Ngawur

Wiranto soal Ledakan Petasan di Parkit Senayan: Jangan Berspekulasi

Wiranto: Jokowi Ungkap Lahan karena Prabowo Bilang Bumi Dikuasai Negara

HNW Soal Jokowi Bangun Jalan 191 Ribu km.


Kebohongan demi kebohongan yang dilakukan pemerintah semakin jelas. Alih-alih kebohongan itu untuk menarik simpatik rakyat, tetapi yang terjadi rakyat semakin sadar kalau selama ini hanya bohong dan bohong yang dilakukan penguasa demi mendulang suara. Tanpa malu ataupun ragu, rupanya begitu lihai merangkai kata untuk menipu. Bisa saja sekejap rakyat Indonesia yang lugu percaya,  namun data tidak bisa disembunyikan dari penilaian dan penglihatan rakyat. Justru apa yang dilakukan pemerintah membuat rakyat semakin tidak percaya terhadap janji-janji manis selama ini.

Dan rakyatpun begitu menyadari, bahwa pemerintah telah gagal menjadi pelindung rakyat. Telah nyata tidak berpihak pada rakyat dan lebih senang menjadi antek asing dan aseng.


Ada beberapa dalil tentang bohong yang dapat dijadikan sebagai panutan supaya terhindar dari perbuatan ini karena tidak disukai Allah. Hal ini tertuang dalam surat Al Israa’ yang berikut ini:


وَلا تَقْفُ مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ إِنَّ السَّمْعَ وَالْبَصَرَ وَالْفُؤَادَ كُلُّ أُولَئِكَ كَانَ عَنْهُ مَسْئُولا


“Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya.” (Al Israa’: 36)


Imam asy-Syinqithi berkata:


“Allah melarang dalam ayat yang mulia ini agar manusia tidak mengikuti apa yang dia tidak mempunyai pengetahuan di dalamnya. Termasuk di dalam hal ini adalah perkataan orang yang berkata: ‘Saya telah melihat’, padahal dia belum melihatnya. ‘Saya telah mendengar’, padahal dia belum mendengarnya. ‘Aku tahu’, padahal dia tidak mengetahuinya. Demikian pula orang yang berkata tanpa ilmu dan orang yang mengerjakan amalan tanpa ilmu, tercakup pula dalam ayat ini.” (Adhwa’ul Bayan, 3/145) Hal ini juga tertuang pada riwayat Al Imam Muslim yaitu:


ولم أسمع يرخص في شيء مما يقول الناس كذب إلا في ثلاث الحرب والإصلاح بين الناس وحديث الرجل امرأته وحديث المرأة زوجها


Artinya:


“Dan aku (Ummu Kultsum) tidak mendengar bahwa beliau memberikan rukhsoh (keringanan) dari dusta yang dikatakan oleh manusia kecuali dalam perang, mendamaikan antara manusia, pembicaraan seorang suami pada istrinya dan pembicaraan istri pada suaminya”.


[Dinukil dari Riyadhush Sholihin, Bab. Al Ishlah bainan naas ).


Orang yang gemar berbohong merupakan pertanda bahwa orang tersebut termasuk dalam golongan orang munafiq yang gemar mengingkari janji.


Rasulullah SAW pernah bersabda bahwa:


اية المنافق ثلاث : اذا حدث كذب واذا وعد أخلف واذا ؤتمن خان


“Pertanda orang yang munafiq ada tiga: apabila berbicara bohong, apabila berjanji mengingkari janjinya dan apabila dipercaya berbuat khianat” (Hadits riwayat Bukhari dan Muslim.).


Dari hadits di atas, terlihat jelas jika seorang pembohong biasanya tidak jauh- jauh dari sifat gemar mengingkari janji dan khianat. Sifat- sifat tersebut merupakan sifat orang munafiq yang sebaiknya dijauhi karena bisa merugikan diri sendiri dan orang lain. sifat munafiq yang tidak lekas dibuang dapat berdampak pada kehidupan. Dan semakin rusak tatanan kehidupan. Saatnya kembali kepada syariah Islam kaffah dalam bingkai Daulah Khilafah sehingga kebohongan yang dilakukan para penguasa segera teratasi.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak