Komik Muslim Gay, Buah Sistem Yang Rusak

Oleh : Irianti Aminatun (Pemerhati Masalah Umat)

Arus opini LGBT terus mengalir deras di berbagai sudut kehidupan masyarakat. Kali ini komik Muslim Gay tengah jadi perbincangan di media sosial. Munculnya komik ini menjadi bukti bahwa pelaku LGBT terus berupaya mensosialisasikan prilaku menyimpangnya agar diterima di tengah masyarakat. Meski prilaku ini dikecam, nyatanya semakin berkembang. Tak heran jika sekelompok gay di Majalaya justru memiliki semboyan four-G yang merupakan kepanjangan dari Gak Gay Gak Gaul.

Buah Sistem Rusak

Penyebab tumbuh suburnya LGBT sesungguhnya lebih karena faktor sistemik yaitu faktor kesalahan dari sistem yang sedang berjalan. Sistem Kapitalisme dengan ide dasar sekulerisme yang diadopsi oleh masyarakat  dan diterapkan oleh Penguasa, telah membuka pintu lebar lebar bagi perkembangan berbagai macam pemikiran yang rusak dan kufur.

Para pengadopsi perilaku menyimpang seksual ini bisa gencar beraksi karena mendapat justifikasi dari ide liberalisme yaitu kebebasan berekspresi yang dibangun diatas ideologi sekuler yang menafikkan peran agama dalam kehidupan. HAM sering digunakan sebagai tameng dalam seluruh kegiatan mereka.

Sistem rusak ini menjadi penyebab rendahnya ketakwaan masyarakat, penyebab minimnya pengetahuan masyarakat terhadap syariah Islam. Juga penyebab lemahnya pemahaman masyarakat terhadap Islam sebagai solusi hidup. Akibatnya, semakin banyak individu masyarakat yang menganggap bahwa menjadi homo atau lesbi bukanlah hal yang terlarang di dalam agama. Ini diperparah dengan gencarnya kampanye sesat dan menyesatkan dari pergerakan kaum homo dan para pendukungnya.

Sistem rusak tersebut juga telah menyibukkan masyarakat dengan kehidupan materialistis yang membuat lemahnya pengawasan baik dari keluarga maupun masyarakat terhadap perkembangan ide dan pemikiran ini. Akibatnya anak-anak para penerus generasi juga terserang dengan pemikiran ini.

 Negara yang seharusnya berfungsi sebagai junnah/benteng dari pemikiran rusak justru lemah dalam melindungi masyarakat dari keruskan. Rangsangan naluri seksual dengan beragam bentuk dibiarkan merusak dengan menghadirkan produk pemikiran dan tontonan yang mengkampanyekan LGBT. Bahkan hadirnya  karakter LGBT sudah menjadi menu wajib dalam industri hiburan dan media.

Konten aplikasi porno ada di mana-mana tanpa sensor berarti. Individu, lembaga dan pihak manapun yang sengaja mengkampanyekan kerusakan termasuk menyebarkan virus LGBT tidak diberi sanksi yang jelas. Para pelaku praktek sodomi hanya dikenai sanksi bila ada pihak yang merasa dirugikan. Semisal, sodomi terhadap anak dijerat dengan UU Perlindungan Anak. Bila tidak, maka tidak ada UU yang bisa menjerat pelakunya.

Instrument Penjajahan Budaya Barat

 Sistem sekuler yang membuka lebar kebebasan berprilaku menjadi jalan masuk bagi gerakan global LGBT.  Gerakan mereka sistematis menyasar negeri ini. UNDP dan USAID membuat proyek bersama untuk menghilangkan semua kendala bagi kaum LGBT untuk hidup di masyarakat. Diantara strategi mereka untuk memuluskan target ini adalah, Pertama .Kampanye hak, kesetaraan dan anti diskriminasi terhadap LGBT secara kultural dan stuktural melalui beragam program. Targetnya agar tidak ada lagi pandangan bahwa LGBT menyimpang, negatif.

Kedua Bekerja sama dengan pemangku kepentingan, pemerintah, tokoh masyarakat dan media untuk menghilangkan segala jenis hambatan bagi kaum LGBT untuk mendapatkan kesempatan yang sama dalam pendidikan, layanan kesehatan, pekerjaan dan hak politik. Targetnya, kaum LGBT eksis dan berpengaruh di beragam bidang bahkan bisa menduduki posisi strategis untuk melahirkan kebijakan.

Ketiga Memanfaatkan  semua media untuk memperbanyak jumlah pengikut. Beragam aplikasi dan media sosial mendukung. Ada Line, WhatsApp, Facebook yang terang-terangan kampanye LGBT. Facebook menyediakan layanan advokasi NOS untuk LGBT dan bahkan menghapus paksa semua konten penggunanya yang dianggap menyerang LGBT dengan alasan standar komunitas.

Keempat Mengeliminasi pandangan, sikap dan kebijakan yang negatif terhadap LGBT yang bersumber dari pemahaman agama, norma sosial maupun peraturan baik UU maupun Perda.

Kelima Meningkatkan kapasitas SDM dan dana organisasi LGBT agar lebih leluasa mengkampanyekan kepentingannya. Targetnya adalah lahirnya UU yang mendukung LGBT.

Tumbuh suburnya LGBT didukung oleh aktor intelektual dan berbagai pihak yang mendukung seperti PBB, korporasi multinasional (MNC), media sekuler dan tokoh-tokoh liberal bahkan ormas Islam.

Jadi tumbuh suburnya LGBT  karena penerapan sistem demokrasi sekuler. Di samping itu LGBT juga menjadi instrumen penjajahan budaya Barat untuk merusak generasi. Jelas ini adalah ancaman. Lalu bagaimana solusinya?

Solusi Islam mengatasi LGBT

Dalam pandangan Islam LGBT menentang fitrah penciptaan manusia dan menghasilkan banyak kerusakan. Hancurnya institusi keluarga dan hilangnya fungsi kelestarian jenis manusia adalah ancaman nyata.

Bagi kaum Muslimin LGBT adalah dosa besar. Membiarkan LGBT berarti sengaja mengundang azab Allah SWT. Membiarkan LGBT juga berarti membiarkan mereka menistakan ajaran Islam.

Islam memiliki berbagai cara untuk menghentikan penyebaran prilaku LGBT. Pertama. Mewajibkan negara berperan besar dalam memupuk ketakwaan individu rakyat agar memiliki benteng dari penyimpangan prilaki semisal LGBT. Masyarakat tidak boleh  dibiarkan menjadikan kebebasan sebagai standar prilaku. Ketakwaan dan keterikatan terhadap syariah harus ditanamkan. Edukasi sangat penting dilakukan kepada seluruh masyarakat, menjelaskan mana yang boleh dan mana yang dilarang dalam kaitan pemenuhan naluri seksual.

Kedua. Melalui pola asuh di keluarga maupun kurikulum pendidikan. Islam memerintahkan untuk menguatkan identitas diri sebagai laki-laki dan perempuan. Laki-laki dilarang berprilaku yang menyerupai perempuan dan sebaliknya perempuan dilarang berprilaku yang menyerupai laki-laki.

Ketiga Islam mencegah tumbuh dan berkembangnya benih prilaku menyimpang. Salah satunya dengan cara memisahkan tempat tidur anak laki-laki dan perempuan sejak usia 7 tahun. Melarang melihat aurat lawan jenis serta memberikan aturan pergaulan sesama dan antar jenis.

Keempat Secara sistemis, Islam memerintahkan negara menghilangkan rangsangan seksual dari publik termasuk pornografi dan pornoaksi. Segala bentuk tayangan dan sejenisnya yang menampilkan prilaku LGBT atau mendekati ke arah itu juga akan dihilangkan. Tanpa kompromi akan menghapus semua konten dan aplikasi porno maupun menyimpang.

Kelima, Islam juga menetapkan hukuman yang bersifat kuratif (menyembuhkan), menghilangkan LGBT dan memutus siklusnya dari masyarakat dengan menerapkan pidana mati bagi pelaku Sodomi baik subyek maupun obyeknya. Rasulullah SAW bersabda :”Siapa saja yang kalian dapati melakukan perbuatan kaum Luth, maka bunuhlah kedua pelakunya” (HR at-Tirmidzi, Abu Dawud, Ibnu Majah dan Ahmad).

Ancaman LGBT yang didukung kekuatan politik sistematis dan dana besar, sangat destruktif. Harus ada upaya sungguh-sungguh dari seluruh elemen kaum Muslimin untuk menggiatkan amar makruf nahi munkar, tidak abai terhadap masalah ini.

Kaum Muslimin juga harus bersatu mewujudkan perisai hakiki umat islam. Dengan perisai itu akan menjamin kehormatan generasi Muslim dalam martabat kemanusiaan yang luhur dan mencegah terjerumus dalam prilaku hewani. Perisai itu adalah Khilafah Islam.

Wallahu a’lam bi showab.







Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak