KOMIK LGBT? PARAH!

Oleh : Amila Rosyada*



Di zaman sekarang, siapa lagi yang tak mengenal singkatan LGBT? Tak lagi asing di telinga kita sebutan Lesbian, Gay, Biseksual, Transgender yang disingkat menjadi LGBT tersebut. Tak peduli desa maupun kota, Indonesia telah terkotori, dengan istilah ini. Tak peduli tua atau muda, anak-anak sekolah maupun yang sudah bekerja, bahkan tak luput dari jeratan kasus ini. 


Apakah tak ada lagi rasa malu? Padahal negeri kita adalah negeri dengan penduduk mayoritas muslim. Tak perlu banyak mencari alasan untuk membenarkan perilaku suka sesama jenis. Manusia sebagai makhluk berakal justru lebih memalukan daripada binatang, yang tak punya akal. Binatang malah bisa menempatkan nalurinya dengan baik. 


          Tak perlu lagi banyak alasan untuk membenarkan kerusakan ini. Terlebih telah banyak penelitian maupun pengalaman bahwa darinya muncul banyak persoalan. Menelan  jiwa akibat penyakit yang sulit disembuhkan. 

       Sayangnya, tak ada satu suara serempak untuk menolaknya. Banyak yang menerima, mengiyakan, mendukung dan mengakuinya. Mereka merasa berhak bersuara. Mereka juga berhak memilih. Itu hidup mereka. 


        Kita pun sama, berhak menolak. Itulah keadaan di negeri ini. Seakan-akan tak ada yang benar, tak ada yang salah. Semua berhak menyuarakan pemikirannya, entah itu tak masuk akal ataupun logis. Entah itu baik maupun buruk. Sesuai syariat maupun tidak. Bebas. Inilah demokrasi, maka tak perlu bertanya mengapa persoalan ini menjamur di seluruh penjuru negeri. Dan akhirnya, makin menggila!


Dilansir oleh detikcom, Minggu (10/2) sebuah akun instagram @alpant**I yang sempat diserbu netizen karena isi postingan-postingannya yang sangat kontradiktif. Bagaimana tidak? Akun dengan gambar profil pria muda berkulit coklat dan beropiah itu menyematkan ‘Gay Muslim Comics’ sebagai deskripsi akunnya, melampirkan hastag #gaycomics #gaymuslim, dan memposting hal-hal yang berbau aktivitas suka sesama jenis.


Bagaimana mungkin seorang muslim membenarkan adanya penyimpangan seksual? Bagaimana bisa dengan mudah pelecehan seperti ini terekspos ke masyarakat dengan bebas? Inilah busuknya demokrasi! Tak perlu lagi mengeluh kewalahan karena banyaknya kasus menjijikkan di negeri ini, sebab kebebasan demokrasi, memungkinkan hal in terjadi. Bahkan akhirnya melindungi masyarakat pun tak akan pernah bisa.


Persoalan ini hanyalah cabang masalah. Akar dari semuanya adalah sistem rusak yang masih kita pertahankan. Kita membutuhkan sebuah sistem pemerintahan yang sesuai dengan fitrah dari Allah SWT, yang mampu menjamin kebaikan untuk manusia. Islam, itulah solusi. Mengkajinya adalah cara pertama yang bisa kita lakukan untuk melawan dan menumpas semua masalah di negeri ini. Perjuangan ini dimulai dari kita, demi tegaknya izzul Islam wal muslim. Wallahu 'alam.


*Muslimah dari Tulungagung


Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak