Hati-hati Virus Pelangi


Oleh: Rindoe Arrayah


       Sepak terjang sebuah komunitas LGBT yang bersimbol pelangi hingga saat ini tiada henti. Berbagai cara dilakukan agar keberadaan mereka bisa bertahan, bahkan bertambah anggotanya.


Beberapa hari yang lalu medsos (media sosial) dikejutkan dengan akun Instagram@alpant**i 'Gay Muslim Comics'. Netizen di Indonesia dibuat geram oleh akun tersebut yang diduga berasal dari Malaysia, namun ramai diserbu oleh netizen RI.


Pada hari Minggu (10/2/19) malam hari, detikcom melihat akun tersebut sudah memiliki 3.708 ribu followers. Gambar profilenya adalah pria muda berkulit cokelat memakai kopiah. Deskripsi akun itu adalah 'Gay Muslim Comics'.


"Sedang kami telusuri, indikasi awal akun tersebut dari Malaysia," ujar Plt Kepala Biro Humas Kementrian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia (Kominfo) Ferdinandus Setu kepada wartawan, Minggu (detikcom, 10/2/19).


Anggota komisi I DPR dari Fraksi PPP, Syaifullah Tamliha, mengecam akun tersebut. Bagi Tamliha, tak ada tempat bagi LGBT di Indonesia.


Bagi umat Islam, ketika membicarakan tentang LGBT selalu teringat akan perilaku kaum Nabi Luth.


Sebagaimana bisa firman Allah SWT dalam Al Qur'an surat Al-Ankabut ayat 28 yang artinya, "Dan (ingatlah) ketika Luth berkata kepada kaumnya: "Sesungguhnya kamu benar-benar mengerjakan perbuatan fahisyah yang belum pernah dikerjakan oleh seorangpun dari umat-umat sebelum kamu."


Secara bahasa, Ibn Faris menyimpulkan bahwa pola kata fa'-ha'-syin menunjukkan sesuatu yang buruk, keji dan dibenci. Sedangkan Al-Ashfahani mengartikan fahisyah sebagai perbuatan atau perkataan yang sangat buruk.


Aktifitas LGBT merupakan perbuatan yang sangat keji. Siapa saja yang melakukannya mendapatkan laknat Allah SWT.


Rasulullah SAW bersabda, "Siapapun yang menjumpai para pelaku homoseksual, maka bunuhlah yang aktif dan yang pasif." (HR. Tirmidzi)


Mengapa LGBT semakin tumbuh subur di negeri ini? Hal ini dikarenakan tidak adanya ketegasan dari penguasa dalam memberikan hukuman bagi para pelaku LGBT. 


Sistem kehidupan sekulerisme (memisahkan agama dari kehidupan) yang diterapkan saat ini memberi ruang yang luas bagi kemaksiatan, termasuk LGBT.


Solusi yang bisa menuntaskan problematika ini hanya dikembalikan kepada syari'at Islam sebagai agama yang paripurna dan sempurna.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak